Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ketua DPRD Jabar Minta Proyek BRT Bandung Raya Tak Rugikan Angkot

Trans Metro Bandung di Terminal Cicaheum (commons.wikimedia.org/NFarras)

Bandung, IDN Times - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Buky Wibawa memberikan beberapa catatan untuk rencana pembangunan proyek Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya. Salah satunya soal sopir angkot dan pelaku UMKM yang nantinya turut terdampak.

Diketahui DPO BRT Bandung Raya ini nantinya akan menggunakan Terminal Cicaheum, di mana angkutan umum akan dipindahkan ke Terminal Leuwipanjang. Buky Wibawa mengatakan, hal ini nantinya akan berdampak ke beberapa sopir angkot dan UMKM sekitar.

"Tadi juga saya menyampaikan bahwa setiap program itu kan apalagi menyangkut irisannya dengan kebutuhan masyarakat, yang terdampak juga pasti ada seperti PKL, sopir angkot, juru parkir dan sebagainya. Nah ini juga harus betul-betul dihitung," ujar Buky di Terminal Leuwipanjang, Senin (21/10/2024).

1. BRT Bandung Raya harus berguna dengan baik

Dok. Humas Pemprov Jabar

Dengan perhitungan yang matang, kata Buky, pemerintah nantinya bisa meminimalisir kerugian dari masyarakat yang terdampak. Selain itu, BRT Bandung Raya ini diharapkan benar-benar bisa jadi moda utama pilihan masyarakat dalam mengurangi kendaraan pribadi dalam beraktivitas sehari-hari.

"Sehingga nanti diminimalisir kerugian terhadap masyarakat yang terdampak itu. Dan saya juga tadi meminta supaya bagaimana masyarakat bisa beralih dari budaya naik kendaraan sendiri ke budaya naik kendaraan umum," ujarnya.

2. Jangan sampai BRT tidak membuat nyaman

ilustrasi moda transportasi di Bandung (commons.wikimedia.org/NFarras)

Lebih lanjut, Buky menginginkan, BRT Bandung Raya juga harus bisa mengubah pandangan negatif masyarakat dalam menggunakan bus. Misalnya macet dan segala macam hal lainnya, harus turut diselesaikan dengan baik.

"Tentu saja ada hal yang secara psikologis juga harus disampaikan pada masyarakat dan harus tertanam di benak masyarakat, bahwa dalam pikiran mereka tidak ada boleh lagi pikiran kalau naik bus itu yang dipikirkan adalah macetnya kan gitu," katanya.

"Sumpeknya, nah ini gak boleh. Jadi harus betul-betul nyaman, efisien, dan bisa tepat waktu gitu kan," tutur Buky.

3. Legislator turut memberinya pengawasan

Trans Metro Pasundan di Stasiun Padalarang (commons.wikimedia.org/NFarras)

Sementara itu Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra, Rizaldy D. Priambodo mengatakan sudah memberikan beberapa masukan terhadap pembangunan BRT Bandung Raya. Ia memastikan semua prosesnya akan turut dipantau.

"Kami lihat nanti implementasinya seperti apa. Semoga kami sudah punya referensi bagaimana mengelola seperti transportasi umum yang baik. Tinggal dieksekusi dengan baik dan kita dari DPRD tugas kami adalah fungsi pengawasan," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us