ITB-Prasetiya Mulya Perkuat Kerja Sama Pengembangan STEM

Bandung, IDN Times - Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Prasetiya Mulya di Ruang Rapim A, Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari 64, Bandung, Kamis (29/5/2025).
Kerja sama antara keduanya menjadi langkah awal kolaborasi pengembangan pendidikan tinggi, khususnya di bidang STEM (science, technology, engineering, and mathematics). Adapun penandatanganan dilakukan oleh Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Hassan Wirajuda.
1. Kerja sama dilakukan agar relevan dengan zaman

Dalam sambutannya, Tata menyampaikan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret untuk membangun sinergi yang saling mengisi antar institusi.
"ITB senantiasa berupaya mengembangkan program yang baru, multidisiplin, dan relevan dengan zaman. Kerja sama ini diharapkan menjadi bentuk gotong royong yang saling menguatkan perjalanan akademik kedua institusi," ujarnya.
2. Kerja sama merupakan amanah undang-undang

Sementara itu, Hassan Wirajuda menekankan pentingnya kemitraan strategis ini sebagai pondasi hukum yang kuat untuk kerja sama double degree dan program multidisiplin lainnya.
"Kerja sama antara ITB dan Prasetiya Mulya merupakan implementasi konkret dari amanah undang-undang, di mana universitas yang telah mapan mendampingi universitas yang tengah berkembang untuk bersama memajukan pendidikan tinggi nasional," katanya.
3. Generasi muda harus menjadi lokomotif perubahan

Sedangkan, turut hadir dalam kesempatan ini yaitu Mendiktisaintek, Brian Yuliarto turut mengapresiasi inisiatif ini sebagai terobosan penting dalam mencetak SDM unggul. Dia menekankan bahwa pendidikan adalah kunci perubahan sosial dan bahwa universitas memiliki peran vital dalam membangun bangsa melalui riset dan inovasi.
"Generasi muda harus menjadi lokomotif perubahan. Semoga kolaborasi ini memperkuat kontribusi perguruan tinggi bagi kemajuan bangsa," katanya.
MoU ini mencakup integrasi program sarjana dan pascasarjana, serta pengembangan bersama dalam bidang seperti AI and robotics, semiconductor, big data, product design, innovative food technologies, business design and analytics, entrepreneurship, renewable energy, dan bidang rekayasa lainnya.
Program-program kolaboratif seperti International Undergraduate Program (IUP) dan Fast-Track S1-S2 juga direncanakan akan dimulai pada tahun akademik 2026.
Kolaborasi ini melanjutkan kerja sama sebelumnya antara ITB dan Universitas Prasetiya Mulya dalam Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC), yang bertujuan mengembangkan SDM dan teknologi semikonduktor di Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, ITB dan Universitas Prasetiya Mulya berkomitmen untuk membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berdampak luas, sejalan dengan cita-cita mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan sosial.