Tak Dibayar APBD, Susi Pudjiastuti Jadi Penasehat Dedi Mulyadi

Bandung, IDN Times - Dedi Mulyadi alias KDM resmi menjadi Gubernur Provinsi Jawa Barat, definitif periode 2029-2030. Ia memastikan akan mengajak Susi Pudjiastuti sebagai pakar yang akan membantunya dalam memimpin lima tahun ke depan.
KDM memastikan sudah bertemu dengan Susi Pudjiastuti beberapa waktu kemarin, dan menyatakan siap akan membantunya memberinya bebagai masukan tanpa honor dari APBD.
"Gini, diterima, tapi Bu Susi minta tidak ada honor. Dan gini kan, larangan untuk mengangkat tenaga ahli, pakar penasehat, itu kan kalau menimbulkan biaya kalau pendapat saya. Jadi seluruh penasehat di Provinsi Jabar semuanya relawan, sukarela," ujar KDM, setelah pelantikan.
1. Susi akan memberikan banyak masukan ke Dedi Mulyadi

KDM nantinya akan banyak memintai pendapat mengenai kelautan dan lainnya kepada Susi Pudjiastuti. Ia menilai, sosok mantan Menteri Kelautan dan Perikanan periode pertama Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu memiliki keahlian tersebut.
"Arahannya ya bu Susi tetap memiliki spirit yang kuat untuk membantu Pemprov Jabar, agar laut-lautnya terjaga dan tidak boleh lagi laut dipagari," ucapnya.
2. Susi akan banyak memberikan masukan soal sektor laut

Di sisi lain, nantinya Susi Pudjiastuti juga akan memberikan masukan mengenai infrastruktur pendukung di sektor laut, mulai dari konektivitas antar daerah dan perhubungan di wilayah kelautan.
"Memberikan arahan-arahan pembangunan dermaga, penataan wilayah laut, kemudian konsepsi tentang pembangunan lintas daerah dengan sistem transportasi udara," kata dia.
3. Ada Ignasius Jonan dan Bey Machmudin

Sebelumnya, KDM juga akan menggaet Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti sebagai penasehat gubernur. Ia juga tertarik menjadikan Bey Machmudin karena sosoknya memiliki kepakaran di dua bidang, yakni transportasi dan administrasi.
"Jadi banyak nanti pakar yang akan diundang termasuk Pak Bey, walaupun dia Eselon I di Mensesneg, tetapi di balik itu adalah pakar di bidang transportasi dan administrasi," ungkapnya.
Di sisi lain, KDM memiliki keinginan untuk mewujudkan cita-cita Bey Machmudin yakni membuat Kereta Rel Listrik (KRL) Bandung Raya. Ia merasa optimistis hal ini akan diwujudkan dalam beberapa tahun mendatang.
"Cita-cita Pak Bey 2026 akan dieksekusi," ucapnya.
Sementara, Bey berterus terang meminta agar Demul yang kini resmi menjadi Gubernur Jabar ke-18 untuk merealisasikan wacana KRL atau Commuter Line Bandung Raya. Ia meyakini, konsep ini dapat menjadi solusi kemacetan yang selama ini terjadi.
"Saya bilang Pak (Dedi) ini harus jadi, KRL Commuter Line dan beliau setuju dan saya terima kasih. Itu yang harus dilakukan oleh Bandung Raya agar kemacetan tuntas," ucap Bey.
"Saya yakin kalau KRL dengan interval waktu seperti di Jakarta banyak penumpang dari Padalarang ke Cicalengka, dan itu sangat bermanfaat bagi mahasiswa maupun mereka yang kerja di Bandung," kata dia.