Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BPOM Minta Industri Farmasi  Kembangkan Obat Asli Indonesia

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mendorong industri farmasi di Indonesia untuk mengembangkan dan memproduksi obat asli Indonesia. Potensi ini sangat besar untuk menjadikan produk obat-obatan dengan bahan baku lokal seperti jamu makin populer bukan hanya di dalam negeri tapi sampai ke luar negeri.

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menuturkan, Tiongkok memiliki Traditional Chinese Medicine (TCM) yang terstandarisasi dan terkenal di internasional. Berkaca dari capaian tersebut, bukan tidak mungkin obat dari Indonesia bisa berkembang seperti negara lain.

"Obat asli Indonesia jumlahnya 17.200 lebih yang terdaftar di BPOM sekarang. Tapi yang dikembangkan untuk menjadi obat herbal terstandar baru 97. Berarti peluang kerja, peluang pengembangan masih sangat besar, ada ribuan," kata Taruna usai berkunjung ke PT Cendo Pharmaceutical Industries di Bandung, Kamis (16/1/2025).

1. Peluang pengembangan sangat besar

ilustrasi anak farmasi (unsplash.com/Amplitude Magazin)

Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi obat herbal terstandar hingga menjadi obat fitofarmaka.

“Peluang pengembangan masih sangat besar. Masih ribuan dan yang naik kelas menjadi obat fitofarmaka setingkat obat dari obat tradisional ini itu baru 21 item,” katanya.

Dalam kunjungannya ke pabrik obat mata PT Cendo Pharmaceutical Industries Bandung, Taruna juga mendorong adanya ekspor, karena akan berdampak pada harga obat di dalam negeri bisa lebih terjangkau serta mendukung program pemerintah dalam menurunkan harga obat.

Apalagi di bidang farmasi, katanya, kebutuhannya sangat tinggi. Hal ini dipicu perdagangan antarnegara dan jumlah manusia yang semakin bertambah.

"Saya yakin industri farmasi itu tidak akan pernah berkurang karena produknya sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak. Jadi harapan kami PT Cendo ini bisa saja bukan hanya di Indonesia tapi diekspor produknya, menjadi perusahaan global, menjadi industri multinasional, sehingga itu menjadi kebanggaan kita," ungkapnya.

2. Monitoring industri dilakukan berkala

IDN Times/Istimewa

Dia memastikan BPOM juga pihaknya melakukan monitoring terhadap industri farmasi dan mengevaluasi apakah sertifikasi yang sudah diberikan dilaksanakan sebagaimana mestinya, dari bagian hulu sampai hilirnya, mulai dari sertifikat, cara pembuatan obat yang baik, sertifikasi clinical trial, sertifikasi produk, nomor izin edar, distributor, hingga surat keterangan ekspor.

Ia pun mendorong PT Cendo dengan 213 item model produknya untuk segera melakukan ekspor. Sebab produk-produknya sangat dibutuhkan bukan hanya di dalam negeri.

Apalagi, katanya, Cendo memiliki hak paten terhadap 48 produk. Artinya itu produk-produk baru hasil inovasi.

"Selain itu teknologi, saya sebagai seorang ahli farmakologi dan seorang entrepreneur global ya saya melihat kita tidak kalah dengan perusahaan-perusahaan besar yang lain seperti yang saya pernah kunjungi, Pfizer dan Moderna. Kita punya keunggulan karena spesifikasi dan spesialistiknya itu, dan saya melihat berdasarkan pengalaman saya, Cendo ini bisa go public, go internasional," jelasnya.

Dia menyebut bahwa kunjungan ke perusahaan ini pun juga merupakan bagian dari agenda BPOM ke sejumlah industri farmasi besar di Bandung, seperti PT Biofarma dan Sanbe Farma.

3. Penelitian terus dilakukan industri dalam negeri

Farmasi dan Masa Depan Kesehatan di Indonesia

Sementara itu, Direktur PT Cendo Pharmaceutical Industries Donny Hardiana, berterima kasih atas kunjungan dan dukungan Kepala BPOM RI terhadap perkembangan perusahaannya.

"Sehingga kami bisa terus meningkatkan diri, terus berinovasi dan juga kami bisa menyampaikan apa yang kami rasa perlu didukung lebih banyak guna kami bisa melayani lebih banyak kebutuhan masyarakat Indonesia," kata Donny.

Ia mengatakan tentunya juga mengenai bagaimana perusahaannya untuk bisa ekspor sampai melakukan penelitian terhadap obat-obatan asli Indonesia.

"Kami akan fokus di sana (obat asli Indonesia) juga untuk mendukung program dari pemerintah," tuturnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us