Efisiensi, Anggaran Takjil di Masjid Raya Al Jabbar Dipangkas

Bandung, IDN Times - Efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, telah terdampak adanya pengurangan ke berbagai sektor. Yang terbaru, arahan Presiden Prabowo ini telah mengurangi anggaran takjil di Masjid Raya Al Jabbar.
Selama bulan Ramadan 1446 H di Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung nantinya akan ada pengurangan takjil dari tahun sebelumnya. Wakil Sekretaris DKM Masjid Raya Al Jabbar, Dewi Sartika membenarkan, takjil kemungkinan akan terdampak efisiensi anggaran.
"Belum (tahu), tapi kami sekarang tuh lagi nyari sponsor. Kalau takjil tuh biasanya kan dari Pemda juga disiapin ya. Sekarang ada efisiensi, tapi insya Allah ada sih, cuma mungkin jumlahnya enggak sebanyak tahun kemarin," katanya saat dihubungi, Sabtu (1/3/2025).
1. Pastikan tetap ada takjil

Berdasarkan data yang ada, pada lebaran tahun lalu Masjid Raya Al Jabbar mampu menyediakan sekitar seribu paket takjil untuk masyarakat berbuka puasa. Namun untuk tahun ini, Dewi belum bisa memastikan berapa yang akan disediakan untuk masuk khususnya umat muslim yang hendak berbuka di masjid milik pemerintah provinsi ini.
"Kan (anggaran) makan minum salah satu (yang terdampak), tapi kMi Insyaallah mencoba karena juga banyak jamaah yang selalu ingin sedekah atau infaq. Mudah-mudahan dengan itu kami juga bisa memfasilitasi," ujarnya.
2. Berbagai program telah disediakan

Lebih lanjut, Dewi menerangkan Masjid Raya Al Jabbar akan menggelar berbagai kegiatan untuk memeriahkan bulan Ramadan baik kegiatan yang dilakukan di dalam area masjid maupun di pelataran.
"Program kegiatan Ramadan Masjid Al Jabbar itu ada kultum rutinan. Jadi ba'da subuh, ba'da dzuhur dan sebelum salat tarawih jadi itu kultum rutinan. Kemudian ada juga one day one juz sama one day one hadist, itu biasanya bada Ashar sampai dengan menjelang buka," katanya.
"Kemudian ada Nuzul Qur'an, sudah pasti itu peringatan terkait dengan turunnya Al-Qur'an. Itu acaranya bada ashar sampai dengan isya dan biasanya kami lakukan di tanggal 17 Ramadan," tuturnya.
3. Masjid Raya Al Jabbar hanya menyediakan tempat

Masjid Raya Al Jabbar juga akan menerima masyarakat yang menginap untuk melakukan i'tikaf. Namun Dewi menyebut pengurus masjid hanya akan menyediakan tempat, mengingat fasilitas penunjang lainnya masih harus dilengkapi.
"Kemudian kami juga ada i'tikaf, tapi sepuluh hari terakhir saja. Poinnya kami hanya menyediakan tempat, kami belum bisa menyediakan sahur bersama gitu tapi kayak kopi, gula, begitu kami siapin," kata Dewi.