Unisba Siapkan Lulusan Terbaik di Tengah Persaingan SDM

Bandung, IDN Times - Jumlah mahasiswa yang lulus setiap tahunnya terus bertambah. Namun, di sisi lain jumlah lowongan kerja pertumbuhannya tidak signifikan membuat persaingan sumber daya manusia (SDM) dari perguruan tinggi makin ketat.
Di tengah gejolak ekonomi dalam negeri dan global, keahlian para lulusan perguruan tinggi menjadi penting agar mampu diserap industri. Hal ini yang coba dilakukan Universitas Islam Bandung (Unisba) dalam mempersiapkan mahasiswanya mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain.
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi menuturkan, tantangan yang dihadapi para pencetak SDM ke depan semakin kompleks. Tidak hanya berasal dari dinamika internal, tetapi juga eksternal seperti perkembangan teknologi, perubahan kebijakan pemerintah, kondisi perekonomian, hingga karakteristik para generasi muda.
"Maka penting untuk kesigapan dalam mengantisipasi berbagai dinamika yang ada. Berbagai usaha terus dilakukan, sekarang setiap prodi dan fakultas yang telah gigih meningkatkan kualitas masing-masing. Ini menjadi sinyal positif bahwa kita semua terus berupaya menyingkirkan rintangan demi kemajuan kampus,” kata Edi dalam momen silaturahmi Idul Fitri 1446 H di Aula Utama Unisba, Senin (7/4/2025).
1. Kolaborasi antar pihak harus dieratkan

Dengan persiangan yang makin berat dibutuhkan semangat kolaborasi dan kerja keras dari semua pihak. Pemangku kebijakan di perguruan tinggi wajib bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas. Semangat kebersamaan harus terus ditumbuhkembangkan, disertai kesadaran bahwa tantangan zaman telah menanti dan harus berada dalam satu kesatuan pandang.
Selain kemampuan adaptasi terhadap perubahan, Edi juga menegaskan pentingnya pembangunan karakter di lingkungan kampus supaya menjadi pribadi baik sekaligus warga negara yang baik. Menurutnya, Unisba harus secara intensif menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral agar lulusan Unisba memiliki karakter sebagai mujahid, mujtahid, dan mujaddid (3M).
“Spirit ini sebagai landasan pembangunan Unisba harus terus ditanamkan agar kita dapat meraih tantangan apapun dengan karakter yang kuat,” katanya.
2. Pendidikan yang berkualitas penting untuk masa depan

Menurutnya, dengan persaingan ekonomi secara global yang makin tidak pasti maka pendidikan harus bisa ditingkatkan. Kualitas pendidikan ini penting agar SDM yang ada bisa menciptakan sesuatu agar bisa diperjualbelikan.
Peluang ini bisa diciptakan melalui sistem pendidikan yang baik. Sehingga meskipun ada persoalan secara global yang persaingannya makin ketat, pendidikan bisa menjadi cara agar Indonesua mampu tampil dalam mencetak SDM handal.
"Kerja sama pun harus dijalin bukan hanya dengan pemerintah daerah atau pemerintah pusat. Kita bisa bekerjasama dengan perusahaan swasta dalam berbagai pembiayaan yang menunjang pendidikan dan peningkatan kualitas SDM," ungkap Edi.
3. Saat ini makin banyak pekerja nonformal

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS, penciptaan lapangan kerja formal mengalami penurunan signifikan, dari 15,6 juta tenaga kerja formal yang tercipta selama periode 2009–2014, menjadi hanya 2 juta pada periode 2019–2024.
Di Kota Bandung misalnya, jumlah angkatan kerja mengalami kenaikan selama 2024. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 sebanyak 1,345 juta orang, naik 36 ribu orang dibanding Agustus 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,96 persen poin dari 66,97 persen menjadi 67,93 persen.
Kepala BPS Kota Bandung Samiran, SSi, MT dalam data yang dipublikasikan menyebut bahwa penduduk yang bekerja sebanyak 1,254 juta orang, naik sebanyak 52,1 ribu orang dari Agustus 2023. Seluruh lapangan usaha mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja. Lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah lapangan usaha Industri (28,6 ribu orang).
"Sebanyak 709,4 ribu orang (56,55 persen) bekerja pada kegiatan formal, turun sebanyak 26,8 ribu orang jika dibandingkan Agustus 2023. „Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2024 sebesar 7,40 persen, turun sebesar 1,43 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023 yang sebesar 8,83 persen," ujar Samiran dalam paparan BPS.