Disparbud Jabar Tutup Destinasi Wisata di Daerah Antisipasi COVID-19

Perlambatan ekonomi akan sulit dibendung dampak wabah corona

Bandung, IDN Times - Sejumlah destinasi pariwisata di berbagai daerah memutuskan untuk menutup kunjungan sementara berkaitan dengan upaya pencegahan penyebaran virus corona baru (COVID-19). Kebijakan ini diharapkan bisa diterima semua pihak termasuk masyarakat dengan cara membatasi pergerakan ke tempat yang mengundang massa di tengah wabah seperti kawasan wisata.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, penutupan ini merupakan dukungan para pelaku usaha di sektor pariwisata kepada pemerintah yang sedang menanggulangi wabah virus corona.

“Sudah ada destinasi yang ditutup di berbagai daerah. Di antaranya di Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Subang, Garut dan Cirebon,” kata Dedi, Jumat (20/3).

1. Kesehatan dan keselamatan masyarakat hal paling utama

Disparbud Jabar Tutup Destinasi Wisata di Daerah Antisipasi COVID-19wisatacirebon.org

Ia meminta masyarakat mengerti dengan kebijakan ini. Menurut Dedi, industri pariwisata yang baik adalah yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan manusia. Dia optimistis industri pariwisata di Jawa Barat akan berjalan dengan baik setelah wabah selesai.

“Ini adalah tanggung jawab kita semua. Tapi, kami yakin bahwa pariwisata Jawa Barat akan menuju pemulihan. Masyarakat diimbau untuk tinggal di rumah menjaga kesehatan dan menunggu keputusan pemerintah, agar nanti bisa berwisata di kembali setelah wabah selesai,” ucap dia.

2. Ridwan Kamil berharap pelaku industri wisata paham kondisi sekarang

Disparbud Jabar Tutup Destinasi Wisata di Daerah Antisipasi COVID-19Dok. Humas Jabar

Sementara itu, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku mengerti kesulitan yang dialami para pelaku usaha di sektor destinasi wisata, termasuk hotel dan restoran. Untuk itu, ia akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah termasuk mengusulkan kepada pemerintah pusat terkait kebijakan fiskal dengan mengurangi pajak.

“Kita sudah lakukan rapat koordinasi dengan BI (Bank Indonesia). Kebijakan fiskal akan dilakukan dengan kepala daerah mengurangi pajak hotel dan restoran. Saat ini, mereka mengalami kekurangan kunjungan, tidak ada orang yang menginap, tidak ada yang ke restoran, bayar karyawan kesulitan. Kami sangat paham,” kata dia.

Kebijakan fiskal pengurangan pajak yang berjenjang terdiri dari bermacam pajak, termasuk pajak yang dikelola pemerintah pusat, PPh, Ppn, yang akan diusulkan Pemprov Jabar.

3. Perekonomian sudah pasti akan terdampak

Disparbud Jabar Tutup Destinasi Wisata di Daerah Antisipasi COVID-19Ilustrasi perekonomian Indonesia diserang virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam rapat koordinasi dengan pemerintah daerah di seluruh Jawa Barat, Kepala Jabar Herawanto menuturkan, pertumbuhan Jabar pada 2019 melambat dibanding 2018 yakni sebesar 5,07 persen. Secara keseluruhan, KPW BI Jabar memperkirakan tahun ini perekonomian provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia ini berada di rentang 4,6 hingga 5,1 persen. 

Namun, sejak awal 2020 kondisi ekonomi mendapat tantangan akibat dampak COVID-19 sehingga menyebabkan ekonomi di triwulan I 2020 diperkirakan bias ke bawah pada rentang 3,7 hingga 4,1 persen.

"Potensi penurunan utamanya bersumber dari penurunan ekspor, investasi, dan tertahannya konsumsi. Dari sisi lapangan usaha, kinerja sektor industri pengolahan dan perdagangan serta konstruksi cenderung melambat," ujar Herawanto.

4. Belanja fiskal harus disegerakan

Disparbud Jabar Tutup Destinasi Wisata di Daerah Antisipasi COVID-19Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai upaya jangka pendek untuk mengurangi perlambatan ekonomi akibat COVID-19, KPW BI Jabar merekomendasikan stimulus ekonomi berupa percepatan belanja fiskal oleh pemerintah daerah, baik provinsi maupun 27 kabupaten/kota se-Jabar," tambahnya.

Herawanto pun berujar, industri perbankan di Jabar sudah menerapkan work from home (WFH) bagi sebagian karyawan untuk mendukung social distancing alias jaga jarak interaksi sosial yang dianjurkan pemerintah pusat dan daerah.

Baca Juga: Ini Dampak Buruk Corona di Sektor Pariwisata, Perdagangan dan Industri

Baca Juga: Data Penyebaran Virus Corona di Situs Pikobar Jabar Masih Ngaco!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya