Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tim SAR Gunakan UAV dan K9 Cari Korban Longsor Tambang Gunung Kuda

Gunung Kuda
Intinya sih...
  • Tim SAR menggunakan teknologi tinggi untuk pencarian korban longsor di Cirebon
  • Pendekatan berbasis UAV termal dan total station untuk memastikan keselamatan tim
  • 21 korban ditemukan, 4 masih hilang, jenazah dievakuasi ke rumah sakit terdekat

Cirebon, IDN Times - Upaya pencarian korban longsor di kawasan tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon kini menggunakan pendekatan berbasis teknologi tinggi untuk mempertimbangkan kondisi geologis yang masih labil dan potensi longsor susulan.

Dalam proses pencarian tersebut, tim SAR gabungan mengandalkan penggunaan pesawat nirawak (UAV) bersensor termal dan perangkat total station dalam tahap awal operasi pencarian.

1. Keterlibatan ahli dan tahapan pemetaan risiko

Proses evakuasi korban longsor tambang galian C Gunung Kuda Cirebon. (Dokumentasi BNPB)

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana menegaskan, pendekatan ini sangat penting guna memastikan keselamatan tim sebelum memasuki area rawan.

“Kami tidak bisa sembarangan masuk ke zona longsor. Masih ada ancaman pergerakan tanah yang bisa membahayakan petugas di lapangan,” ujar Ade, Selasa (3/6/2025).

Ade mengatakan, teknologi UAV termal berperan dalam mendeteksi kemungkinan keberadaan korban melalui perbedaan suhu tubuh di antara material longsoran.

Sementara itu, perangkat total station digunakan untuk memantau dinamika pergerakan tanah dan kemiringan tebing secara akurat. Hasil pemantauan ini menjadi dasar pengambilan keputusan kapan dan di mana tim dapat turun dengan aman.

Sebelum proses evakuasi dilakukan, seluruh area terdampak dievaluasi secara komprehensif. 

Tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dilibatkan dalam menganalisis kondisi geologi lokasi. 

Mereka bekerja sama dengan para engineer dari PT Indocement, perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut, untuk melakukan pengukuran terhadap struktur lereng dan potensi pergeseran tanah.

“Asesmen ini sangat vital. Jangan sampai upaya pencarian justru menimbulkan korban baru. Setelah lokasi dinyatakan relatif aman, barulah proses pencarian korban bisa dilanjutkan,” jelas Ade.

Menurut Ade, hasil kajian geologi digunakan untuk menentukan dua titik pencarian utama atau worksite, yakni Worksite A dan Worksite B. Kedua lokasi ditetapkan berdasarkan data koordinat serta hasil pengamatan visual dan geospasial dari UAV dan peralatan pengukur lainnya.

2. Operasi pencarian: dua worksite dan keterlibatan K9

Korban selamat longsor Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon

Worksite A berlokasi di koordinat 6°46'28.68" LS dan 108°24'6.87" BT, dengan radius operasi sejauh 100 meter. Di titik ini, tim SAR mengerahkan tiga unit ekskavator untuk melakukan penggalian terhadap tumpukan material longsoran. 

Di sisi lain, Worksite B yang terletak pada koordinat 6°46'29.46" LS dan 108°24'4.69" BT, juga mencakup area seluas 100 meter radius. Selain ekskavator, dua unit wheel loader diturunkan untuk membantu mempercepat pembersihan tanah dan bebatuan yang cukup tebal.

Untuk menjamin keselamatan para pekerja di masing-masing titik, satu orang petugas safety officer ditugaskan khusus di setiap worksite. Tugas mereka adalah memastikan seluruh prosedur keselamatan diikuti dengan ketat, mengingat kondisi lapangan yang dinamis dan tidak dapat diprediksi.

Selain itu, unit anjing pelacak (K9) dari Kepolisian Daerah Jawa Barat turut diterjunkan dalam proses pencarian. Kemampuan K9 dalam mendeteksi keberadaan korban di bawah timbunan tanah menjadi salah satu elemen penting dalam mempercepat proses evakuasi.

“Anjing pelacak sangat membantu untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi yang patut dicurigai sebagai tempat tertimbunnya korban. Ini mengurangi risiko alat berat melukai korban yang mungkin masih hidup,” pungkas Ade.

3. Hari Kelima, tim SAR cari 4 korban longsor tambang Gunung Kuda

Proses pencarian korban di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (IDN Times/Hakim Baihaqi)

Tim SAR gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian korban longsor yang tertimbun di tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. 

Memasuki hari kelima pencarian, Selasa (3/6/2025), tim berupaya keras menemukan empat korban yang masih dinyatakan hilang.

Adapun identitas 21 korban yang telah ditemukan adalah Sukandra Bin Hadi, Andri Bin Surasa, Sukadi Bin Sana, Sanuri Bin Basar, Dendi Irawan, Sarwa Bin Sukira, Rusjaya Bin Rusdi, Suparta Bin Supa.

Kemudian, Rio Ahmadi Bin Wahyudin, Ikad Budiargo Bin Arsia, Jamaludin, Wastoni, Toni, Rion Firmansyah, Sanadi, Sunadi, Sakira, Nalo Sanjaya, Wahyu Galih, Sudiono, dan Puji Siswanto.

Seluruh jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi lebih lanjut dan sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing.

Diketahui, peristiwa longsor di tambang batu Gunung Kuda terjadi pada Jumat (30/5/2025) siang, saat puluhan penambang sedang bekerja. Dugaan sementara, longsor dipicu oleh struktur tebing yang tidak stabil setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut beberapa hari sebelumnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hakim Baihaqi
Paulus Risang
Hakim Baihaqi
EditorHakim Baihaqi
Follow Us