Jika Pandemi Berakhir, Apakah Uang Kripto Masih Menggiurkan?

Uang kripto tetap populer meski pandemik COVID-19 tuntas

Bandung, IDN Times – Tidak sedikit pihak menyangsikan investasi mata uang kripto alias cryptocurrency di awal kemunculannya beberapa tahun lalu. Namun, seiring berjalannya waktu, mata uang kripto semakin menjanjikan dan dipandang sebagai salah satu pilihan menggiurkan buat berinvestasi.

Setidaknya, pemilik uang kripto kini percaya bahwa mata uang satu ini memiliki beberapa kelebihan di antaranya ialah kecepatan dan kemudahan dalam transaksi, harga mata uang yang berpotensi melonjak naik, hingga menghindari pemalsuan.

Saat ini memang perkembangan teknologi membikin uang kripto semakin dikenal. Tak hanya itu, masyarakat juga semakin melek investasi, utamanya ketika masyarakat dunia memasuki masa pandemik COVID-19.

Belum lagi fenomena yang terjadi pada Februari 2021, di mana Tesla Inc. milik Elon Musk dikabarkan membeli Bitcoin sebanyak Rp21 triliun. Sedikit banyak fenomena tersebut membikin para calon investor makin yakin untuk menanamkan duitnya untuk mata uang kripto.

Lantas, bagaimana perputaran mata uang kripto seandainya pandemik COVID-19 rampung? Apakah akan tetap menjadi primadona?

1. Semakin banyak orang Indonesia yang berani mengadopsi aset kripto

Jika Pandemi Berakhir, Apakah Uang Kripto Masih Menggiurkan?Venturebeat.com

Menurut T.K. Harmanda, COO Tokocrypto, salah satu coin exchange yang eksis di Indonesia, uang kripto akan semakin populer setelah COVID-19 rampung. Pasalnya, menurut data yang ia kantongi, sejauh ini semakin banyak pihak yang berani mengadopsi aset kripto sebagai penyimpan aset dan treasury aset pada beberapa perusahaan.

“Seperti Tesla yang sudah mengizinkan pembelian mobilnya dengan Bitcoin dan Visa, di mana memperbolehkan pembayaran dengan jaringannya menggunakan cryptocurrency,” kata Harmanda, dalam rilis yang diterima IDN Times Jabar, Kamis (1/3/2021).

2. Mata uang kripto tetap populer meski pandemik COVID-19 tuntas

Jika Pandemi Berakhir, Apakah Uang Kripto Masih Menggiurkan?NDTV Gadget

Tak hanya itu, kata Harmanda, potensi meningkatnya perputaran mata uang kripto disambut oleh semakin banyaknya pihak yang mengimplementasikan teknologi blockchain pada real cases yang ada. Deretan fenomena itu mendasari alasan bahwa mata uang kripto semakin hari semakin populer, sekali pun tren investasi yang menjadi buntut dari pandemik COVID-19 telah beres.

“Di Indonesia, aset kripto menjadi salah satu pilihan investasi yang sedang naik daun, terlebih lagi hingga saat ini terdapat ratusan aset kripto di seluruh dunia,” ujar dia.

3. Ada dua juta orang Indonesia yang memiliki aset kripto

Jika Pandemi Berakhir, Apakah Uang Kripto Masih Menggiurkan?Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut data Harmanda, dari 290 juta jiwa penduduk Indonesia, jumlah investor aset kripto mencapai angka dua juta orang, atau sedikit lebih besar dibandingkan jumlah investor saham.

Bahkan, ia mengatakan jika industri aset kripto dari negara lain pun kini mulai masuk ke Indonesia karena adanya anggapan bahwa Indonesia memiliki pasar yang cukup potensial di masa mendatang. 

Salah satunya seperti apa yang terjadi pada mata uang Bitcoin. “Dalam kurun waktu 12 bulan, Bitcoin telah melambung tinggi dari 8,166 USD pada 8 Maret 2020, menjadi all-time-high di angka 58,000 USD pada Februari 2021. Pada 29 Maret 2021 malam, Bitcoin diperdagangkan di angka 57,666 USD pada 29 Maret 2021,” kata dia.

4. Kembangkan bisnis, Tokocrypto orbitkan TKO

Jika Pandemi Berakhir, Apakah Uang Kripto Masih Menggiurkan?COO Tokocrypto (IDN Times/Istimewa)

Karena berbagai fenomena itu, Tokocrypto tak ragu membuat langkah dengan menghadirkan Toko Token (TKO): proyek kripto lokal pertama yang menyediakan model token hybrid unik dengan utilitas CeFi dan DeFi. Bagi Harmanda, hal tersebut merupakan langkah efektif untuk menerapkan adopsi kripto massal pada 345,3 juta pengguna platform Tokocrypto dan ekosistem TKO.

Dalam rilis yang sama, Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto mengatakan perusahaannya berada dalam posisi unik untuk menggabungkan manfaat CeFi dan Defi. Ia mengatakan, selain layanan keuangan, TKO juga akan mencakup manfaat lainnya seperti manajemen rantai pasokan, privasi, perlindungan data, dan karya seni melalui bentuk NFT.

“Dengan dibangun di atas Binance Smart Chain, ini akan membantu kita mewujudkan potensi yang tidak terbatas yang bisa kita capai melalui teknologi blockchain,” katanya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya