Menkes Dorong RSUD Karawang Berbagi Ilmu Layanan Katastropik

Penyakit Katastropik masih mendominasi di Indonesia

Bandung, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendorong RSUD Karawang berbagai ilmu soal layanan penanganan katastropik atau penyakit yang menelan biaya tinggi pada Rumah Sakit Daerah lainnya di Jawa Barat.

Adapun penyakit katastropik sendiri contohnya antara lain seperti leukemia, thalassemia, hemophilia, serangan jantung atau stroke, hipertensi.

Menurut Budi, Indonesia menghadapi beban tinggi penyakit katastropik sehingga membutuhkan penanganan cepat guna menyelamatkan lebih banyak nyawa.

"Orang sakit di Indonesia itu rangking pertamanya stroke, lalu jantung dan cancer. Kita kerjanya harus berbasis prioritas. Jadi harus beresin stroke dulu," kata Budi melalui keterangan resmi, dikutip Senin (17/7/2023).

1. RSUD Karawang harus share ilmu ke rumah sakit lainnya

Menkes Dorong RSUD Karawang Berbagi Ilmu Layanan Katastropik(Istimewa)

Berdasarkan catatannya, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru 44 kota yang bisa menangani stroke di periode emasnya (golden period). Hal itu terjadi karena supply side antara SDM Kesehatan dan alat kesehatan tidak seimbang.

Oleh sebab itu, Budi menilai langkah RSUD Karawang melakukan revitalisasi dan mengembangkan pusat layanan unggulan sudah tepat. Dan keunggulan tersebut harus ditularkan ke rumah sakit lain.

"Tugas RSUD Karawang jangan hanya bekerja ditempatnya sendiri, harus bisa mengampu dan mentransfer kemampuannya ke rumah sakit lain di Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.

2. RSUD Karawang akan menjadi rujukan

Menkes Dorong RSUD Karawang Berbagi Ilmu Layanan Katastropik(Istimewa)

Sedangkan, Plt. Direktur RSUD Karawang, Fitra Hergyana menjelaskan, program transformasi Center of Excellent terlaksana salah satunya berkat program pengampuan layanan prioritas yang dilakukan oleh rumah sakit vertikal Kemenkes, sesuai dengan bidang spesialisasinya.

Transformasi dilakukan dengan membangun tujuh pusat layanan unggulan diantaranya Karawang Heart and Vascular Center, Karawang Cancer Center, Karawang Uro-Nefro, Karawang Stroke Center, Karawang Woman and Child Center, Karawang Aesthetic Center, dan Pain Center.

"RSUD Karawang menjadi rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Barat, sehingga nanti dipersiapkan 27 kabupaten/kota akan berobat ke sini," ucapnya.

3. Dinkes Jabar apresiasi langkah RSUD Karawang

Menkes Dorong RSUD Karawang Berbagi Ilmu Layanan Katastropik(Istimewa)

Kemudian, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiai mengatakan, langkah yang dilakukan RSUD Karawang merupakan komitmen inovasi dan kolaborasi antara Kementerian Kesehatan RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan transformasi layanan kesehatan.

Di wilayah Jabar, kata dia, ada beberapa rumah sakit yang telah ditunjuk menjadi fasilitas kesehatan layanan prioritas seperti kanker, jantung, stroke, uro-nefrologi, dan lain-lain.

Vini mengatakan, RS pengampu nasionalnya adalah RSUP dr. Hasan sadikin, RS yang diampu berdasarkan strata layanan adalah RSUD Al Ihsan, RSUD Karawang, RSUD Cibinong, RSUD Kab. Bekasi, RSUD Majalaya, RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid, RSUD dr. Slamet Garut, RSUD Bandung Kiwari, RSUD Kota Depok, RSUD Sayang Cianjur, RSUD SMC Kab. Tasikmalaya, RSUD Kabupaten Indramayu, RSUD Pandega Pangandaran, RSUD R. Syamsudin dan RSUD Gunung Jati.

Sesuai komitmen Kementerian Kesehatan RI dalam menegakkan transformasi sistem kesehatan dengan menghadirkan enam pilar transformasi penopang kesehatan indonesia, salah satu di antaranya adalah transformasi layanan rujukan.

"Pilar ini menitik beratkan salah satunya pada jejaring pengampuan layanan prioritas. Jejaring pengampuan layanan prioritas dimaksud di antaranya untuk layanan prioritas kanker, jantung, stroke, uro-nefrologi, DM, TB, KIA dan lain-lain," kata dia.

Baca Juga: Menkes Budi Jawab Somasi Forum Dokter Peduli Kesehatan, Ini Isinya

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Resmikan Gedung RSUD Kota Bogor

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya