Tangani Kluster Corona Pesantren Kuningan, Pemprov Jabar Cari Bantuan

Sementara KBM tatap muka di pesantren dihentikan

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat menyikapi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di lingkungan pesantren. Saat ini, Pemprov Jabar hanya fokus untuk pelacakan dan pengetesan ketika ada pesantren yang santrinya terpapar virus corona.

"(Terkait) Klaster pesantren di Kuningan dan Tasikmalaya, nanti akan kami koordinasikan dengan Pak Luhut. Akan membahas ini kita akan fokuskan pengetesan di zona klaster baru.," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai pengambilan darah di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Rabu (30/9/2020).

Sebelum ada kepastian apapun, Emil, sapaan akran Ridwan, meminta masyarakat sekitar pesantren untuk lebih disiplin.

1. Pengawasan di pesantren akan diperketat

Tangani Kluster Corona Pesantren Kuningan, Pemprov Jabar Cari BantuanDua orang guru sekolah dasar mengajar di rumah muridnya di Kelurahan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/9/2020). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Terkait penularan virus di kawasan pendidikan tersebut, Emil memastikan pihaknya akan mengecek setiap kegiatan di sana yang mungkin jadi pintu penyebaran COVID-19. Sebab, selama ini aturan di pesantren sudah sangat ketat untuk meminimalisir penyebaran virus corona.

Termasuk untuk pengetesan terharap para penghuni santri, ketika ada yang positif akan langsung diisolasi atau dipulangkan. Bahkan pesantren pun telah bekerjasama dengan rumah sakit jika memang ada kejadian tersebut.

"Lingkungan dekat pesantren pun dilakukan namanya pembatasan sosial berskala mikro. Itu juga sudah dilakukan sehingga semua upaya sudah dilakukan dengan baik,"ujar dia.

2. Untuk pesantren yang ada kasus kegiatan belajar tatap muka dihentikan dulu

Tangani Kluster Corona Pesantren Kuningan, Pemprov Jabar Cari BantuanInstagram Pesantren Tasdiqul Quran

Sebelumnya Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Uu Ruzhanul Ulum menghentikan sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan. Keputusan ini berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan dan pengurus ponpes.

Hal itu menindaklanjuti ditemukannya 56 santri Ponpes Husnul Khotimah positif Covid-19 lewat uji usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada sebagian santri beberapa waktu lalu. Dari 56 orang tersebut, sebanyak 10 di antaranya telah dinyatakan sembuh, sementara 46 lainnya masih menjalani karantina di asrama ponpes.

Dengan kesepakatan untuk menghentikan KBM tatap muka di Ponpes Husnul Khotimah, Uu pun mengucapkan terima kasih kepada pihak ponpes atas pengertian dan kesediaan untuk memutus penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan pondok pesantren, sesepuh di sini, yang bisa menangkap arah keinginan pemerintah, sehingga apa yang disampaikan oleh kami (pemerintah) disepakati oleh pengurus dan pimpinan pondok pesantren di sini," kata Kang Uu saat mengunjungi Ponpes Husnul Khotimah, Selasa (29/9/2020).

3. Bantuan alat swab telah dikirimkan

Tangani Kluster Corona Pesantren Kuningan, Pemprov Jabar Cari Bantuanspectrumnews.org

Uu menambahkan, Pemprov Jabar telah memberikan bantuan 5.000 peralatan swab test kepada Ponpes Husnul Khotimah untuk pelaksanaan tes masif terhadap seluruh penghuni pesantren dan warga sekitar.

"Bantuan sekarang 5.000 (alat swab test), karena santrinya (ada) 4.000, ditambah para pengurus 600, dan juga warga sekitar," ucap Uu.

Ia berharap, kasus COVID-19 tidak terjadi lagi di seluruh ponpes di Jabar. Untuk itu, Uu mengingatkan pengelola ponpes untuk terus memperketat penerapan protokol kesehatan khususnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, di lingkungan ponpes.

Selain itu, Uu mengarahkan pimpinan dan pengelola ponpes untuk segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas setempat jika ditemukan adanya gejala penularan COVID-19. Menurutnya, keterbukaan ponpes penting dalam antisipasi penyebaran kasus.

"Atas nama Pemprov Jabar, kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada pengelola pondok pesantren untuk mengetatkan dan memaksimalkan protokol kesehatan," kata Uu.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya