Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Anggota DPRD Soroti Paket Sekolah Rakyat untuk Majalengka

Inin Nastain/ Anggota Komisi IV DPRD Majalengka (pakai kemeja)

Majalengka, IDN Times- Kabupaten Majalengka mendapatkan paket SMP-SMA untuk program Sekolah Rakyat (SR) dari pemerintah pusat. Rencananya, proses pembangunan untuk SR itu akan dimulai pada Agustus mendatang.

Paket SR yang diterima Majalengka itu disorot anggota Komisi IV DPRD Majalengka Muh Fajar Shidik. Fajar menyayangkan mengapa Pemkab tidak mengajukan paket lengkap dari SD - SMA.

"Kabupaten kita itu, SR nya, Sekolah Rakyatnya, ngambilnya hanya jenjang SMP sama SMA. Idealnya dari SD," kata Fajar saat berkunjung ke Sekretariat PWI Majalengka, Selasa (29/4/2025)

1. Banyak yang tidak mampu menyelesaikan SD

ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Sorotan Fajar kepada Pemkab, berdasarkan data di lapangan yang menunjukkan masih banyak anak usia sekolah tidak mampu menyelesaikan SD. Oleh karena itu, program SR ini seharusnya menjadi angin segar bagi masyarakat Majalengka agar anaknya bisa menyelesaikan pendidikan tingkat SD.

"Masyarakat tidak mampu kita itu, boro-boro sekolah SMP, SD ge (juga) tidak lulus. Harus diakui, rakyat miskin kita teu (tidak) mampu lulus SD. Kenapa Pemda kita ngambilnya paket dari SMP dan SMA, bukan dari SD. Ini kan sifatnya paket," kata dia.

Dijelaskan Fajar, calon siswa di SR itu, nantinya akan diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). SR sendiri nantinya pakai konsep asrama.

"Kan ini, SR ini nanti ambil dari DTKS. Diambil anaknya, yang tidak sekolah. Karena berbasis asrama, boarding," jelas Fajar.

2. Fajar sebut lahan untuk paket SR dari SD - SMA aman

Ilustrasi anak sekolah (unsplash.com/Bayu Syaits)

Disinggung terkait kesiapan progam SR, Fajar menyebut, Kabupaten Majalengka siap, termasuk ketika paket yang diambil dari SD - SMA. Kesiapan itu seiring dengan adanya lahan milik pemerintah yang bisa digunakan untuk pembangunan SR itu.

"Lahannya ada, diambil enam hektar. Padahal kita lebih dari sepuluh hektar. Minimal buat fisik nya dulu. Jadi, dari syarat utama, lahan, sudah mencukupi. Termasuk ketika paket yang diambil itu dari SD," jelas dia.

Disinggung mengapa dewan tidak mengusulkan kepada Pemkab, Fajar menjelaskan bahwa tidak ada pembicaraan terkait hal itu dengan DPRD. Dijelaskannya, dewan hanya mendapat laporan setelah paket itu ditetapkan.

"Kami sebelumnya tidak tau. Kami diberi tahu setelah pemerintah mengambil paket itu," papar dia.

Fajar kembali menyayangkan terkait paket yang diterima Majalengka, yang hanya untuk SMP dan SMA saja. 

"Kan masih banyak yang tidak mampu, mereka kesulitan. Kenapa kita ngambilnya yang SMP, SMA. Tidak dari SD, SMP, SMA," papar dia.

3. Minta SDM SR ada dari daerah

ilustrasi seorang guru wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Lebih jauh dijelaskan Fajar, proses pembangunan SR sendiri dijadwalkan dimulai pada Agustus mendatang. Lokasi asrama SR, rencananya berada tidak jauh dari pusat pemerintahan.

Dengan dimulainya proses pembangunan asrama pada Agustus, diharapkan SR sudah mulai beroperasi pada tahun depan.

"Agustus mulai pembangunan. Mulai ambil tahun depan. Itu, rencana untuk seribu siswa SMP dan SMA. Itu kuota dari sana. Semuanya dari sana," kata dia.

Untuk tenaga pengajar sendiri, Fajar menjelaskan, ditentukan oleh pemerintah pusat. Namun dia berharap, ada slot untuk putra daerah.

"Kami negosiasi itu untuk SDM nya. Jadi nanti ada juga yang direkrut dari kami, dari daerah," papar politikus PPP.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us