Ridwan Kamil Klaim Perda Pesantren Bisa Sejahterakan Santri dan Kyai 

Perda Pesantren sudah diputuskan pada 1 Februari 2021

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) telah mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 20201. Perda itu berisi tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren di Jabar.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil alias Emil mengklaim perda khusus pesantren ini dapat menyejahterakan santri dan kyai. Adapun perda itu disahkan oleh Pemprov Jabar dan DPRD pada 1 Februari 2021.

"Jabar berhasil punya perda pesantren pertama di Indonesia sehingga kemajuan pesantren, kesejahteraan kiai kemajuan santri punya dasar hukum yang lebih jelas," ujar Emil melalui keterangan resminya, Senin (25/10/2021).

1. Program khusus Pemprov Jabar bisa dimanfaatkan pesantren

Ridwan Kamil Klaim Perda Pesantren Bisa Sejahterakan Santri dan Kyai Ridwan Kamil (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Melalui perda itu, Emil bilang, hak- hak pesantren akan dilindungi seperti dalam hal pendanaan. Selain itu, kesejahteraan penghuni pesantren diperhatikan baik ustaz dan staf pengajar maupun para santri.

"Beberapa kesejahteraan melalui program ekonomi seperti yang saat ini sedang berjalan One Pesantren One Product (OPOP)," ungkapnya.

2. Perda pesantren sesuai selogan Jabar Juara Lahir Batin

Ridwan Kamil Klaim Perda Pesantren Bisa Sejahterakan Santri dan Kyai  ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dukungan pada pesantren ini juga dikatakannya menjadi salah satu bukti nyata dari slogan Jabar Juara Lahir dan Batin. Ia bilang, selain berprestasi dalam urusan lahir atau fisik, namun secara sifat dan keagamaan juga harus menjadi nomor satu.

"Itu sebenarnya terjemahan dari baldatun, toyibatun wa robbun ghofur. Itu kalimat kalau diucapkan pelan jadi doa kalau diucapkan keras jadi penyemangat," jelasnya.

3. Emil klaim selalu menggunakan ilmu ulama dalam memimpin Jabar

Ridwan Kamil Klaim Perda Pesantren Bisa Sejahterakan Santri dan Kyai ANTARA/Chairul Rohman

Dalam memimpin Jabar, Emil bilang, ada tiga hal penting yang selalu dipegang. Pertama menjadikan kepemimpinan sebagai ibadah, selalu berpikir bahwa pemimpin hanya bersifat sementara, dan harus bermanfaat bagi orang banyak.

"Saya berusaha tahu diri. Selalu gunakan ilmu para ulama untuk melahirkan keadilan dalam memimpin," kata dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Tes PCR Siswa dan Guru akan Dimasifkan di Jawa Barat 

Baca Juga: Monumen COVID-19 Jabar Sarat Politisasi, Aktivis Kritik Ridwan Kamil

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya