Pentingnya Diversifikasi di Tengah Turunnya Nilai Bitcoin

- Fundamental blockchain tetap kuat di tengah ketidakpastian global
- Investor diharapkan tidak mengambil keputusan saat panik dan pentingnya diversifikasi portofolio
- Upbit Indonesia siapkan fitur yang mempermudah pengguna dalam jual beli aset kripto
Bandung, IDN Times - Dalam beberapa hari terakhir, pasar aset kripto mengalami tekanan signifikan menyusul memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah. Harga Bitcoin, yang sempat menyentuh titik terendah di USD104.601, kini diperdagangkan di kisaran USD106.662, mencerminkan fluktuasi sekitar 2 persen dalam kurun 24 jam terakhir.
Konflik berskala besar antara Israel dan Iran, termasuk laporan mengenai eskalasi nuklir, memicu ketidakpastian di pasar global dan mendorong investor untuk menarik diri dari aset berisiko tinggi.
Tidak terkecuali pasar kripto, yang meskipun kerap disebut sebagai alternatif terhadap sistem keuangan tradisional, tetap menunjukkan sensitivitas terhadap ketegangan geopolitik.
1. Fundamental blockchain dinilai tetap kuat

Melihat kondisi ini, Upbit Indonesia menegaskan pentingnya sikap tenang, kesiapan, dan pandangan jangka panjang bagi para pelaku pasar.
“Kami memahami bahwa situasi global yang penuh ketidakpastian bisa menimbulkan kekhawatiran. Namun, perlu diingat bahwa volatilitas adalah bagian dari dinamika alami pasar aset digital,” ujar Resna Raniadi, Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (21/6/2025)
“Fundamental teknologi blockchain tetap kuat. Dalam jangka panjang, kami percaya potensi aset digital tidak hanya bertahan, tetapi akan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi global.”
2. Investor diharapkan tidak ambil keputusan saat panik

Upbit Indonesia juga mengingatkan kembali pentingnya diversifikasi portofolio serta memahami profil risiko masing-masing investor. Dalam situasi global yang dinamis, strategi investasi yang seimbang dan informatif menjadi kunci untuk menjaga kestabilan dan ketahanan finansial.
“Penting bagi investor untuk memahami profil risikonya masing-masing, tidak mengambil keputusan berdasarkan kepanikan sesaat, dan menjaga diversifikasi portofolio sebagai bentuk perlindungan diri,” ujar Resna.
3. Upbit siapkan fitur yang mempermudah pengguna

Sebagai platform jual beli aset kripto yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Upbit Indonesia sendiri telah menghadirkan berbagai fitur untuk mempermudah pengguna, mulai dari interface dan fitur yang ramah pemula, sistem keamanan berstandar global, hingga berbagai konten edukatif untuk membantu pengguna memahami dunia kripto secara lebih menyeluruh.
Upbit Indonesia didirikan pada 2018 sebagai anak perusahaan Upbit APAC Pte. Ltd. (Upbit APAC). Sejak tahun 2019, perusahaan ini telah terdaftar sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto di bawah BAPPEBTI.