1.300 Petugas Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban di Wilayah Jabar

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerjunkan 1.300 petugas gabungan untuk mengecek kesehatan hewan kurban jelang Idul Adha mendatang. Para petugas nantinya akan disebarkan di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, para petugas disebar agar hewan yang nantinya akan disembelih sebagai kurban bisa terbebas dari penyakit, dan layak secara syariat Islam.
"Kalau petugas yang dari pemerintah provinsi dan kabupaten kota ada sebanyak 1.300-an orang, tapi dari mahasiswa, dokter hewan, serta akademisi itu ada sekitar 4.000-an," ujar Bey, Selasa (3/5/2024).
1. Pedagang harus diberikan pengertian

Bey berpesan pada para petugas agar turut memberikan imbauan pada para pedagang agar melakukan sertifikasi. Hal itu dilakukan agar para pedagang tidak asal dalam menjual hewan ke masyarakat.
"Pedagang harus diberi pengertian bahwa hewannya mesti sehat dan bagaimana supaya masyarakat tahu, maka harus ada sertifikat dan sebagainya. Semua (pemeriksaan hewan) gratis," jelasnya.
2. Sertifikasi hewan kurban gratis

Bey memastikan, para pedagang jangan takut untuk melakukan sertifikasi hewan kurban sebelum nantinya dijual ke masyarakat. Apalagi sertifikasi hewan kurban ini dilakukan secara gratis dan tidak dipungut biaya.
"Jadi mohon diperhatikan, untuk mengeluarkan sertifikat itu tidak ada biaya. Jadi bagi pedagang tidak ada alasan tak memiliki tanda itu. Kalau jaraknya jauh, mohon koordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat. Usahakan mendapatkan sertifikat tersebut," katanya.
Provinsi Jabar berkomitmen semua hewan kurban mendapatkan seritifikat sehat. Untuk itu pedagang didorong lebih aktif bertanya perihal mendapatkan sertifikat.
"Ini sebagai upaya untuk menghindarkan dari penyakit dan sampai sekarang tidak ada penyebaran (di Jabar). Jadi mohon pedagang juga proaktif untuk mendapatkan sertifikat tersebut," kata dia.
3. Kebutuhan hewan kurban di Jabar naik di tahun 2024

Kepala DKPP Jabar, Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, kebutuhan hewan kurban di Jawa Barat mengalami peningkatan tahun ini. Adapun dalam tiga tahun ke belakang tepatnya pada 2021, total ternak sapi kerbau dan domba kambing hampir 219 ribu ekor, kemudian pada 2022 turun karena ada PMK 216 ribu ekor.
"Tahun 2023 naik signifikan hampir 40 persen lebih 316 ribu ekor. Kemungkinan tahun ini ada peningkatan sampai 12 persen, karena ekonomi sudah baik penyakit hewan terkendali insya Allah sekitar 350 ribuan ekor," ujar Arifin, Selasa (21/5/2024).
Arifin memastikan, tahun ini penyakit yang sering menyerang hewan ternak khusunya kurban seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) juga lato-lato atau LSD, sudah dinyatakan terkendali dan tidak ditemukan kembali.
"Sehingga untuk hewan kurban tahun ini sudah terkendali dan aman, karena semua hewan (ternak) yang masuk ke Jawa Barat itu harus dikarantina terlebih dahulu. Jadi mereka (hewan ternak) sudah divaksin, sudah mendapatkanpengobatan. Jadi insya Allah aman," ungkapnya.
Dengan begitu, Arifin meminta agar masyarakat tidak khawatir dalam membeli hewan kurban saat Idul Adha nanti. Sebab semua hewan yang kini dijual di 27 kabupaten dan kota sudah melalui tes kesehatan dan layak potong untuk kurban.
"Dari sisi ketersedian dan kesehataan hewan, insya Allah di Jawa Barat aman karena semua sudah dilakukan tahapan-tahapan agar sesuai aturan dan prosedur," tuturnya.