Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menurun! Okupansi Hotel di Jabar saat Libur Nataru 2026 Hanya 60 Persen

ilustrasi hotel
ilustrasi hotel (unsplash.com/Vojtech Bruzek)
Intinya sih...
  • Okupansi hotel di Jabar saat Libur Natal 2025 hanya mencapai 60%, turun dari 90% pada 2024.
  • Faktor penurunan okupansi termasuk kondisi ekonomi, isu bencana, dan terpotongnya waktu cuti.
  • Tingkat hunian hotel di Bandung Raya rata-rata hanya mencapai sekitar 75%, dengan kondisi serupa di kota kabupaten lain.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Tingkat okupansi Hotel di Provinsi Jawa selama masa Libur Natal 2025 baru mencapai sebesar 60 persen. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar memastikan jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2024.

PHRI Jabar mencatat, penurunan ini mencapai sebanyak 25 sampai 30 persen dari 2024 yang tembus kurang lebih 90 persen. Menurut Ketua PHRI Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi, penurunan terjadi karena berbagai faktor, di antaranya kondisi ekonomi, adanya isu bencana di sejumlah daerah, hingga terpotongnya waktu cuti pada masa Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

"Memang kondisi ekonomi masyarakat menengah ke bawah sekarang sedang tidak baik, kemudian juga faktor cuaca dan bencana alam di Aceh dan Sumatera sehingga itu mempengaruhi hingga terjadi penurunan (jumlah) tamu," kata Dodi saat di konfirmasi, Senin (29/12/2025).

1. Tujuan wisata saat ini adalah Yogyakarta

ilustrasi hotel
ilustrasi hotel (pexels.com/Chait Goli)

Selain itu, bencana Sumatera juga menjadi faktor sepinya kunjungan wisatawan di Jabar. Sebab, pada tahun sebelumnya, tidak sedikit wisatawan asal Sumatera yang berwisata di Jawa Barat.

"Karena biasanya yang dari Sumatera banyak juga yang ke Bandung (tapi) sekarang yang menjadi tujuan wisata di Indonesia itu yang pertama Jogja," ucapnya.

Kemudian, tingkat hunian hotel di wilayah Bandung Raya, mulai dari hotel melati sampai hotel bintang lima rata-rata hanya mencapai sekitar 75 persen pada masa Libur Natal kemarin, dari tanggal 24-27 Desember 2025.

"Kalau Natal, hotel bintang tiga, empat dan lima okupansinya kurang lebih di 80 persen, hotel bintang satu, dua dan melati sekitar 60 sampai 70 persen. Nah kalau dirata-ratakan, okupansi di Bandung Raya itu jadi disekitar 70 sampai 75 persen," katanya.

2. Okupansi mayoritas di angka 60 persen

ilustrasi kamar hotel dengan kasur (pexels.com/Max Vakhtbovycn)
ilustrasi kamar hotel dengan kasur (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Lebih lanjut, Dodi mengatakan, kondisi okupansi hotel di kota kabupaten lain dikatakan hampir serupa dengan wilayah Bandung Raya dengan rata-rata okupansi di sekitar 60-80 persen.

"Berdasarkan laporan dari ketua BPC, kurang lebih semua hampir sama, tapi mayoritas di angka 60 persen, seperti di Kabupaten Bandung Barat (KBB) 61 persen, kemudia Garut rata-rata 65 persen, Pangandaran 65 sampai 70 persen dan yang paling sedikit itu Ciamis karena hotel dan restorannya di sana pun tidak banyak," katanya.

Adapun jumlah tingkat hunian hotel tertinggi di masa Libur Natal kali ini berada di wilayah Cirebon dengan jumlah okupansi mencapai 80-85 persen. "Nah tapi kalau lari ke wilayah Bogor tahun ini rata-rata 61 persen, itu karena beberapa faktor juga salah satunya kemacetan," katanya.

3. Wisatawan banyak tinggal di rumah warga yang disewakan

mengapa hotel capsule lebih disukai solo traveler?
ilustrasi hotel capsule (commons.wikimedia.org/Jan Bockaert)

Selain itu, saat ini kata Dodi, bayak warga masyarakat yang menjadikan tempat tinggalnya sebagai tempat penginapan dengan harga yang lebih murah sehingga membuat okupansi hotel semakin berkurang.

"Seperti rumah-rumah, vila dijadikan tempat penginapan padahal kan itu bukan untuk peruntukannya. Begitu juga dengan apartemen, banyak sekarang yang menyewakan apartemen untuk penginapan jadi seperti bersaing dengan hotel," kata Dodi.

"Padahal tempat sewa itu tidak menghasilkan PAD, berbeda kan dengan hotel. Kami dikenakan banyak pajak seperti air, IPAL dan sebagainya, sedangkan mereka kan tidak, jadi cukup merugikan lah," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Massa Aksi Tolak UMSK Jabar 2026 Merangsek Gerbang Gedung Sate

29 Des 2025, 19:21 WIBNews