Gelar Ultra Marathon, ITB Sudah Kumpulkan Dana Lestrari Rp1,25 Miliar
- Dana Lestari ITB mencapai Rp365 miliar, digunakan untuk beasiswa dan penelitian.
- Kehadiran alumni penting dalam pengembangan kampus, membuka pintu bagi partisipasi mereka.
- Menteri Mendiktisaintek Brian Yuliarto ikut serta dalam kegiatan, menyambut baik partisipasi ribuan alumni dalam membangun perguruan tinggi.
Bandung, IDN Times - Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Wondr ITB Ultra Marathon 2025 dari Jumat (26/9/2025) hingga Minggu (28/9/2025). Tahun ini jumlah peserta mencapai lebih dari 5.000 orang, terdiri dari 3.775 pelari Ultra Marathon 180 km dan 1.550 peserta Fun Run 5 km.
Rektor ITB Prof Tata mengatakan, kegiatan ini selain untuk ajang silaturahmi para alumni dan masyarakat juga sebagai bentuk pencarian dana lestari. Dana itu penting untuk keberlangsungan pendidikan di dalam negeri khususnya di kampus ITB.
Selama ini banyak kampus sudah mengumpulkan dana lestari, tapi jumlahnya masih kecil dan potensi untuk penambahan anggaran tersebut masih memungkinkan.
"Seperti di Harvard saja ini ada dana sekitar 54 miliar dollar AS atau mencapai Rp700 triliun, sedangkan di ITB sekarang dana lestari baru ada Rp365 miliar dan ini sudah paling tinggi se-Indonesia," ungkap Tata di kampus ITB, Minggu (28/9/2025).
1. Bisa untuk beasiswa dan dana penelitian
Dia menuturkan dana lestari yang ada bisa dimanfaatkan banyak mahasiswa mulai dari beasiswa hingga penelitian dan pengembangan kampus. Artinya dana tersebut tidak hanya sekedar dikumpulkan tapi harus bisa dipakai untuk kegiatan karena menjadi instrumen penting dalam pengembangan kampus.
"Sampai pagi tadi jam 2 dini hari sudah ada sekitar Rp1,25 miliar. Ini belum semua karena masih ada komitmen yang belum deal (rampung)," kata Tata.
Dia menargetkan pengumulan dana lestari bisa sebanyak mungkin dan tidak menutup sumbangan dari siapapun dengan besar berapapun. Menurutnya, ada seorang guru sekolah dasar yang menyumbang Rp20 ribu. Guru tersebut berharap dana ini bisa dipakainuntuk pendidikan di ITB.
2. Keberadaan alumni sangat penting
Kehadiran para alumni dalam kegiatan lari ini, lanjut Tata, sangat penting. Sebab tidak akan ada kampus jika tidak ada alumninya. Maka alumni menjadi pilar penting dalam pengembangan insititusi.
Dia pun membuka sebesar-besarnya pintu ITB untuk para alumni jika ingin datang ke kampus dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan.
"Bisa dilihat antusiasme sekarang sangat tinggi dan ini bagus untuk membangkitkan cinta almamater," paparnya.
3. Menristekdikti sambut baik gelaran ini
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, ikut serta dalam kegiatan ini. Dalam ajang wondr ITB Ultra Marathon 2025 yang menempuh jarak total 180 km dari Jakarta-Bandung, sebagai alumni dan Guru Besar ITB ia mengikuti kategori relay 16 dengan jarak yang ia tempuh sekitar 11 km.
Menurutnya, kegiatan ini sangay baik dari melibatkan ribuan alumni yang ikut serta dalam menbangun perguruan tinggi. "Ini salah satu yang luar biasa dan saya harap bisa menjadi inspirasi kampus lain," ujar Brian ditemui di kampus ITB.
Dia pun sudah memantau media sosial dan melihat bahwa kegiatan ini mendapatkan respon sangat positif dari masyarakat termasuk kampus lainnya. Banyak perguruan tinggi ingin menyelenggarakan hal serupa sehingga ke depan tidak hanya kampus ITB yang membuat kegiatan lari seperti ini.
"Jadi mungkin ini tahun depan bisa ditambah (jumlah kampusnya) agar hal baik yang luar biasa bisa banyak dilakukan. Jadi ini sudah kita buktikan ITB terbaik alumninya kompak," ungkap Brian.
