Warga Bandung Terpapar Cacar Monyet Terdeteksi Sejak 23 Oktober

Sudah banyak kasus ini ditemukan di Indonesia

Bandung, IDN Times - Satu warga Bandung dipastikan terpapar virus cacar monyet. Hal ini disampaikan langsung oleh Kementerian Kesehatan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani mengatakan, Dinkes Bandung sudah mendapat laporan ini sejak 23 Oktober 2023, dari salah satu puskesmas. Gejala pasien tersebut mirip dengan ciri-ciri yang mengarah ke monkey pox.

Setelahnya pasien tersebut dikonsultasikan dengan tim hali yang ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) untuk mendapat rujukan. Pada 24 Oktober pasien itu diperiksa dan diambil spesimennya untuk membuktikan dugaan ke arah monkey fox.

"Nah akhirnya tanggal 27 kemarin memang hasil dari laboratorium itu menyatakan yang bersangkutan Terkonfirmasi monkey fox gitu," kata Ira ketika dihubungi wartawan, Senin (30/10/2023).

 

1. Pasien masih diisolasi di RSHS

Warga Bandung Terpapar Cacar Monyet Terdeteksi Sejak 23 OktoberIDN Times/Istimewa

Hingga kemarin, lanjut Ira, yang bersangkutan kondisinya masih stabil. Namun dia tidak bisa dipulangkan lebih dulu karena harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan sejauh mana tingkat keparahan pasien. Saat ini pasien tersebut masih berada di RSHS.

Tim kesehatan dari Dinkes Bandung pun telah melakukan pemeriksaan kepada orang yang tinggal satu rumah dengan pasien tersebut. Hasilnya semua anggota keluarga tidak ada yang menunjukkan gejalan monkey fox.

"Kita awasi ya daripada kita kehilangan gitu, pokoknya dikasih edukasi keluarganya soal kontak erat. Dia tingga di situ jadi harus diawasi dan pemantauan gejala ke arah monkey fox," papar Ira.

2. Cacar monyet mirip dengan cacar air

Warga Bandung Terpapar Cacar Monyet Terdeteksi Sejak 23 Oktoberfarmaku.com

Menurutnya, gejala cacar monyet mirip dengan cacar air. Maka pencegahan agar tidak terpapar pun mirip antara keduanya.

Bedanya, cacar monyet memiliki gejala khas dengan pembesaran kelenjar getah bening. Kemudian di bagian kulit seperti ada nanah dan di bagian tengah terlihat titik layaknya donat.

"Kalau cacar air ini kan bening aja," kata dia.

3. Kasus ini berisiko terjadi pada komunitas

Warga Bandung Terpapar Cacar Monyet Terdeteksi Sejak 23 OktoberCacar Air. (iStockphoto)

Dokter kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, Prasetyadi Mawardi mengatakan, cacar monyet atau Monkeypox berhubungan erat dengan perilaku dan sebagian besar terjadi pada kelompok yang berisiko yaitu pada komunitas tertentu. Dari 14 kasus yang terjadi, keseluruhannya berkaitan dengan aktivitas seksual.

“Monkeypox ini meskipun disebut penyakit menular tapi risiko penularannya tidak mudah. Berbeda dengan cacar air yang penularannya sangat cepat, Monkeypox ini relatif lambat. Ini juga tergantung dari daya tahan tubuh setiap orang,”  ujar Prasetya dalam YouTube Kemenkes, Jumat (27/10/2023).

Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, sampai 26 Oktober 2023 telah ditemukan 14 kasus cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia.

Dia merinci, 14 kasus cacar monyet tersebut 12 dari DKI Jakarta dan 2 kasus dari Tangerang. Pasien cacar monyet paling banyak berusia 25 sampai 29 tahun yakni sebanyak 64 persen, dan sisanya berusia 30 sampai 39 tahun 36 persen. 

"Semua pasien konfirmasi adalah laki-laki dan tertular melalui perilaku seks berisiko. Kondisi penyakit penyerta dari 14 pasien itu, 12 di antaranya ODHIV dan di samping itu ada 5 pasien dengan penyakit Sifilis," terang Maxi

Baca Juga: Pernah Kena Cacar Air, Bisakah Terinfeksi Cacar Monyet?

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya