Nonton Srimulat, Wakil Wali Kota Cirebon Gak Kuat Tahan Tawa

Sukses tayang perdana di Cirebon

Cirebon, IDN Times – Penayangan perdana film layar lebar Srimulat: Hil yang Mustahal di Cirebon, Jawa Barat, mendapat respons antusias dari para penonton di XXI Grage Mall Cirebon, Rabu (18/5/2022). Animo masyarakat begitu tinggi saat film garapan MNC Picture dan IDN Pictures itu ditayangkan perdana di bioskop.

Pemutaran Srimulat: Hil yang Mustahal di Cirebon punya kesan tersendiri di hati pemirsa. Sebab, selain sukses membuat warga Cirebon tertawa, satu dari sebelas profil pemeran film yang disutradarai Fajar Nugros tersebut merupakan putri daerah Kota Udang.

1. Nok Erika talenta millenial Cirebon

Nonton Srimulat, Wakil Wali Kota Cirebon Gak Kuat Tahan TawaKeseruan nonton film Srimulat bersama Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati dengan pemeran utama di Cirebon. (Dok.IDN Pictures/Srimulat)

Membintangi karakter Djudjuk Djuariyah di film Srimulat, Erika Carlina langsung ‘diserbu’ penonton. Mereka berebut foto sambil mengekspresikan kelucuan bersama perempuan yang menamatkan sekolah SD, SMP dan SMA di Cirebon itu.

Bahkan, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati yang ikut menyaksikan langsung penayangan perdana film bergenre komedi itu, tak kuat menahan tawa. Erika dipanggil dengan sapaan nok Erika. Eti pun menyebut, Erika adalah contoh talenta millennial Cirebon yang mampu bersinar di dunia seni dan bermain peran.

“Perlu dicatat, (salah satu) pemainnya puteri Cirebon, untuk warga Cirebon saksikan film yang luar biasa ini. Ini nok Erika, saya panggil nok karena orang Cirebon,” ujar Eti saat memberikan testimoni usai meet and greet pemeran Srimulat: Hil yang Mustahal.

2. Waktunya Cirebon tertawa

Nonton Srimulat, Wakil Wali Kota Cirebon Gak Kuat Tahan Tawaproduser, sutradara, dan para pemain Srimulat: Hal yang Mustahal (dok. IDN Pictures/Srimulat: Hal yang Mustahal)

Eti juga mengapresiasi film Srimulat. Menurutnya, film berdurasi 110 menit ini membuatnya tak berhenti tertawa. Nama Srimulat yang melegenda di jagat lawak tanah air, kini dihadirkan dengan komedian muda yang tak kalah lucu.

“Srimulat adalah legenda, dan hadirnya (pemeran) millenial ini filmnya luar biasa. Untuk warga Cirebon dan sekitarnya ini penayangan perdana. Waktunya Cirebon tertawa,” katanya.

3. Penonton antusias menyaksikan Hil yang Mustahal

Nonton Srimulat, Wakil Wali Kota Cirebon Gak Kuat Tahan TawaWakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati bersama pemeran utama Srimulat: Hil yang mustahal. (Dok.IDN Picture/Srimulat)

Di samping itu, Erika mengaku senang sekaligus bangga penayangan perdana film Srimulat digelar di Cirebon. Sembari kembali ke Cirebon, dia pun tak sungkan reuni dengan teman-teman sekolah.

Pemeran Djudjuk itu mengaku tak kecewa Cirebon dipilih menjadi daerah pertama di Jawa untuk penayangan Srimulat: Hil yang Mustahal ini. Erika juga berharap, kota selanjutnya bisa mendapatkan keseruan seperti di Cirebon.

“Senang banget. Keluargaku masih di sini. Terus, aku juga masih kontakan dengan temen SD, SMP dan SMA. Senang banget karena bisa ke sini sekalian bisa tertawa bareng dengan masyarakat Cirebon. Sangat seru. Next di Tegal, mudah-mudahan antusias masyarakat bisa seramai di Cirebon,” tuturnya.

4. Sulitnya mendalami peran Djudjuk

Nonton Srimulat, Wakil Wali Kota Cirebon Gak Kuat Tahan TawaPenggemar berebut foto pemeran utama film Srimulat: Hilang yang mustahal. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Erika juga berbagi pengalaman memainkan karakter Djudjuk Srimulat. Menurutnya, selama berkarier di dunia akting, memerankan Djudjuk bisa dibilang sangat sulit. Sebab, dia lebih sering menerima tawaran memainkan karakter antagonis atau humoris.

Sementara tokoh Djudjuk yang sangat pendiam dan kental dengan karakter Jawa, membuatnya butuh waktu ekstra untuk mendalami perannya tersebut. Hal itu dialami ketika pertama kali workshop, karena Erika mesti harus bisa menjadi orang Jawa terlebih dahulu.

“Sebenarnya aku merasa ini adalah bukan peranku dari biasanya. Aku selalu dapat peran yang antagonis, humoris. Ini peran pertama yang aku bawakan dengan karakter yang kalem, pendiam, dan Jawa banget. Karena itu harus mendalami karakter Jawa yang dalam banget. Perannya susah banget. Ketika pertama kali workshop dan reading itu harus bisa jadi orang Jawa dulu,” katanya.

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup di Film Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama

Baca Juga: Review Film Srimulat: Hil yang Mustahal, Bangun Emosi dan Gelak Tawa

Baca Juga: Erick Estrada Sempat Stres Jadi Tessy di Srimulat: Hil yang Mustahal

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya