Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Haru Suandaru Singgung Broken Home di Debat Terakhir Pilwalkot Bandung

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandaru-Dhani Wirianata (Haru-Dhani) menyinggung soal broken home saat debat terakhir Pilwalkot Bandung di Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Selasa (18/11/2024).

Soal broken home ini disampaikan Haru saat tanya jawab kepada seluruh pasangan calon. Mulanya, Ia menanyakan kepada para pasang calon apakah setuju Kota Bandung menjadi Kota kreatif dunia sesuai visi dari pasangan nomor dua.

"Apakah setuju Kota Bandung menjadi kota kreatif dunia, lalu apa upaya kita bersama agar Bandung benar-benar menjadi kota kreatif dunia yang tidak Fatherless. Karena selama ini industri kreatif merasa kita tidak berbuat apa-apa tapi kalau mereka sukses diaku oleh pemerintah kira-kira apa yang dilakukan?," tanya Haru.

Dari semua pasangan, Haru merasa cukup setuju dengan jawaban yang disampaikan oleh pasangan nomor 1, Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya. Menurutnya pasangan ini paling mengerti maksud dari pertanyaannya.

"Terima Kasih kang Dandan rupanya mengerti yang saya maksud. Terima kasih atas jawabannya saya setuju," ucap Haru.

Sementara, Haru turut mendebat jawaban dari pasangan nomor 3, Muhammad Farhan-Erwin. Ia mengatakan, jawaban yang disampaikan tidak sesuai dengan pertanyaan yang dilayangkannya.

"Cuma untuk kang Farhan melahirkan orang kreatif itu bukan bikin sekolah. Untuk membuat orang kreatif harus diberi ruang dan bantuan dan dukungan oleh pemerintah," katanya.

"Kata orang kreatif kita masih Fatherless makanya saya usul kita kasih hibah 50-100 juta untuk masih startup. Untuk profesional kompetitif agar bisa lebih maju lagi," lanjutnya.

Sentimen itu berlanjut ke pasangan nomor 4, Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Ma'soem. Menurutnya, jawaban yang disampaikan masih belum nyambung. Bahkan, dirinya merasa pertanyaan yang dilayangkannya sudah sesuai dengan sub tema yang dipilih panelis.

"SDM yang kita maksud adalah SDM kreatif, mudah-mudahan gak salah memahami ini. Isu SDM kreatif merasa Kita Bandung fathersless gak ada bapaknya, jadi fatherless gak cuma di keluarga yang gak ada bapaknya, tapi jangan sampai SDM kreatif di Kota Bandung jadi broken home juga,"

"Mereka jadi apatis terhadap pemerintah. Jadi Mudah-mudahan masih relevan kota buat Kota Bandung jadi Kota kreatif dunia dan membuat Kota Bandung menjadi HD Pisan," kata Haru.

Sebelumnya, Arfi memberikan jawaban bahwa pertanyaan yang disampaikan Haru tidak menyambung dengan sub tema yang dipilih panelis.

"Hatur nuhun kang atas pertanyaannya, walaupun pertanyaannya lebih relevan ke sub tema yang lain yah. Tadi yang diberikan sub tema aksesbilitas pendidikan dan kualitas SDM. Tapi Pertanyaannya tentang Kota kreatif dunia, tapi tidak apa," kata Arfi.

Arfi menjawab, dirinya dengan wakilnya telah menyampaikan visi untuk pendidikan di kota Bandung yaitu membuat talenta memiliki adab, cerdas dan kompetitif.

"Jadi kalau bicara kompetisi tinggal kota naikin levelnya tentu harus ada standar kompetensi yang bisa dipahami dunia internasional seperti sertifikasi para pekerja kreatif, kemudahan, dan dilengkapi kemampuan bahas asing, Inggris, China, Arab ini yang kemudian membuat talenta Bandung kreatif," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Azzis Zulkhairil
EditorAzzis Zulkhairil
Follow Us