Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Tahun Diusulkan, Mochtar Kusumaatmadja Resmi Jadi Pahlawan Nasional

Prof. Mochtar Kusumaatmadja. IDN Times/Istimewa
Prof. Mochtar Kusumaatmadja. IDN Times/Istimewa
Intinya sih...
  • Mochtar Kusumaatmadja resmi menjadi pahlawan nasional setelah diusulkan selama 4 tahun oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jawa Barat.
  • Kontribusi Mochtar terhadap Indonesia sangat besar, terutama dalam memperjuangkan azas kepulauan dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (Unclos).
  • Perjuangan Mochtar menghasilkan pengakuan internasional dan peningkatan luas wilayah laut Indonesia, serta memberikan nilai konsistensi, dampak ilmu, dan kecintaan pada budaya daerah bagi masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Indonesia resmi memberikan gelar pahlawan nasional terhadap sepuluh tokoh yang telah berjasa untuk bangsa dan negara. Dari sepuluh nama yang baru mendapat gelar pahlawan, Prof. Mochtar Kusumaatmadja asal Jawa Barat menjadi salah satunya.

Perjalanan Prof. Mochtar Kusumaatmadja mendapatkan gelar nasional ini tidak lah mudah. Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jawa Barat sudah mengusulkannya sejak 2022 lalu. Artinya sudah empat tahun diusulkan, dan baru diakui pada 2025.

"Kami perjuangkan, dan kami mengusulkan sejak tahun 2022, karena Mochtar itu kan meninggal 6 Juni 2021 kan. Dan setelah itu banyak sekali harapan-harapan. Saya kebetulan baru saja diangkat jadi ketua TP2GD Provinsi Jawa Barat, dan kami diskusi kemudian mengusulkan," ujar Ketua TP2GD Jawa Barat, Reiza D. Dienaputra saat dikonfirmasi, Senin (10/11/2025).

1. Mochtar layak jadi pahlawan

Mochtar Kusumaatmadja/Unpad.ac.id
Mochtar Kusumaatmadja/Unpad.ac.id

Menurut Reiza, gelar pahlawan nasional layak diberikan pada Mochtar Kusumaatmadja karena jasa-jasanya terhadap Republik Indonesia sangat besar, khususnya di bidang hukum internasional dan diplomasi, di mana Mochtar turut memperjuangkan azas kepulauan dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (Unclos).

"Mochtar Kusumaatmadja sangat layak untuk menjadi pahlawan nasional karena kontribusinya di dalam memperjuangkan azas negara kepulauan, sejak tahun 1957 dan kemudian dia tuh terus memperjuangkannya dalam berbagai forum internasional, termasuk Unclos," katanya.

Perjuangan yang dilakukan Mochtar hingga kurang lebih 25 tahun itu, kemudian berubah hasil dengan memperoleh pengakuan internasional dan direktifikasi konsep azas negara kepulauan pada 10 Desember 1982, di Indonesia.

"Dan itu kembali perjuangan yang secara konsisten dibangun Mochtar dari tahun 1957 hingga 1982, hingga akhirnya deklarasi Juanda diproses dan kemudian diumumkan oleh Perdana Menteri Juanda pada Desember 1957," kata Reiza.

"Jadi Mochtar itu kan juga salah satu, bisa dikatakan, arsitek yang melahirkan deklarasi Juanda," ucapnya.

2. Banyak dedikasinya untuk Indonesia

Prof. Mochtar Kusumaatmadja. IDN Times/Istimewa
Prof. Mochtar Kusumaatmadja. IDN Times/Istimewa

Mulanya, saat deklarasi Juanda mengenai batas-batas laut di Indonesia banyak mendapatkan pertentangan dari negara-negara lain, dan dianggap sebagai klaim sepihak. Dari kondisi ini, kemudian Mochtar memperjuangkan agar konsep azas kepulauan melekat dan diakui dunia Internasional.

"Dan itu kembali tadi saya katakan setelah 25 tahun berjuang dari UNCLOS 1, 2, hingga ke UNCLOS 3, akhirnya tahun 1982 itu berhasil diratifikasi oleh dunia internasional dan akhirnya menjadi hukum internasional yang berlaku secara internasional," katanya.

Dari perjuangan itu pula, luas wilayah laut di Indonesia mengalami peningkatan dari semula 12 mil, yang kemudian diperluas menjadi sekitar 5,4 juta kilometer persegi.

"Jadi setiap kapal yang berlayar masuk wilayah perairan Indonesia itu harus izin. Tidak bisa seenaknya apalagi kalau dia mengambil yang namanya sumber daya laut kita, mereka harus izin," ujarnya.

3. Konsistensi menjadi kunci

Mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja. (Instagram.com/@kantorstafpresidenri)
Mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja. (Instagram.com/@kantorstafpresidenri)

Ada beberapa nilai yang bisa diambil dan diterapkan pada masyarakat, khususnya Jawa Barat, dari Mochtar Kusumaatmadja. Reiza mengatakan, salah satunya yaitu konsistensi yang dilakukan dengan latar belakang yang dimiliki.

"Dia konsisten dalam tentunya keilmuan. Dia itu konsisten sekali dengan keilmuan yang dimilikinya yaitu hukum internasional. Mochtar menempuh programnya dari UI S1-nya kemudian Master of Law-nya di luar negeri, dan kemudian S3-nya dia di UNPAD. Jadi dia itu konsisten," tuturnya.

Kemudian, Mochtar juga menerapkan bahwa ilmu itu tidak menjadi menara gading, namun harus berdampak luas terhadap masyarakat secara umum. Selain itu, Mochtar sangat berbudaya dan memegang teguh kebudayaan daerahnya. Sehingga, Reiza memastikan, Mochtar layak menjadi pahlawan nasional.

"Jadi dari Mochtar itu kita belajar bagaimana menjadikan ilmu, bukan ilmu yang menjadi menara gading hanya silau saja bagi orang lain. Dia berujar harus memanfaatkan ilmu untuk kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Kejari Kembali Panggil Saksi Jual Beli Jabatan di Pemkot Bandung

10 Nov 2025, 18:45 WIBNews