Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menikah Sebelum Dewasa, 5 Film Tampilkan Realitas Pahit Pernikahan Dini

Dua Garis Biru (dok. StarVision Plus/Dua Garis Biru)

Pernikahan dini masih sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Anak muda terpaksa kehilangan masa remajanya untuk menjadi orangtua.

Beberapa film berhasil menggambarkan realitas pahit pernikahan dini dengan cara yang menyentuh. Berikut lima film Indonesia yang mengangkat kisah mengenai pernikahan dini.

1. Tanah Mama (2015)

ilustrasi ventilasi udara di rumah (pexels.com/Tim Mossholder)

Tanah Mama (2015) adalah film semi-dokumenter yang mengangkat perjuangan seorang ibu di Papua yang berusaha mencegah putrinya menikah di usia muda.

Film berdurasi 1 jam dan 30 menit ini bergenre drama sosial, tayang perdana pada 8 Januari 2015. Film buatan anak bangsa ini mendapat banyak pujian.

2. Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara (2016)

Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara (dok. Film One Production/Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara)

Dibintangi Laudya Cynthia Bella, film ini berhasil meraoh 6 nominasi Festival Film Indonesia 2016 dan memenangkan Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik. Film yang tayang perdana pada 19 Mei 2016 ini berdurasi sekitar 1 dan 49 menit.

Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara (2016) bercerita tentang Aisyah (Laudya Cynthia Bella), seorang guru muda yang ditempatkan di sebuah desa di Atambua, Nusa Tenggara Timur. Sembari mengajar, Aisyah harus menghadapi kejadian pernikahan dini yang masih terjadi di daerah tersebut.

3. Dua Garis Biru (2019)

Dua Garis Biru (dok. Starvision Plus/Dua Garis Biru)

Sempat menghebohkan media sosial karena lantaran chemistry yang terjalin antara Angga Yunanda dan Zara Adhisty, berhasil membuat penonton jatu hati pada film yang tayang pada 11 Juli 2019. Film ini juga dimainkan Ira Wibowo dan Cut Mini Theo yang berperan sebagai orangtua.

Dengan durasi 1 jam dan 53 menit, Dua Garis Biru (2019) menceritakan Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Zara Adhisty), dua remaja SMA yang melakukan hubungan badan di luar pernikahan. Film ini menggambarkan tekanan sosial yang kerap dihadapi oleh anak muda yang menjalani pernikahan dini.

4. Yuni (2021)

Yuni (dok. Fourcolor Films/Yuni)

Film ini menampilkan beberapa tris papan atas Indonesia, Yuni (2016) dibintangi oleh Arawinda Kirana, Oka Antara dan Happy Salma .

Tayang perdana pada 9 Desember 2021, film ini mengisahkan Yuni (Arawinda Kirana), remaja perempuan yang menolak lamaran pernikahan karena ingin melanjutkan pendidikan dan mengejar mimpi. Film ini mengangkat isu patriarki dan tekanan sosial yang kerap membatasi kebebasan perempuan muda dalam menentukan masa depan.

5. Orpa (2022)

Orpa (dok. Visinema Pictures/Orpa)

Sempat mendapatkan pujian karena berani mengangkat isu yang dianggap sensitif, Orpa (2022) merupakan film garapan Theo Rumansara yang menampilkan aktris papan atas asal Papua. Film berdurasi 1 jam dan 39 menit ini dibintangi oleh Nelly Erawati dan Juliana Marinda, mengisahkan gadis 16 tahun bernama Orpa (Nelly Erawati) yang melarikan diri dari perjodohan demi mengejar pendidikan di Wamena, Papua. Film ini menunjukkan keberanian seorang remaja yang melawan tradisi demi masa depan yang lebih baik.

Jadi film nomor berapa yang mau kamu tonton terlebih dahulu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us