Kok Bisa Pekerja Migran Didominasi Perempuan, Bukan Laki-laki?

Bandung, IDN Times - Pekerja Migran Indonesia (PMI) didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Kondisi ini terjadi karena adanya beberapa faktor yang ditemukan di lapangan.
Ida Fauziyah, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) mengatakan, beberapa faktor yang membuat terjadinya kondisi tersebut yaitu permintaan dari luar negeri yang banyak dikhususkan untuk perempuan.
"Kalau kita usut, maka ternyata karena permintaan dan penempatan luar negeri oleh domestic worker," ujar Ida saat rapat koordinasi nasional Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Bandung, Kamis (7/10/2021).
1. Perempuan PMI banyak yang berpendidikan di bawah SMA
Selain itu, Ida bilang bahwa latar belakang pendidikan juga masih menjadi masalah yang membuat banyaknya PMI berasal dari golongan perempuan dibandingkan laki-laki.
Perempuan yang mendaftarkan diri menjadi PMI kebanyakan masih belum mendapatkan pendidikan di atas Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Kemudian, perempuan kita lebih banyak SMP ke bawah. Ini yang menyebabkan di dominasi oleh perempuan," katanya.
2. PMI disebut salah satu pekerjaan paling terdampak COVID-19
Sebelumnya, Ida mengatakan, dalam masa pandemik COVID-19, Ida bilang, kondisi PMI di Indonesia ikut terkena dampak. Saat ini tiap negara membuat keputusan masing-masing soal izin pintu masuk pekerja migran. Ia memastikan, kondisi ini tidak hanya dialami oleh Indonesia.
"Memang kami sangat merasakan migrasi sangat terdampak karena COVID-19. Setiap negara mengambil kebijakan masing-masing dan penghentian ekonomi dan sosial," katanya.
3. Faktor kesehatan menjadi penghambat pekerja migran ke luar negeri
Ida menambahkan, sampai saat ini masih ada PMI yang masih belum mendapatkan kesempatan bekerja ke luar negeri karena terdampak pandemik COVID-19. Ke depannya, ia berharap pandemik segera berakhir dan PMI segera mendapatkan penempatan kerja.
"Pertimbangan faktor kesehatan itulah yang menjadi penempatan menjadi tidak seperti seharusnya, karena terjadinya pandemik COVID-19," kata dia.
Baca Juga: Menaker Ida Fauziah: Hati Saya Bersama Kalian dan Mereka yang Nganggur
Baca Juga: Menaker Ida Dorong Pekerja Perempuan Intensif Adakan Dialog Sosial