Kenaikan Harga Minyak Goreng Jadi Pil Pahit Warga Jelang Ramadan

Harga minyak goreng kemasan capai Rp23 ribu per liter

Bandung, IDN Times - Polemik kelangkaan minyak goreng kemasan saat ini sudah berhasil diatasi pemerintah. Namun, permasalahan justru berlanjut karena harga minyak goreng sekarang melambung tinggi. Hal ini seiring dihilangkannya harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang sebelumnya hanya Rp14 ribu per liter karena mendapat subsidi pemerintah.

Saat ini harga minyak goreng kemasan di toko retail mayoritas berada di atas Rp20 ribu per liter. Bahkan ada yang mencapai Rp24 ribu per liter.

Kenaikan harga tersebut pun menjadi pil pahit bagi masyarakat di tengah perekonomian yang masih suram. "Kan kemarin harga gas naik, sekarang harga minyak goreng naik. Kita sebagai orang kurang mampu ya jadi makin susah hidupnya," ujar Eni, salah satu ibu rumah tangga di Kota Bandung, Jumat (18/3/2022).

1. Harga minyak goreng curah juga masih mahal

Kenaikan Harga Minyak Goreng Jadi Pil Pahit Warga Jelang Ramadanilustrasi minyak goreng curah (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menurutnya, itikad pemerintah untuk menurunkan harga minyak goreng curah dengan acuan HET Rp14 ribu per liter tidak akan berdampak banyak pada harga di toko kelontong. Karena harga itu hanya bisa diperoleh ketika masyasrakat membelinya ke pasar tradisional.

Sedangkan mayoritas masyarakat termasuk Eni sulit untuk datang ke pasar dan membeli minyak goreng. Alhasil dia membeli minyak curah dari toko kecil yang ada di sekitar rumah.

"Kemarin terakhir saya beli seperempat kilogram sudah Rp9 ribu. Jadi kalau mau beli satu kilogram sudah Rp35 ribu," ujarnya.

2. Harus 'puasa' minyak goreng

Kenaikan Harga Minyak Goreng Jadi Pil Pahit Warga Jelang RamadanMinyak goreng satu harga, Alfamidi Rawa Belong, Jakbar pada Rabu (19/1/2022). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Kekesalan atas naiknya harga minyak goreng kemasan juga dilontarkan Triastuti. Sebagai ibu rumah tangga dia sangat merasakan kenaikan harga minyak goreng yang sudah terjadi sejak akhir 2021.

Ketika pemerintah membiarkan harga kebutuhan ini naik, Triastuti menilai bahwa pemerintah lalai menjalankan tugasnya untuk mensejahaterakan rakya.

"Sekarang kan mau puasa ga sampai sebulan lagi. Pasti bakal sering masak kan untuk buka dan sahur. Masa kita harus puasa minyak goreng juga," kata dia.

Menurutnya, pemerintah ingkar janji ketika awal menyiapkan skema subsidi HET bisa diberikan sampai bulan Ramadhan selesai dengan stok minyak yang memadai. Seharusnya ini dilakukan minimal setelah Idul Fitri sehingga dalam sebulan menjalankan puasa masyarakat tidak kelimpungan ketika harus menyediakan makanan.

3. Stok minyak goreng melimpah tapi harganya gila-gilaan

Kenaikan Harga Minyak Goreng Jadi Pil Pahit Warga Jelang RamadanHarga minyak goreng di pusat retail di Solo, Kamis (17/03/2022). (IDN Times/Larasati Rey)

Pascapembalatan aturan HET minyak goreng, sejumlah rak-rak di supermarket di Kota Bandung kembali terisi. Masyarakat pun tampak antusias mengambil minyak goreng yang dalam dua bulan terakhir menjadi barang langka.

Salah satunya supermarket yang menyediakan stok minyak goreng berada di Jalan Sunda. Rak-rak di toko ini kembali dipenuhi dan dipajang oleh petugas. Sejumlah pembeli langsung menyerbu rak tersebut dan mengambil beberapa buah.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, sekarang masyarakat tidak perlu risau lagi mengenai ketersediaan minyak goreng kemasan. Ia memastikan, diseluruh ritel perbelanjaan stok minyak goreng tersedia.

Hanya saja, kata Elly, harga minyak goreng tak akan ada lagi Rp14.000 per liter. Kini harganya sudah disesuaikan dengan produsen minyak, sehingga tidak satu harga.

“Tadi yang kemasan 2 liter itu harganya Rp 47.900 untuk merek Filma, SunCo, dan Cemara. Ini adalah kebijakan direksi perusahaan,” kata Elly saat meninjau salah satu ritel perbelanjaan di Bandung, Rabu (16/3/2022).

4. Kelangkaan minyak adalah fenomena yang aneh

Kenaikan Harga Minyak Goreng Jadi Pil Pahit Warga Jelang RamadanIDN Times / Yudi Rohmansyah

Terkait fenomena kelangkaan minyak goreng kemasan dalam dua bulan terakhir, Elly pun mengaku kebingungan. Karena seharusnya produksi dari produsen minyak goreng sesuai dengan kebutuhan selama ini.

“Saya juga secara pastinya tidak tahu agak kebingungan, kami sebagai penanggungjawab di lapangan Disdagin bertanggungjawab terhadap stabilisasi harga dan stok ini adalah satu fenomena yang aneh juga,” terangnya.

Baca Juga: Banjir Minyak Goreng Mahal, Pemkot Bandung Tak Bisa Intervensi Harga

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya