Rizki Fadilah, Korban Dugaan TPPO Dimintai Rp42 Juta Jika Ingin Pulang

- Pastikan tak ada penyiksaan
- Rizki membantah dugaan penculikan dan menyatakan kondisinya aman di Kamboja.
- Perusahaan meminta Rp42 juta untuk tiket pulang dan biaya lainnya.
- Orang tua sebut anaknya mau seleksi klub bola
- Rizki awalnya ditawari seleksi pemain bola untuk klub PSMS Medan.
- Niat awal dibawa ke Jakarta, namun diboyong ke Kamboja sebagai pekerja paksa.
- Ayah korban sempat ragukan tawaran pelaku
- Keluarga meragukan tawaran yang diberikan kepada Rizki
Bandung, IDN Times - Seorang pemuda dari Kabupaten Bandung, Rizki Nur Fadhilah, yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) memberikan klarifikasi melalui akun Tiktok @rizki.nur.fadilla6. Melalui dua video yang diunggah, dia mengaku bahwa keberangkatannya ke luar negeri bukan penculikan tapi keinginannya sendiri.
Dalam video pertama yang diunggah, Selasa (18/11/2025), dia ingin meluruskan bahwa penculikan yang dilakukan sekelompok orang tidak benar dan itu adalah kemauannya sendiri dan tanpa paksaan.
"Dan di sini saya baik-baik, kondisi saya aman, tadi saya sudah dikasih makan. Itu saya bikin cerita karena saya ingin pulang cepat," ujarnya dalam video tersebut dikutip IDN Times, Rabu (19/11/2025).
1. Pastikan tak ada penyiksaan

Sementara dalam tulisan dalam unggahan tersebut, dua memastikan bahwa selama di Kamboja dan bekerja di sana dia tidak pernah mendapatkan siksaan seperti yang dikabarkan. Hanya saja dia tidak betah bekerja di sana dan ingin segera pulang setelah tak betah dalam pekerjaannya.
"Perusahaan saya meminta uang tebusan Rp42 juta untuk tiket pulang ke Indonesia, ongkos taksi, makan, dan lainnya. Sisanya untuk bayar keberangkatan saya dari Indonesia ke Kamboja, visa, pasport, dan biaya agensi VIP line juga. Pihak perusahaan tidak meminta uang sedikitpun," kata dia.
Tak berselang lama dalam unggahan video pertama, Rizki pun kembali mengunggah video yang menegaskan bahwa dia bukan menjadi korban TPPO dan hanya ingin pulang karena sudah tidak betah bekerja di Kamboja.
2. Orang tua sebut anaknya mau seleksi klub bola

Sebelumnya, Nenek korban, Imas Siti Rohanah, mengatakan cucunya semula mendapat tawaran seleksi pemain bola untuk klub PSMS Medan. Tawaran didapat Rizki dari kenalannya di media sosial Facebook. Niat awal dibawa ke Jakarta, Rizki justru diboyong ke Kamboja dan dijadikan pekerja paksa di sana.
"Orang tuanya bilang kalau anaknya mau ikut seleksi seleksi pemain bola untuk klub di Medan, PSMS. Katanya mau ikut seleksi ke Jakarta dulu, terus langsung ke Medan," kata Imas saat ditemui di kediamannya di Gang Asmawi, Kampung Palasari RT 02 RW 04, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa (17/11/2025).
3. Ayah korban sempat ragukan tawaran pelaku

Imas mengungkapkan, suaminya sempat meragukan tawaran yang diberikan kepada cucunya. Namun Rizki bersikukuh berangkat.
"Kakeknya sempat menanyakan nomor HP manajer atau pelatihnya tapi anaknya bilang tidak punya. Dia bilang hanya dibawa temannya, tapi nomor temannya pun tidak ada. Sudah dicegah juga oleh keluarga, tapi tetap saja mau pergi," terangnya.
Setelah berangkat ke Jakarta, pihak keluarga sempat mendapat kabar soal Rizki. Kondisinya saat itu masih sehat dan sesuai tujuan awal. Namun, pada awal November, ibu Rizki yang ada di Hongkong mendapat kabar jika anaknya sudah ada di negara Kamboja.
Rizki bukan dibawa ke Medan untuk seleksi pesepakbola, tetapi dijadikan pekerja di Kamboja.
"Dia mengabari tanggal 4 November. Dari sini, anaknya berangkat sendiri, tidak dengan teman. Dia bilang tahu informasi keberangkatan dari seseorang di sosial media Facebook, tapi orang yang mengaku manajemen itu sekarang tidak bisa dihubungi. Terakhir aktif tanggal 29 Oktober," terangnya.
















