TP2GD Jabar Berencana Usulkan Anwar Musaddad Sebagai Pahlawan Nasional
- TP2GD Jabar akan mengusulkan Anwar Musaddad dan Eddie Soekardi sebagai pahlawan nasional pada 2026.
- Hanya satu tokoh asal Jabar, Mochtar Kusumaatdja, yang resmi dinobatkan sebagai pahlawan nasional tahun ini.
- Tiga nama lainnya seperti KH Abdul Abbas Abdul Jamil, KH Sholeh Iskandar, dan Suryadi Suryadarma juga diusulkan untuk gelar pahlawan nasional.
Bandung, IDN Times - Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Barat berencana mengusulkan dua nama baru untuk diberikan gelar pahlawan nasional kepada pemerintah pusat. Saat ini prosesnya sudah melakukan kajian terhadap dua nama tersebut.
Dua nama baru ini yaitu, KH Anwar Musaddad, ulama terkemuka asal Garut, sekaligus seorang guru besar, dan tokoh nasionalis. Kemudian, Eddie Sukardi, pemimpin dalam pertempuran bojongkokosan yang terjadi di Sukabumi, 9 Desember 1945.
Dua nama ini direncakan diusulkan pada 2026, bersama dengan beberapa nama lainnya yang kemungkinan turut diusulkan kembali.
"Ada dua nama untuk juga diajukan pada tahun 2026 yaitu Anwar Musaddad dan Eddie Soekardi yang layak kita ajukan," ujar ketua TP2GD Jawa Barat, Prof Reiza D. Dienaputra, Rabu (12/11/2025).
1. Tahun 2025 Mochtar Kusumaatmadja resmi dianugerahi gelar pahlawan nasional
Pada tahun ini, ada satu nama tokoh asal Jabar yang resmi dinobatkan sebagai gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu Mochtar Kusumaatmadja. TP2GD Jabar sendiri mulanya mengusulkan empat nama, namun yang dinilai layak hanya satu nama.
"Alhamdulilah ada satu tokoh yang ditetapkan yaitu Mochtar Kusumaatmadja karena kontribusi sangat luar biasa di Indonesia di mana beliau berhasil menegakkan azas negara kepulauan diakui oleh masyarakat dunia, dan beliau berjuang selama 25 tahun dari 1957 ke 1982," ungkap Reiza.
2. Tiga tokoh lainnya asal Jabar masih belum diterima sebagai pahlawan nasional
Sementara, tiga nama yang diusulkan bersama dengan Mochtar Kusumaatmadja ini yaitu, KH Abdul Abbas Abdul Jamil, KH Sholeh Iskandar dan Suryadi Suryadarma. Menurutnya, ketiganya memiliki jasa yang besar untuk bangsa.
"Tiga tokoh tersebut memiliki kontribusi yang besar seperti Suryadi Suryadarma yang merupakan Kepala Staff AU di era Soekarno selama 16 tahun 1946-1962," ucapnya.
"Ada Suryadi Suryadarma, terus ada KH Abdul Abbas Abdul Jamil, KH Sholeh Iskandar tapi enggak diberikan gelar. Kami tetap berhusnudon yang paling lama itu Prof Mochtar diajukan sejak 2022 itu nunggu 4 tahun mungkin itu jadi pertimbangan," katanya melanjutkan.
3. Data tiga pahlawan lainnya akan dimutakhirkan
Reiza menambahkan, memang perlu penjelasan lebih dari pemerintah pusat mengapa akhirnya Jabar hanya mendapatkan satu tokoh pahlawan nasional. Namun, nama seperti Suryadi Suryadarma pun memiliki kontribusi yang tidak kalah pentingnya.
"Ya kecewa di tengah rasa syukur, kecewa dengan tanda tanya. Suryadi itu Kasau yang paling lama dan satu-satunya kepala staf AU yang belum jadi pahlawan nasional," ucapnya.
Selanjutnya, setelah adanya pengumuman pahlawan nasional 2025, pihaknya menunggu informasi lanjutan dari dewan gelar terhadap tiga nama yang sudah ada di meja mereka.
"Apakah perlu dimutakhirkan datanya. Intinya ketiga tokoh itu waiting list kalau nanti diminta akan dimutakhirkan, intinya dalam proses yang terus kita perjuangkan," kata dia.
