Disdik Bandung: 29 Sekolah Dekat Titik Demo Belajar Secara Daring

- Disdik Bandung menerapkan PJJ bagi 29 sekolah di sekitar titik demo
- Larang siswa ikut demo dan optimalkan kegiatan positif di sekolah
- Surat edaran Disdik Bandung berisi tujuh poin imbauan kepada sekolah
Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Bandung memutuskan untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi puluhan sekolah yang berada di sekitar titik lokasi demonstrasi, menyusul status siaga satu keamanan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Asep Gufron mengatakan pihaknya telah memetakan sedikitnya 29 sekolah mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP baik negeri maupun swasta yang terdampak langsung.
“Mulai Senin, sekolah-sekolah itu melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Untuk sekolah lain yang berdekatan dengan titik aksi, kami juga mengimbau agar dapat mengambil kebijakan serupa bila diperlukan,” kata Asep di Bandung, Minggu (31/8/2025).
Asep menjelaskan, penerapan PJJ bersifat sementara dan akan dievaluasi berdasarkan perkembangan situasi keamanan.
"Kami juga akan terus mencermati perkembangan dari hari ke harinya, dan kami juga akan terus mengkoordinasikan dengan para kepala sekolah untuk senantiasa mencermati,” ujarnya.
1. Larang keras siswa ikut demo

Disdik Bandung telah menyiapkan surat edaran berisi tujuh poin imbauan kepada sekolah, antara lain memastikan seluruh peserta didik tetap mengikuti proses belajar. Selain itu melarang siswa mengikuti demonstrasi, serta mengoptimalkan kegiatan positif di sekolah seperti OSIS, musyawarah, dan ekstrakurikuler.
“Kita tetap melibatkan orang tua wali, peserta didik, untuk mendampingi mengawasi peserta didik dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan sekolah,” katanya.
2. Jangan sampai demo beri dampak negatif pada anak

Asep berharap unjuk rasa yang tengah berlangsung tidak menimbulkan dampak negatif bagi dunia pendidikan, terutama terhadap anak-anak usia sekolah.
“Jangan sampai adanya demonstrasi ini seolah membuat rasa takut, mencekam terhadap anak-anak SD, SMP, dan lain sebagainya. Tapi kita lebih bagaimana kita memberikan pembelajaran kepada anak-anak terutama di masa usia,” kata dia.
3. Ini tujuh poin dalam surat edaran

Disdik Bandung telah mengeluarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025 tertanggal 29 Agustus 2025. Surat edaran tersebut menekankan pentingnya penerapan nilai karakter positif peserta didik sebagai warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab dalam penyampaian pendapat.
Dalam edaran resmi, Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan tujuh poin utama yang harus diperhatikan satuan pendidikan, di antaranya:
1. Memastikan peserta didik mengikuti seluruh proses belajar sesuai kurikulum yang berlaku.
2. Mengimbau peserta didik untuk tidak mengikuti maupun melakukan kegiatan demonstrasi di luar lingkungan sekolah yang dapat mengganggu ketertiban.
3. Mengoptimalkan pengawasan dan pembinaan internal dengan mengarahkan peserta didik pada kegiatan edukatif, kreatif, dan produktif.
4. Memberikan ruang dialog sehat dan konstruktif melalui OSIS, forum musyawarah, kegiatan ekstrakurikuler, dan program sekolah lainnya.
5. Menginstruksikan agar peserta didik langsung pulang ke rumah setelah selesai kegiatan belajar mengajar.
6. Melibatkan orang tua atau wali dalam mendampingi dan mengawasi peserta didik setelah jam pelajaran berakhir.
7. Melaporkan langkah pencegahan dan penanganan yang dilakukan kepada Kepala Dinas Pendidikan melalui Sekretaris Dinas Pendidikan secara berkala maupun sewaktu-waktu jika diperlukan.
Disdik Kota Bandung menegaskan, sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai ruang pembinaan karakter peserta didik. Oleh karena itu, berbagai kegiatan edukatif, kreatif, serta produktif akan terus didorong agar menjadi wadah penyaluran aspirasi siswa yang lebih positif.
"Pemkot Bandung berkomitmen menjaga agar proses belajar mengajar berlangsung tertib, aman, dan kondusif. Kami juga mengajak orang tua untuk bersama-sama mengawasi anak-anaknya agar fokus pada pendidikan dan kegiatan yang membangun," kata Asep.