Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jelang Iduladha, Belum Ada Lonjakan Harga Pangan di Jabar

ilustrasi idul adha (unsplash.com/Afnizar Nur Ghifari)
ilustrasi idul adha (unsplash.com/Afnizar Nur Ghifari)

Bandung, IDN Times - menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Adha 2025, harga pangan wilayah Jawa Barat dipastikan masih belum mengalami lonjakan yang signifikan. Sejumlah pedagang masih menjual dengan harga yang normal HET. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Nining Yuliastiani mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan di pasar tradisional di Jawa Barat masih relatif aman. Artinya belum ada lonjakan harga yang serius. 

"Secara umum belum terjadi lonjakan harga," kata Nining, kamis (29/5/2025).

1. Kenaikan harga tidak signifikan

ilustrasi idul adha (unsplash.com/Mufid Majnun)
ilustrasi idul adha (unsplash.com/Mufid Majnun)

Namun, awal pekan ini mereka mengaku mendapatkan surat edaran dari Kementerian Perdagangan terkait harga bawang putih yang cenderung mengalami kenaikan. Namun setelah dipantau di lapangan, komoditas tersebut masih terkendali. 

"Walaupun kenaikannya belum terlalu tinggi, tetapi daerah-daerah diminta untuk menjaga stabilitas harga, karena ini termasuk kebutuhan yang diperlukan masyarakat," ujarnya.

Nining memastikan pemantauan harga di lapangan terus dilakukan terutama harga-harga bahan pokok

"Kenaikan bahan pokok ini nanti relevansinya dengan Iduladha, tapi kita melihat kenaikan harga di Iduladha enggak terlalu signifikan dibanding Idulfitri dan Natal juga Tahun Baru," ujarnya.

2. Harga beras naik tidak signifikan

ilustrasi idul Adha (unsplash.com/Marwan Ahmed)
ilustrasi idul Adha (unsplash.com/Marwan Ahmed)

Sementara, salah seorang pedagang beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Rahmat Kurnia mengatakan, harga beras mengalami kenaikan sejak pertengahan bulan ini. Hanya saja peningkatannya tidak signifikan seperti menjelang hari besar keagamaan sebelumnya. 

"Harga beras Rp14 ribu, paling mahal Rp17 ribu itu beras lokal yang murah, sementara  Pandanwangi Rp17 rebu. Sekarang pada naik Rp200 sampai Rp500 perak," ujar Rahmat saat dikonfirmasi.

3. Beras naik karena ada sentimen dari Bulog

ilustrasi idul adha (unsplash.com/Bailey Mahon)
ilustrasi idul adha (unsplash.com/Bailey Mahon)

Rahmat memastikan, stok kebutuhan beras sendiri dipastikan aman menjelang Iduladha. Hanya saja, saat ini kondisinya sedang banyak berkurang akibat Bulog banyak membeli berat-berat tersebut dari para petani langsung, sehingga ke pedagang jumlahnya tidak lebih.

"Penyebab harga naik diambil sama Bulog, pemerintah banyak stok sedikit karena diambil Bulog itu tadi," kata dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Modus Salah Transfer, Pasutri Sukabumi Diduga jadi Korban Pinjol

17 Sep 2025, 18:04 WIBNews