Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Lahir Pancasila, Walkot Farhan Napak Tilas ke LP Banceuy

Dok. Humas Pemkot Bandung
Dok. Humas Pemkot Bandung
Intinya sih...
  • Bandung berperan penting dalam sejarah perjuangan Bung Karno dan ideologi Pancasila.
  • Bandung menjadi tempat lahirnya ide besar kemerdekaan Indonesia, termasuk saat Soekarno dipenjara di Banceuy.
  • Perjuangan Soekarno di penjara menjadi simbol bahwa ide dan keyakinan tidak bisa dipatahkan oleh tekanan fisik.

Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyebut Kota Bandung memiliki peran penting dalam perjalanan ideologis dan sejarah perjuangan Bung Karno, khususnya dalam momen peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni. Hal itu disampaikannya di sela-sela kegiatan Napak Tilas ke Museum Penjara Banceuy.

“Di Surabaya Bung Karno lahir. Di Blitar beliau disemayamkan. Tapi di Bandung, Bung Besar (julukan Soekarno) lahir. Di sini juga lahir secara ideologis, dari keyakinan dan perjuangan,” kata Farhan.

1. Bandung jadi saksi lahirnya gagasan besar

Dok. Humas Pemkot Bandung
Dok. Humas Pemkot Bandung

Menurutnya, Kota Bandung menjadi saksi lahirnya gagasan besar yang mengguncang dunia, termasuk saat Soekarno dipenjara di Banceuy bersama tiga sahabatnya. Dari balik jeruji sel yang sempit dan gelap, Bung Karno menyusun pleidoi legendaris Indonesia Menggugat yang kemudian disampaikan di Gedung Indonesia Menggugat.

“Pleidoi itu menginspirasi banyak bangsa di dunia untuk memperjuangkan kemerdekaan, dan mengenalkan konsep nation-state atau negara-bangsa. Di sinilah kita bisa menyatakan bahwa Bandung adalah tempat kelahiran ide besar kemerdekaan Indonesia,” jelas Farhan.

2. Semangat Soekarno tak hilang meski dapat tekanan

Dok. Humas Pemkot Bandung
Dok. Humas Pemkot Bandung

Ia menambahkan, perjuangan Soekarno menjadi simbol bahwa ide dan keyakinan tidak bisa dipatahkan oleh tekanan fisik.

“Dari Desember 1929 hingga Agustus 1930, beliau dipenjara di sel ukuran 2,1 x 1,46 meter tanpa listrik. Tapi semangatnya justru semakin kuat. Dari situlah lahir karya tulis yang mengguncang,” ujarnya.

3. Sejarah Bung Karno di Bandung tetap bertahan

Soekarno berpidato (commons.wikimedia.org/Uncredited)
Soekarno berpidato (commons.wikimedia.org/Uncredited)

Farhan juga memberikan apresiasi kepada generasi muda Kota Bandung yang menurutnya menunjukkan kepedulian terhadap sejarah, meski dengan cara yang berbeda.

“Saya tidak sendiri. Kami di Pemerintah Kota Bandung didukung penuh oleh Forkopimda, dari TNI, Polri, hingga DPRD. Bersama-sama, kami memastikan bahwa sejarah ini terus hidup. Karena dari Bandunglah, Bung Besar lahir untuk Indonesia,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
Debbie Sutrisno
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us