Suvarna.ID: dari Agensi Digital jadi Penggerak Ekosistem Keberlanjutan

- Suvarna.ID berkembang dari agensi digital menjadi konsultan komunikasi dengan fokus pada keberlanjutan dan penguatan kapasitas organisasi.
- Bandung Sustainability Summit 2025 diinisiasi oleh Suvarna Sustainability sebagai wujud kolaborasi lintas sektor untuk perubahan nyata dalam keberlanjutan.
- Abbie menegaskan bahwa Suvarna.ID tetap berfokus pada komunikasi yang bernilai, bermakna, dan berdampak jangka panjang dalam mendukung keberlanjutan.
Bandung, IDN Times - Bagi Abbie Ardiwinata, komunikasi bukan hanya soal menyampaikan pesan, tapi tentang membangun hubungan yang menciptakan dampak. Gagasan itu yang menuntun perjalanan Suvarna.ID:, perusahaan komunikasi strategis yang ia dirikan bersama rekan-rekannya hampir satu dekade lalu.
Berawal dari agensi digital yang fokus pada pengelolaan media sosial dan kampanye, Suvarna.ID kini tumbuh menjadi konsultan komunikasi dengan portofolio yang mencakup komunikasi korporasi, manajemen reputasi, serta pendampingan strategis bagi lembaga publik dan swasta.
Transformasi Suvarna.ID tidak terjadi dalam semalam. Sejumlah proyek yang melibatkan isu sosial dan lingkungan perlahan membuka ruang refleksi baru. Salah satunya ketika beberapa klien meminta pendampingan tim Suvarna.ID untuk menyusun laporan keberlanjutan (sustainability report).
Dari situ, muncul kesadaran bahwa komunikasi dan keberlanjutan memiliki benang merah yang kuat.
“Kami belajar banyak dari situ. Banyak organisasi ingin bicara tentang keberlanjutan, tapi belum tahu bagaimana memulainya. Sebagian melihatnya hanya sebagai kewajiban administratif, bukan strategi jangka panjang.”
“Dari situ kami sadar, kami bisa berperan lebih jauh; bukan hanya untuk menyampaikan pesan, tapi membantu memperkuat sistemnya,” kata Abbie, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (10/11/2025).
1. Melampaui agensi: saat komunikasi menjadi alat perubahan

Dari proses refleksi itu, lahirlah Suvarna Sustainability, lini baru yang berfokus pada penguatan kapasitas dan strategi keberlanjutan bagi berbagai organisasi. Bagi Abbie, Suvarna Sustainability bukan sekadar unit bisnis, tapi wujud dari evolusi cara berpikir Suvarna.ID bahwa komunikasi yang baik harus memberi kontribusi pada perubahan nyata.
“Kami tidak ingin sekadar menjadi agensi. Kami ingin menjadi enabler sekaligus penghubung. Kami ingin menjadi pihak yang bisa menjembatani pemerintah, akademisi, dan sektor swasta agar bisa berbicara dalam bahasa yang sama dan bergerak ke arah yang sama,” tuturnya.
Pendekatan ini menandai pergeseran penting dalam cara Suvarna.ID melihat peran komunikasi, dari sekadar alat promosi menjadi strategi keberlanjutan yang bisa mendorong kolaborasi lintas sektor.
2. Bandung Sustainability Summit: kolaborasi lintas sektor untuk masa depan hijau

Pendekatan tersebut terlihat jelas dalam peran Suvarna Sustainability sebagai organizing committee Bandung Sustainability Summit (BSS) 2025, forum yang diinisiasi bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Kota Bandung.
“Kami ingin BSS menjadi forum yang produktif dan berkelanjutan, bukan seremonial,” kata Abbie.
“Di situ riset, kebijakan, dan inovasi bisa bertemu. Kalau ide dan aksi bisa disatukan, maka perubahan bisa dimulai.”
Menurutnya, Bandung dipilih bukan hanya karena statusnya sebagai kota pendidikan dan inovasi, tetapi juga karena kultur kolaboratifnya yang kuat.
“Bandung punya energi yang khas, melibatkan akademis, kreatif, dan partisipatif. Kalau kota ini bisa menunjukkan bagaimana sinergi lintas sektor berjalan efektif, itu bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.
3. Komunikasi yang bermakna, keberlanjutan yang hidup

Di balik langkah-langkah besar itu, Abbie menegaskan bahwa esensi Suvarna.ID tidak berubah. Suvarna.ID tetap berfokus pada komunikasi yang bernilai dan berdampak.
“Sejak awal kami percaya komunikasi tidak berhenti di kampanye. Ia harus punya makna jangka panjang, dan kalau bisa, meninggalkan jejak yang membawa perubahan,” kata dia.
Keterlibatan Suvarna Sustainability dalam BSS 2025 hanyalah satu bab dari perjalanan itu dan bukan puncak pencapaian, melainkan awal dari babak baru.
“Keberlanjutan bukan proyek, tapi proses panjang. Kami hanya ingin menjadi bagian dari upaya itu, agar percakapan tentang keberlanjutan terus hidup dan perlahan-lahan berubah menjadi tindakan nyata.”
















