Dekan Unpad Sebut Mahasiswa Unggah Poster Jokowi Tidak Antipemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unpad angkat suara mengenai BEM Fisip Unpad yang mengunggah konten berisi kritikan pada Presiden Joko Widodo melalui akun media sosialnya. Unggahan itu kemudian ditanggapi beragam oleh para pengguna media sosial.
Dekan Fisip Unpad Widya Setiabudi Sumadinata menilai unggahan itu sebagai bentuk aktualisasi diri mahasiswa atas kondisi sekarang yang terjadi. Maka pihak kampus menyikapi unggahan tersebut secara bijaksana. Dia yakin konten itu diunggah setelah melalui kajian akademis sehingga tak asal diunggah mahasiswanya.
"Kami menyikapinya mereka kan sudah cukup dewasa dan bertanggung jawab dengan apa yang mereka sampaikan dan sudah dipertimbangkan masak-masak. Jadi kampus sendiri memberikan ruang untuk mengkritisi," ujar Widya saat dihubungi wartawan, Jumat (16/7/2021).
1. Mahasiswa berupaya agrumentatif
Menurutnya, unggahan di kanal media sosial tersebut bukan merupakan tanda para mahasiswa yang tergabung dalam BEM Fisip anti terhadap pemerintah. Unggahan itu hanya bentuk kritik dan siapapun diperkenankan untuk berbeda pandangan dengan BEM Fisip.
"Kalau mereka saya pikir tidak dalam koridor itu, soalnya kan kadang dikaitkan kayak BEM UI nantinya di-tracing (lacak) wah dia berpihak, oposan. Sejauh yang kami tahu adik-adik ini tidak terkait (pihak mananpun). Mereka ini berupaya agrumentatif," lanjut dia.
2. Segera lakukan pertemuan dengan perwakilan BEM
Meski demikian, Widya mengaku berencana untuk berkoordinasi dengan BEM Fisip untuk sekadar berbincang dengan perwakilan. Jika nanti mereka dipanggil oleh pihak tertentu untuk kepentingan dimintai keterangan, dia berharap mahasiswanya bisa menyampaikan alasan mereka membuat poster tersebut.
"Saya juga ingin mereka bersikap lebih tenang, kalau memang nanti ditanya seperti sekarang, mereka bisa berargumentasi dengan baik apakah argumen mereka kemudian tepat atau tidak, ya ga apa-apa kan namanya juga mahasiswa bisa salah. Yang penting, mereka bukan oposisi," ujar dia.
3. Kampus tidak halangi mahasiswa untuk berekspresi
Widya meyakini mahasiswanya dapat bertanggung jawab atas apapun yang sudah diperbuat. Jikapun memang ada kesalahan, maka pihak kampus bakal memberikan tindakan secara bijaksana sesuai dengan ketentuan.
"Mereka boleh berekspresi, mereka tau aturan dan sudah dewasa bertanggung jawab, kalau misalnya melanggar aturan ya kita akan nilai sesuai dengan aturan dan secara bijaksana, karena ini kan mahasiswa, bisa dan boleh salah," pungkas dia.
Baca Juga: BEM Fisip Unpad Ledek Presiden: Kami Bersama Jokowi, Tapi Boong
Baca Juga: [BREAKING] Pramono: Jokowi Cabut Aturan Vaksin Gotong Royong Berbayar