Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Riki Meracik Sorgum Jadi Sup Krim yang Nikmat di Lidah

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Sorgum, tanaman yang masih samar-samar di telinga masyarakat Kota Bandung ini sekarang sedang naik daun setelah pemerintah daerah berencana membudidayakannya. Sorgum atau dikenal di Jawa Barat dengan nama jagung cetrik, gandrung, gandrum, degem, atau kumpay, merupakan tanaman yang bisa menjadi pangan lokal pengganti nasi atau terigu.

Meski Pemkot Bandung baru fokus mengembangkan sorgum tahun 2024, nyatanya sudah banyak pelaku usaha yang mengolahnya baik yang berbentuk biji atau yang sudah diolah terlebih dulu menjadi terigu. Terigu ini kemudian dibuat berbagai macam pangan seperti kue hingga sup krim.

Salah satu pelaku usaha yang sudah mengolah sorgum adalah Riki Anugerahsari. Dia sudah membuat beragam pangan mulai dari nasi sorgum, kue manis, hingga terakhir sup krim sejak 2018.

"Dulu ada pelatihan dari Pemprov Jabar tentang olahan pangan lokal selain nasi dan terigu, nah salah satunya ada sorgum dan saya tertarik pada ini," kata dia saat berbincang dengan IDN Times beberapa waktu lalu.

1. Tak sulit membuat sup ini

IDN Times/Debbie Sutrisno

Berangkat dari pelatihan itu, Riki terus berkreasi dengan sorgum dengan membuat camilan manis seperti kue dan memasarkannya kepada tetangga sekitar maupun ketika ikut berpameran. Namun, lambat laun banyak juga pelaku usaha yang membuat makanan dari sorgum dan mayoritas hasilnya adalah kue kering.

Melihat terlalu banyak saingan, Riki pun berkreasi membuat olahan lain dan akhirnya menemukan bahwa sup krim sorgum rasanya enak dan mirip dengan sup krim dari bahan lainnya. Dia pun kemudian meramu beragam komposisi untuk membuat sup krim dari sorgum dengan merek jual 'Mancarasa'

"Jadi ini cream soup (sup krim) instan tinggal dimasak saja, dicampur air dari yang dingin ke mendidih jadilah cream soup sorgum yang sehat," kata Riki.

Untuk membuat sup krim ini memang tidak hanya bahan dasar sorgum tapi ada komposisi lainnya seperti maizena, susu, garam, hingga merica. Namun, dia memastikan tidak ada tepung yang biasanya dipakai untuk membuat gorengan, sehingga lebih sehat ketika dikonsumsi.

2. Banyak dibeli masyarakat luar Bandung

IDN Times/Debbie Sutrisno

Dalam satu bungkus Mancasara seharga Rp40 ribu terdapat empat bungkus kecil yang masing-masing bisa diseduh untuk membuat dua mangkuk sup krim. Dengan menambahkan berbagai sayuran, maka sup ini akan terasa seperti sup lainnya seperti kentang atau bubur bayi.

Produk ini, lanjutnya, sudah mulai dikenal orang baik di Kota Bandung maupun Jabodetabek. Bahkan untuk pembelian setiap bulannya yang bisa mencapai 100 bungkus Mancasara mayoritas adalah warga luar Kota Bandung.

Dengan harga yang tidak murah, olahan sorgum ini mayoritas memang lebih banyak dikonsumsi masyarakat menengah ke atas. Selain itu ada juga yang membeli untuk dikonsumsi mereka dengan disabilitas mental.

"Untuk kesehatan saya juga merasakan. Memang tidak langsung terasa seperti obat, tapi jangka panjang kolesterol turun. Makan banyak juga ga masalah karena memang lebih sehat," ungkap Riki.

3. Sup krim sorgum bisa untuk semua kalangan umur

IDN Times/Debbie Sutrisno

Walau peminatnya belum begitu banyak, Riki tetap akan konsisten untuk menjual olahan sorgum dalam bentuk apapun. Sorgum bisa dijadikan makanan pengganti nasi dan terigu yang lebih sehat saat masuk ke tubuh.

Dia pun yakin harga sorgum perlahan bisa turun dengan adanya intervensi dari pemerintah dan semakin banyaknya pemerintah daerah membuat lahan pertanian sorgum, dan akhirnya, sorgum bisa lebih murah dibeli oleh masyarakat kalangan manapun.

Salah satu penikmat sup krim sorgum adalah Doni. Sudah sempat mencicipi nasi dari sorgum, dia terkesima dengan adanya sup krim dari bahan serupa. Dengan tambahan beragam toping seperti wortel dan potongan kecil daging ayam, sup krim sorgum ini nikmat ketika disantap.

"Lebih enak lagi kalau makannya pagi-pagi buat menghangatkan badan," kata Doni.

Selain dikonsumsi pribadi, Doni pun menyiapkan bahan sup krim sorgum untuk anaknya yang masih balita. Sup ini diyakini bisa memberikan kesehatan pada anak keduanya yang masih kecil dan butuh asupan gizi.

"Baru tahu. Ini bisa jadi pilihan saya kalau mau kasih sup krim ke anak biar lebih sehat kan ya," kata Doni.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us