Meresahkan Masyarakat, 26 Preman Akan Dibina Polres Purwakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Sebanyak 26 orang preman terjaring operasi yang dilakukan Kepolisian Resor Purwakarta selama sepekan terakhir. Mereka diamankan karena kedapatan melakukan pungutan liar kepada masyarakat.
Operasi pemberantasan premanisme di daerah itu menindaklanjuti instruksi Kepala Polisi Republik Indonesia. Keberadaan para preman dinilai telah meresahkan masyarakat sehingga perlu diberantas.
1. Premanisme di Purwakarta dinilai cukup meresahkan
Kepala Polres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Ali Wardana menyebut operasi tersebut dilakukan sejak Jumat (11/6/2021) pekan lalu. "Ini merupakan tindak lanjut dari Intruksi Kapolri terkait penindakan aksi premanisme dan pungli," ujarnya.
Menurut Ali, tindakan premanisme di Purwakarta sudah cukup meresahkan masyarakat. Namun, masyarakat enggan melaporkannya kepada polisi karena nilai pungutan yang diminta para preman relatif kecil dan tidak terasa kerugiannya.
2. Kapolres Purwakarta tak beri ruang bagi para preman
Para preman itu ditangkap polisi di berbagai kawasan seperti pasar, perempatan jalan, dan tempat-tempat yang ramai dilewati kendaraan bermotor. Modus mereka ialah memungut uang dari pengendara yang melintas atau parkir.
Meskipun nominal uang terbilang receh, tindakan premanisme seperti itu tetap tidak diperbolehkan. "Tak ada ruang untuk oknum maupun aksi premanisme di Kabupaten Purwakarta," kata Ali, mengancam akan menindak para preman.
3. Masyarakat diminta laporkan tindakan premanisme ke polisi
Untuk mengubah perilaku premanisme, petugas melakukan pembinaan terhadap 26 orang tersebut. Selain itu, Ali meminta masyarakat proaktif melaporkan keberadaan para preman yang meresahkan lingkungannya.
"Bagi masyarakat yang merasa diintimidasi oleh preman, jangan segan untuk melaporkan hal tersebut ke Polres Purwakarta," ujar Ali, memastikan keamanan dan keselamatan warga yang melaporkan tersebut.
4. Sebagian preman dianggap membantu pengguna jalan
Menurut pengamat wartawan, lokasi yang biasa ditempati para preman di wilayah perkotaan Purwakarta memang sudah steril selama beberapa hari terakhir. Orang yang biasa melakukan pungli kepada pengendara itu sudah tidak terlihat lagi.
Keberadaan mereka itu ternyata tidak selamanya dinilai negatif oleh masyarakat. Seorang warga bernama Ayi (30 tahun) justru merasa terbantu oleh para preman di perempatan jalan, karena kerap ikut membantu pengendara yang berbelok saat arus lalu lintas padat.
"Harapan saya sebagai warga mungkin perlu ditertibkan saja. Jangan sampai mereka bukannya membantu, malah meresahkan, apalagi sampai memaksa minta uangnya. Alhamdulillah selama ini tidak pernah begitu," tutur Ayi.