Pelaku UMKM di Majalengka Masih Kesulitan Cari Gas Melon

Majalengka, IDN Times - Sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (gas melon) masih dirasakan sebagian warga Kabupaten Majalengka. Padahal, daerah ini belum pernah mengalami pembatasan penjualan gas melon, seperti yang terjadi di kota besar.
Salah satu pelaku UMKM mengaku ia mengalami kesulitan mencari gas melon. Kondisi itu sejatinya sudah dialaminya sekitar sepekan terakhir.
"Minggu-minggu sekarang susah. Dan hari ini pun, saya harus keliling ke sana kemari gak dapat," kata salah seorang pelaku UMKM di Majalengka Kota, yang minta identitasnya dirahasiakan
1. Dapat gas melon dari pelanggan

Pelaku UMKM kuliner itu mengaku akhirnya mendapatkan gas untuk aktivitas berdagangnya. Namun, gas itu tidak didapat dari pedagang, melainkan pelanggannya.
"Saya bikin status di WhatsApp., ternyata ada pelanggan saya yang punya. Akhirnya, saya beli dari si ibu itu. Pelanggan itu sengaja beli buat bantu saya," katanya.
Sebagai pelaku UMKM kuliner, keberadaan gas melon menjadi hal yang penting. Per tabung, jelas dia, bisa digunakan untuk dua hari berdagang kudapan jenis Jalakotek dan Basreng.
"Untuk usaha itu satu tabung isi, bisa dipake untuk dua hari. Jadi ya emang sangat membutuhkan," ujarnya.
Selama ini, dia mengaku biasa beli gas tabung dengan harga di kisaran Rp21 ribu-Rp22 ribu. "Biasanya kalau beli di eceran, Warung Madura," ujarnya.
2. Berharap persediaan gas melon kembali aman

Pemerintah Daerah (Pemda) Majalengka sendiri telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas melon di tingkat pangkalan sebesar Rp19 ribu. Namun, di tingkat pengecer, warga biasa membeli gas tersebut di kisaran Rp21 ribu-Rp22 ribu.
"Dengan harga segitu mah, aman lah. Gak apa-apa, asal stoknya ada. Gak kayak sekarang, stoknya kosong terus di setiap warung," kata dia.
Susahnya mendapatkan gas melon berdampak terhadap aktivitas berdagang. Pasalnya, dia harus mencari gas dengan durasi waktu yang lumayan lama.
"Kalau saya pribadi mah gak apa-apa harga di angka itu (Rp21 ribu-Rp22 ribu), asal stok di warung ada. Sekarang langka, nyarinya susah. Waktu yang harusnya fokus buat jualan malah dipakai keliling mencari gas," tuturnya.
3. Presiden perintahkan Bahlil agar pengecer bisa jual gas melon lagi

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, agar pengecer bisa menjual gas LPG 3 kilogram (kg) lagi mulai hari ini.
"Sudah berkomunikasi dengan Presiden sejak semalam dan bahwa kemudian ada keinginan dari kementerian ESDM untuk menertibkan harga di pengecer supaya tidak mahal di masyarakat," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
"Namun, setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM (Bahlil) untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," tuturnya.
Dasco mengatakan, aturan pengecer agar bisa mengikuti aturan sebagai sub agen berjalan berbarengan. Sehingga, masyarakat tidak kesulitan mendapat gas LPG 3 kilogram
"Sambil kemudian pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan, sehingga dengan aturan-aturan yang ada nanti akan menertibkan harga supaya tidak mahal di masyarakat. Jadi pengecer yang akan menjadi sub pangkalan ini akan ditentukan juga harganya sehingga harga di masyarakat itu tidak mahal," kata dia