16 Siswa Krida Nusantara Positif COVID-19

Ada 14 siswa diisolasi di asrama Krida Nusantara

Bandung, IDN Times - Kasus penularan virus corona di lingkungan sekolah terjadi di Sekolah Menengah Atas Terpadu (SMAT) Krida Nusantara, Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.

Kasus penularan di lingkungan sekolah ini terjadi pada 16 siswa kelas X saat mengikuti masa basis (orientasi sekolah) sejak 15 Maret 2021, lalu. Seluruh siswa yang terinfeksi COVID-19 dalam kategori tanpa gejala.

Humas SMAT Krida Nusantara, Zaenal membenarkan terkait kasus 16 siswanya yang terinfeksi COVID-19. Menurut Zaenal, seleuruh siswa yang positif sudah ditangani sesuai dengan protokol kesehatan.

"Benar ada 16 siswa positif. 14 menjalani isolasi di asrama, satu di rawat di rumah sakit, dan satu dibawa orang tua pulang ke Jakarta," kata Zaenal saat dihubungi IDN Times, Jumat(26/2/2021).

Dia menuturkan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di Krida Nusantara berjalan baik.

"Kebetulan ini saya sedang menghadap dinas kesehatan dulu," ungkap dia.

1. Berawal dari satu siswa yang sakit

16 Siswa Krida Nusantara Positif COVID-19IDN Times/Istimewa

Zaenal mengungkapkan, kasus COVID-19 ini pertama kali diketahui dari salah satu siswa peserta basis yang sakit saat mengikuti kegiatan. Sebagai langkah protokol kesehatan, tim dokter sekolah melakukan tes dan diketahui positif.

"Hasilnya positif dan kami langsung melakukan tracing kepada seluruh peserta. Hasilnya, diketahui 16 siswa positif," ujar dia.

2. Kegiatan sekolah telah diberhentikan

16 Siswa Krida Nusantara Positif COVID-19IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Camat Cibiru Didin Dikaryuana mengatakan, sudah melakukan koordinasi dengan yayasan Krida Nusantara. Saat ini sekolah yang ada di sana sudah dihentikan lebih dulu.

Menurut Didin, dari informasi yang diterimanya, penyebaran COVID-19 di Krida Nusantara berawal dari satu siswa yang mengalami batuk. Pihak sekolah kemudian melakukan pengetesan kepada yang bersangkutan, dan hasilnya positif terpapar COVID-19.

"Lalu dilakukan pelacakan dan pengetesan kepada siswa yang satu kamar dan satu kelas. Dari 36 yang dites ada 6 siswa yang positif," papar Didin.

2. Pengetesan dilakukan pada 386 siswa dan tenaga pendidik

16 Siswa Krida Nusantara Positif COVID-19Ilustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Dari hasil tersebut, pihak yayasan kemudian melakukan pengetesan secara massal kepada 316 siswa dan 70 tenaga pendidik. Dari pengetesan ini barulah didapat ada 16 siswa yang positif COVID-19.

"Untuk gurunya tidak ada," ungkap Didin.

Dia pun memastikan protokol kesehatan di Krida Nusantara sangat ketat. Di mana ketika ada yang masuk ke sekolah tersebut harus melakukan tes swab.

"Sekarang sekolah sudah dihentikan sesuai petintah dari wali kota dan sekda. Kemarin pas saya mengecek juga mereka memang sudah menghentikan duluan," ungkap Didin.

3. Pelonggaran berbagai aktivitas akan dihentikan jika kasus COVID-19 naik

16 Siswa Krida Nusantara Positif COVID-19Ilustrasi Sekolah di Tengah Pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)

Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta para bupati untuk tidak lengah dalam penanganan COVID-19. Ia meminta para kepala daerah agar berhati-hati saat membuka salah satu sektor pada masa pandemik COVID-19.

Apabila saat membuka salah satu sektor justru menyebabkan kenaikan kasus COVID-19, maka harus dihentikan.

"Begitu dilonggarkan di satu sektor, kita intip COVID-nya naik gak, begitu naik, setop, para bupati juga harus seperti itu," ujar Jokowi seperti yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/3/2021).

Salah satu sektor yang Jokowi contohkan adalah sektor pendidikan. Apabila sudah dibuka sekolah tatap muka terbatas, perkembangan kasus COVID-19 tetap harus diperhatikan. Jika kasus meningkat, maka sekolah tatap muka harus ditutup lagi.

"Lihat dibuka sekolah tatap muka terbatas, dicek betul ada kasus harian naik atau tidak, begitu naik, hati-hati, harus ada kebijakan policy yang cepat. Begitu juga kalau buka pasar, COVIDnya kok naik dua kali, setop, kalau gak, COVID gak dapat, naik terus, ekonomi juga gak dapat turun terus. Hati-hati karena ini berhubungan," ujar Jokowi.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya