Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bey: Siswa SMA 7 Cirebon Tak Bisa Ikut SNPMB Akibat Kelalaian Sekolah

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Siswa kelas 12 di SMAN 7 Cirebon heboh karena tidak bisa mendaftarkan PTN lewat jalur nilai atau Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB). Peristiwa ini dipastikan terjadi karena kelalaian dari pihak sekolah.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengatakan, berdasarkan informasi sementara, kasus siswa yang tidak bisa mendaftarkan diri ke SNPMB baru ada di Cirebon.

"Di Jawa Barat sementara di Cirebon. Itu karena faktor kelalaian sekolah dan ke depannya tidak terulang lagi. Harusnya sekolah mengingatkan dan jangan sampai terjadi kelalaian, karena seperti ini siswa dirugikan," ujar Bey, Rabu (5/2/2025).

1. Bey pastikan siswa-siswi tetap bisa ikut SNPMB

(IDN Times)

Bey mengungkapkan, siswa yang tidak dapat mendaftar di jalur tersebut, terjadi karena keterlambatan sekolah dalam finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), untuk syaratnya SNPMB 2025.

Meski demikian, para siswa ini akan tetap bisa mengikuti seleksi di jalur tersebut berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen).

"Kami sudah fasilitasi, informasinya akan dibuka dalam dua hari ini, kami cek juga ke Pak Wamen, saya telepon untuk memastikan agar diberikan kesempatan kepada siswa yang pada waktu pendaftaran terlambat, tapi bukan kesalahan mereka," katanya.

2. Peristiwa ini baru di Cirebon

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara, Plh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Deden Saepul Hidayat mengatakan, sudah menugaskan kepala cabang dinas setempat untuk mengklarifikasi kasus yang terjadi di SMAN 7 Cirebon.

"Saya sudah menugaskan kepala cabang untuk mengklarifikasi lebih dalam dan pihak sekolah sudah ke Jakarta dan meminta untuk dibuka kembali (finalisasi data)," ujar Deden.

Deden juga membenarkan, bahwa sampai saat ini hanya SMAN 7 Cirebon yang dilaporkan mengalami keterlambatan finalisasi data.

"Sampai saat ini baru Cirebon. Ya, saya pikir mudah-mudahan nggak ada lagi lah," ucapnya.

3. KCD diminta telusuri lebih lanjut persoalan ini

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Lebih lanjut, Deden mengakui jika keterlambatan sekolah dalam mengisi data PDSS itu murni kelalaian pihak sekolah terutama operator yang seharusnya data ini rampung pada 31 Januari 2025. Ia meminta, para siswa dan orang tidak khawatir, karena pihak sekolah masih dapat melakukan finalisasi data PDSS.

"Saya ingin orang tua tidak usah khawatir, karena kami sudah berusaha untuk membuka kembali aplikasi PDSS ini. Mudah-mudahan Pak Menteri bisa membantu, dan tadi sudah disampaikan, katanya dua hari dia akan dibuka," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Azzis Zulkhairil
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us