14 Mahasiswa Diamankan Atas Kasus Terbakarnya Polisi di Cianjur

Bandung, IDN Times – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Jawa Barat (Polda Jabar), Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, instansinya telah mengamankan 14 mahasiswa terkait kasus terbakarnya polisi Cianjur pada Kamis (15/8).
Meski belum dapat memastikan unsur kesengajaan dalam peristiwa itu, Trunoyudo menganggap jika aksi membakar ban dan penutupan akses jalan merupakan pelanggaran hukum. “Kami sudah mengamankan 14 mahasiswa yang diduga kelompok yang memang melaksanakan kegiatan yang eskalasinya saya katakan meningkat,” kata Trunoyudo, saat dihubungi pada Jumat (16/8).
1. Awalnya yang diamankan 17 orang

Trunoyudo bercerita, sekitar pukul 22.00 WIB, anggotanya di Cianjur telah mengamankan 17 mahasiswa yang terlibat dalam aksi itu. Namun, seiring berkembangnya penyidikan, jumlahnya menurun menjadi 14 mahasiswa.
“Kami tidak bisa menyebutkan dugaan siapa saja dari jumlah yang diamankan itu, tanpa adanya alat bukti. Jadi kami masih tetap menunggu proses penyidikan,” tuturnya.
2. Ada pelemparan ketika mencegah penutupan akses jalan

Selain membakar ban, di penghujung demonstrasi, kumpulan mahasiswa itu hendak menutup akses jalan di depan kantor Bupati Cianjur. Melihat itu, aparat yang bertugas hendak mencegah sebelum ada yang melempar api pada mereka.
“Itu terjadi pelemparan, sehingga melebar apinya dan melukai anggota kami,” ujar Trunoyudo.
3. Di mana saja korban dirawat?

Polda Jabar, kata Trunoyudo, turut prihatin kepada keluarga anggota Polri yang menjadi korban dari peristiwa itu. Keempat polisi yang menjadi korban saat ini tengah dirawat di rumah sakit berbeda.
“Aiptu Erwin sudah dirujuk ke Rumah Sakit Kramatdjati Polri di Jakarta. Sekitar tadi malam, kira-kira pukul 18.00 WIB sudah sampai di sana. Memang dirujuk ke sana,” ujarnya.
Aparat lain yang menjadi korban, misalnya Bripda Anif, saat ini berada di Rumah Sakit Sartika Asih Polda Jabar, Kota Bandung. Dua sisanya, ialah Bripda Yudi Muslim dan Bripda Simbolon, sama-sama berada di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung.
4. Mengecam penyebaran hoax

Suasana duka keluarga Polri diikuti dengan bermacam hoax terkait kabar empat polisi yang terbakar. Salah satu informasi hoax bahkan berani menyebut bahwa ada anggota polisi yang meninggal karena terbakar.
Trunoyudo tentu mengecam penyebaran berita bohong itu. “Itu tidak benar. Tidak ada anggota Polri yang menjadi korban jiwa Yang jelas keempat anggota kami masih dalam penanganan medis,” kata dia.