Polisi Malaysia Duga Pelaku Mutilasi Bos Tekstil Bandung WN Pakistan

Polisi Malaysia sedang periksa dua orang yang diduga pelaku

Jakarta, IDN Times - Polisi Diraja Malaysia (PDRM) menduga pelaku pembunuhan bos tekstil asal Kabupaten Bandung Nuryanto adalah rekan kerjanya sendiri yang berwarga negara (WN) Pakistan. Saat ini, PDRM telah menangkap kedua orang tersebut yang bernama Javaid Iqbal Rakib dan Abas.

Keduanya sedang menjalani pemeriksaan PDRM untuk membuktikan keterlibatannya dalam kasus mutilasi bos tekstil asal Bandung, Nuryanto. Nuryanto ditemukan dalam keadaan telah dimutilasi di Malaysia.

Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte mengatakan, kedua WN Pakistan tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka. PDRM masih terus mendalami kedua rekan bisnis Nuryanto itu.

"Statusnya (Javaid dan Abas) masih saksi yang dicurigai. Di Malaysia itu hukum acaranya beda sama di kita (Indonesia). Kalau kami tahan orang itu sudah punya dua alat bukti, kalau Malaysia ini hukum acaranya 14 hari penyelidikan, bisa diperpanjang lagi," jelas Napoleon di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/2).

1. Javaid dan Abas orang terakhir yang bertemu Nuryanto dan Ai

Polisi Malaysia Duga Pelaku Mutilasi Bos Tekstil Bandung WN PakistanDok. IDN Times/Istimewa

Napoleon mengungkapkan, Javaid dan Abas ditahan PDRM karena menjadi orang yang terakhir bertemu dengan Nuryanto dan Ai. Dua warga Pakistan itu dicurigai karena bersikap aneh.

"(Ditahan) karena dua orang itu yang terakhir ditemui oleh korban. Anehnya, dua hari kemudian (setelah bertemu korban) dua orang ini buat laporan ke polisi tentang hilangnya dua korban itu," kata Napoleon.

2. Dua WN Pakistan diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan

Polisi Malaysia Duga Pelaku Mutilasi Bos Tekstil Bandung WN PakistanANTARA/Diasty Surjanto

Napoleon menerangkan, Javaid dan Anas melapor ke PDRM pada 25 Januari. Mereka juga mengaku terakhir bertemu Nuryanto pada 23 Januari dan mengantar dua WNI itu ke pusat perbelanjaan di Malaysia.

"Tapi dua hari kemudian dia laporkan ke pos PDRM kalau dua orang itu hilang. Jadi memang diduga kuat (sebagai pelaku pembuhunan)" jelasnya.

3. Polisi kirim sampel DNA Ai Munawaroh ke PDRM

Polisi Malaysia Duga Pelaku Mutilasi Bos Tekstil Bandung WN Pakistanhealth.harvard.edu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo sebelumnya mengatakan, Polri telah mengirim sampel DNA ayah kandung dari Ai Munawaroh ke PDRM.

Ai Munawaroh merupakan rekan kerja bos tekstil asal Bandung, Nuryanto, yang dinyatakan sebagai korban pembunuhan disertai mutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.

"Khusus (identifikasi) saudari Ai Munawaroh nanti akan melalui proses pembuktian DNA. Kami sudah mengirim sampel DNA ayah biologis saudari Ai Munawaroh ke PDRM untuk dilakukan proses pembuktian dengan DNA," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/2).

4. Polri Gandeng PPATK untuk ungkap kasus mutilasi ini

Polisi Malaysia Duga Pelaku Mutilasi Bos Tekstil Bandung WN PakistanDok. IDN Times

Polri juga menjalin kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengungkap kasus pembunuhan keji bos tekstil asal Bandung, Nuryanto, di Selangor, Malaysia.

Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte mengatakan, PPATK telah memberikan data transaksi keuangan Nuryanto kepada Polri. Selanjutnya, data transaksi itu akan diteruskan ke Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

"Kerja sama dengan PPATK untuk melihat jalur transfer keuangan korban," ujar Napoleon di Mabes Polri, Kamis.

Napoleon menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan PPATK, diperoleh data transaksi keuangan Nuryanto pada rekening Bank Central Asia (BCA) miliknya. Kini, Polri tengah berkoordinasi dengan Interpol di Malaysia dan PDRM untuk memeriksa data keuangan tersebut.

"Bukti keuangan berupa transaksi di Bank BCA atas nama Nuryanto sudah kami dapat juga. Dari Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri akan berkoordinasi dengan Ses NCB Interpol di Malaysia dan PDRM," jelas dia.

Tidak hanya itu, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri turut menyerahkan data rekam panggilan keluar-masuk atau call data record pada nomor ponsel Nuryanto ke Divisi Hubinter. Nantinya, semua data tersebut akan diserahkan ke PDRM.

"Untuk percakapan, kami sudah dapat bukti percakapan. Nanti kami kirim bukti percakapan di ponsel korban ke PDRM," jelas Napoleon.

Baca Juga: Mutilasi Bos Tekstile, Mabes Polri Kirim Sampel DNA ke Polisi Malaysia

5. Nuryanto hilang sejak akhir Januari 2019

Polisi Malaysia Duga Pelaku Mutilasi Bos Tekstil Bandung WN PakistanANTARA/Diasty Surjanto

Sebelumnya, Nuryanto dikabarkan hilang sejak 23 Januari 2019. Pihak keluarga mengetahui Nuryanto pergi ke Malaysia bersama rekan kerjanya, Ai Munawaroh, untuk urusan bisnis kain dengan warga negara Pakistan sejak 17 Januari 2019.

Istri Nuryanto, Meli Rahmawati (33), hanya mengetahui sang suami pergi ke Malaysia untuk menagih uang hasil penjualan tekstil di negeri jiran tersebut sebesar Rp 7 miliar.

Pada 26 Januari lalu, publik Malaysia digemparkan dengan penemuan mayat laki-laki dan perempuan yang dimutilasi di pinggir Sungai Laboh, Selangor. Keluarga pun merasa yakin kedua korban tersebut adalah Nuryanto dan Ai. Mereka pun segera melaporkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus itu.

Baca Juga: Polri Gandeng PPATK Ungkap Kasus Mutilasi Bos Tekstile di Malaysia

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya