Dana Transfer Pusat Ke Pemprov Jabar Sisa Rp182 Miliar dari Rp11 T

- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerap dana transfer pusat sebesar Rp11,69 triliun untuk tahun 2025.
- Tingkat serapan dana transfer mencapai 98,24 persen, menyisakan sekitar Rp182 miliar dalam Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).
- Pemprov Jabar menggenjot pembangunan infrastruktur, jaringan listrik, layanan kesehatan, dan proyek lainnya dengan komitmen tinggi.
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyerap dana transfer dari pemerintah pusat yang digelontorkan untuk tahun 2025. Total dana transfer yang diterima Pemprov Jabar dari pemerintah pusat sebesar Rp11,69 triliun, sementara realisasi belanja sebesar Rp10,22 triliun.
Dengan demikian, tingkat serapan dana transfer mencapai 98,24 persen, dan hanya menyisakan sekitar Rp182 miliar dalam Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).
Adapun rinciannya Dana Alokasi Umum (DAU) terealisasi 99,36 persen, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik mencapai 98,77 persen, dan DAK Non-Fisik-yang mencakup BOS Reguler, Tunjangan Profesi Guru (TPG), hingga layanan kesehatan—menyentuh 99,85 persen.
"Hari ini anggaran dana transfer pusat kepada daerah di Provinsi Jawa Barat kurang lebih Rp11 triliun dan sisa di kas daerah hanya tinggal Rp10 miliar. Serapannya sudah sangat tinggi," ujar Dedi, Kamis (13/11/2025).
1. Proyek infrastruktur akan digenjot

Dedi menegaskan, tingginya serapan anggaran menjadi bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengoptimalkan belanja publik. Menurutnya, seluruh sektor proyek pembangunan saat ini sedang digenjot, terutama untuk infrastruktur, jaringan listrik, hingga layanan dasar masyarakat.
"Kami ingin menggenjot seluruh pembangunan infrastruktur jalan dengan drainasenya, dengan PJU-nya. Kami ingin menggenjot normalisasi sungai, jaringan listrik ke masyarakat menengah ke bawah agar mengalir dengan baik, pembangunan ruang kelas baru, serta peningkatan layanan kesehatan dan publik lainnya," katanya.
2. Pembenahan jalan milik provinsi terus dilakukan

Saat ini, Dedi mengaku sedang dalam perjalanan menuju Kabupaten Karawang untuk rapat koordinasi bersama Bina Marga dan Jasa Marga. Pertemuan tersebut membahas pembenahan jalan nasional serta upaya normalisasi sungai di seluruh wilayah Jawa Barat.
"Saya ingin membenahi seluruh jalan nasional di Provinsi Jawa Barat yang mengalami perubahan peruntukan. Sehingga jalan itu kelihatan kumuh. Kami juga akan menormalisasi sungai di seluruh Jawa Barat supaya banjir bisa terhindarkan," ucapnya.
3. Pemprov Jabar mengalami penurunan transfer daerah di 2026

Dedi menambahkan, setelah serapan dana transfer dari pusat hampir tuntas, saat ini pihaknya hanya mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan yang masih berjalan.
"Kami sekarang tinggal mengharapkan dana dari pendapatan asli daerah Provinsi Jawa Barat untuk menyelesaikan pembangunan," ujarnya.
Sebagai informasi, dana transfer dari pemerintah pusa ke Pemprov Jabar untuk APBD 2026, mengalami pengurangan sampai Rp2,458 triliun. Sementara untuk 27 kabupaten dan kota berkurang Rp2,7 triliun. Dari jumlah tersebut, paling tinggi pengurangannya yaitu Kabupaten Bandung.
Pemprov Jabar pun melakukan efisiensi dengan melakukan WFH dan pengurangan belanja di setiap OPD.


















