Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Marak Korban TPPO di Jabar, Dedi Mulyadi Berencana Bikin Aturan Khusus

IMG-20251014-WA0050.jpg
Pengungkapan kasus TPPO di Sukabumi. IDN Times/Istimewa
Intinya sih...
  • Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan tanggapan mengenai Reni Rahmawati korban TPPO asal Sukabumi yang berhasil dipulangkan dari China.
  • Dedi membeberkan pesan agar warga Jabar lebih selektif saat diiming-imingi bekerja atau menikah di luar negeri, dan meminta kejelasan status kewarganegaraan secara resmi.
  • Pemprov Jabar akan melakukan penanganan terhadap para korban TPPO melalui pengetatan beberapa peraturan, termasuk larangan warga Jabar untuk pergi ke negara tertentu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut merespons mengenai Reni Rahmawati, korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) asal Sukabumi ke China yang kini berhasil dipulangkan ke Indonesia.

Diketahui, pada September 2025 lalu, Reni dinyatakan hilang dan diketahui menjadi korban perdagangan orang dibawa ke China untuk dinikahi warga Quanzhou, Provinsi Fujian, China. Dua orang pelaku yang menjual korban telah ditangkap dan ditetapkan tersangka.

Reni diiming-imingi gaji Rp 15 juta agar mau bekerja di China dan ternyata dinikahi warga negara setempat. Dedi turut berterima kasih kepada jajaran Polda Jabar yang sudah memulangkan korban ke kampung halamannya di Sukabumi.

"Tim Polda Jabar sudah berangkat ke sana dan kami support dan hari ini mereka sudah kembali. Bagi saya bahagia sebagai gubernur bisa menangani berbagai masalah termasuk yang dialami warganya di luar negeri," ucap Dedi di Sabuga ITB, Kota Bandung, Selasa (18/11/2025).

1. Jangan mudah tergiur bujuk rayu ajakan nikah pria asing

IMG-20251014-WA0048.jpg
Pengungkapan kasus TPPO di Sukabumi. IDN Times/Istimewa

Dedi kemudian membeberkan beberapa pesan terhadap para warga Jawa Barat lainnya agar tidak mudah percaya saat diiming-imingi untuk bekerja ke luar negeri tanpa ada kesepakatan yang jelas. Selain itu, jangan mudah tergiur dengan ajakan menikah dari orang asing.

"Tapi kepada warga Jawa Barat saya ingatkan, terutama perempuan di Jabar jangan berorientasi kalau nikah sama orang asing terus kemudian belum jelas statusnya siapa dia terus akan jadi kaya," katanya.

Kasus TPPO ini, kata dia, bukan terjadi sekali dia kali di Jawa Barat. Dedi mengatakan, sebelumnya juga sempat terjadi dan dia ikut menangani saat menjadi Bupati Purwakarta dua periode.

"Perilaku ini bukan hanya satu, dulu waktu jadi bupati gak tahu menangani berapa teteh-teteh yang ada di Tiongkok, saya kembalikan. Saya minta ini peristiwa terakhir kan gak baik rasanya warga Jabar mudah banget dirayu orang apalagi sama laki-laki ke luar negeri," katanya.

2. Jangan berpikir menikah dengan pria asing bisa jadi kaya raya

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama ibu korban TPPO, Emalia (Istimewa/dok medsos Dedi Mulyadi)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama ibu korban TPPO, Emalia (Istimewa/dok medsos Dedi Mulyadi)

Dengan begitu, Dedi meminta agar warga Jabar yang diajak menikah oleh orang luar negeri ada baiknya lebih selektif dan juga meminta kejelasan status kewarganegaraan secara resmi. Selain itu, orientasi pernikahan jangan selalu materi.

"Kalau menikahi harus jelas status kewarganegaraannya, nikahnya harus resmi, kemudian ada keluarganya ke sini, ini yang harus jadi rambu-rambu bagi warga Jabar. Akhirnya yang beranggapan hidup bahagia dan punya harta akhirnya jadi menderita," tuturnya.

3. Semua korban TPPO akan ditindaklanjuti

IMG-20250805-WA0036.jpg
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Terkait seorang atlet muda asal Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, bernama Rizki yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja, Dedi belum mengetahui secara pasti. Namun, Pemprov Jabar dipastikan akan melakukan penanganan terhadap para korban, dan nantinya ditangani melalui pengetatan beberapa peraturan.

"Kami tangani siapapun. Kalau saya profesi (PMI ilegal) itu jelas melarang, kalau perlu saya keluarkan lagi peraturan gubernur larangan warga Jabar untuk pergi ke negara ini, negara itu. Yang kemudian di negara itu menimbulkan penderitaan ini harus ditangani," katanya.

Dedi tidak menampik, saat ini banyak korban PMI ilegal yang turut menyampaikan permintaan pertolongan agar bisa pulang ke tanah air. Hal ini menurutnya akan menjadi perhatian dari Pemprov Jabar.

"Dan sekarang yang speak up itu orang yang kerja di luar kemudian ditipu mandornya gak dibayar, kami harus memulangkan lagi biaya lagi, gak ada problema tapi apabila itu gak terjadi kan pembiayaan bisa diarahkan untuk kepentingan lain," kata Dedi.

Diketahui, Polda Jabar baru saja berhasil memulangkan Reni, seorang korban TPPO yang mengalami kawin paksa di Tiongkok, ke tanah air. Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan mengatakan, warga Sukabumi ini menjadi korban dari dua orang pelaku yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka.

"Ini terjadi karena ada tipu muslihat, ada sebuah perbuatan pidana yang dilakukan oleh dua orang yang kita sudah tetapkan sebagai tersangka," ungkap Rudi, Selasa (18/11/2025).

"Alhamdulillah teh Reni sudah bisa diamankan ditolong oleh KJRI di sana. Diproses untuk kembalinya diselesaikan masalah-masalah hukum yang tersisa di Guangzhou sana," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Catatan Himpunan Mitra Dapur MBG Soal SLHS yang Minim Peminat

18 Nov 2025, 21:50 WIBNews