Ridwan Kamil Kirim 110 Millennial untuk Mengembangkan 50 Desa di Jabar

Mereka menjadi patriot desa yang siap memajukan daerahnya

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) secara resmi melepas 110 millennial yang menjadi bagian dari Patriot Desa. Mereka nantinya akan membangun pedesaan dengan memanfaatkan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

Sebelumnya, para anak muda yang telah dibekali ilmu agar mampu menjadi penyokong pelaksanaan program One Village One Company (OVOC) untuk merintis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berbasis potensi desa di Jabar.

"Mereka akan jadi perwakilan pemerintah daerah (Pemda) Jabar untuk peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat, kehidupan sosial-budaya, dan pengembangan partisipasi serta keswadayaan masyarakat desa," ujar Ridwan Kamil, Kamis (28/11).

1. Patriot Desa mayoritas berumur 20-23 tahun

Ridwan Kamil Kirim 110 Millennial untuk Mengembangkan 50 Desa di JabarDok.Humas Jabar

Ridwan menuturkan, para patriot millennial ini rata-rata berusia antara 20-23 tahun. Mereka akan diterjunkan ke 50 desa se-Jabar mulai dari Desa Mekarjaya di Kabupaten Bogor hingga Desa Bangbayang di Kabupaten Cirebon.

"Saya terharu, (pemuda) yang lain seusia kamu nongkrong di kafe, ngopi-ngopi, kalian berkeringat, terjun ke masyarakat, memikirkan kemajuan, karena kalianlah pemuda berjiwa patriot," ujarnya.

Ridwan pun berharap 110 Patriot Desa ini semaksimal mungkin mampu berkontribusi membangun desa dan menjadi pembawa asa bagi masyarakat. 

"Dengarkan suara mereka (warga desa), tampung aspirasinya, wujudkan harapannya," pesan Emil.

2. Mereka diwajibkan melakukan pengembangan potensi daerah

Ridwan Kamil Kirim 110 Millennial untuk Mengembangkan 50 Desa di JabarIDN Times/Debbie Sutrisno

Secara teknis dalam penugasan di desa, para patriot ini harus melakukan pemetaan spasial, sektoral, dan perencanaan. Mereka pun harus membuat perencanaan pengembangan potensi berbasis masyarakat dan kearifan lokal serta menyiapkan kelompok dan lembaga usaha tingkat desa.

Di era revolusi industri 4.0, 110 Patriot Desa itu harus memiliki kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendorong pembangunan ekonomi desa berbasis digital. 

Setelah didaulat menjadi Patriot Desa, para millennial ini juga mengemban tugas berperan aktif menjadi pelopor serta berkontribusi positif dalam mewujudkan desa-desa juara di Jabar.

"Ujungnya adalah desa-desa di Jawa Barat harus maju dan inilah (program Patriot Desa) contoh lahirnya anak-anak muda yang patriot," kata Ridwan.

3. Desa yang mendapat bantuan para patriot adalah yang menjalankan program OVOC

Ridwan Kamil Kirim 110 Millennial untuk Mengembangkan 50 Desa di JabarIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Dedi Supandi mengatakan, 110 Patriot Desa sebelumnya telah dibekali pelatihan pada 15 Oktober hingga 28 November 2019. Untuk tahap awal ini, para Patriot Desa akan diterjunkan ke 50 desa di 10 daerah dan 34 kecamatan di Jabar. 50 desa penugasan terpilih merupakan bagian dari 746 desa di Jabar yang belum menjalankan program OVOC.

Terkait OVOC, Dedi menambahkan, sejak diluncurkan hingga saat ini program tersebut sudah melahirkan 596 BUMDes yang aktif kembali serta membentuk 272 BUMDes baru. 

"Dengan memanfaatkan potensi desa, maka akan tersalurkan progres ekonomi. Karena tidak ada kemiskinan di desa, yang ada adalah kurangnya pemanfaatan potensi," tutup Dedi.

4. Kami siap berbakti untuk kemajuan desa

Ridwan Kamil Kirim 110 Millennial untuk Mengembangkan 50 Desa di JabarIDN Times/Aji

Salah satu peserta Patriot Desa, Tatu Muzayyanah, mengatakan, program ini memberi pengalaman berharga baginya. Selama ini dia terlalu lama terpaku di zona nyaman dan menjadi Patriot Desa bisa membuat dia menanggalkan seluruh fasilitas, mencoba membangun desa sesuai kebutuhan warganya. Sehingga Desa akan kembali menjadi ladang tempat menaruh harapan tentang kemajuan bangsa.

Patriot Desa asal Subang, Mella Agustina menuturkan, dia sampai keluar dari sebuah perusahaan untuk mengabdi pada masyarakat. Harapannya kembali ke kehidupan di pedesaan dan membangun desa.

"Saya ingin pulang ke desa. Motivasi saya pulang ke desa kalau bukan saya siapa lagi. Meski ditempatkan di Pangandaran menjadi hal berat, tapi saya sudah bulatkan tekad," ungkap Mella.

Baca Juga: Lebih Besar Dari PNS, Segini Gaji Kades dan Perangkat Desa di Pati

Baca Juga: Komite IV DPD Gandeng BPKP, Awasi dan Kawal Pengelolaan Dana Desa 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya