6 Penyakit Infeksi yang Mudah Menyebar di Tengah Banjir

- Leptospirosis muncul akibat bakteri dari urine tikus yang bercampur dengan air banjir. Gejalanya berupa demam, sakit kepala, hingga nyeri otot.
- Air banjir sering tercemar oleh limbah dan kotoran, sehingga mudah menimbulkan diare. Anak-anak paling rentan karena sering tidak sadar saat meminum air yang tidak higienis.
- Lingkungan lembap dan penuh kuman saat banjir memicu ISPA. Batuk, pilek, hingga sesak napas bisa muncul lebih cepat karena udara tercemar.
Banjir bukan hanya soal rumah terendam atau jalanan lumpuh. Ada ancaman kesehatan yang sering luput dari perhatian, penyakit infeksi yang mudah menular di tengah kondisi lingkungan kotor dan penuh genangan.
Situasi ini bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan lansia yang daya tahan tubuhnya lebih lemah. Yuk, kenali lebih dalam penyakit infeksi yang sering muncul saat banjir agar kita bisa lebih siap melindungi diri dan orang-orang terdekat.
1. Leptospirosis

Leptospirosis muncul akibat bakteri dari urine tikus yang bercampur dengan air banjir. Saat kulit terluka atau ada kontak langsung dengan genangan, risiko infeksi meningkat.
Gejalanya bisa berupa demam, sakit kepala, hingga nyeri otot yang sering disalahartikan sebagai flu biasa.
Jika tidak segera ditangani, leptospirosis bisa berujung pada kerusakan organ seperti ginjal dan hati. Karena itu, penting untuk selalu menggunakan pelindung seperti sepatu boots saat harus melewati banjir.
Jangan anggap sepele luka kecil di kulit karena bisa jadi pintu masuk bakteri.
2. Diare akibat kontaminasi air

Air banjir sering tercemar oleh limbah dan kotoran, sehingga mudah menimbulkan diare. Anak-anak paling rentan karena sering tidak sadar saat meminum air yang tidak higienis. Gejala diare bisa cepat membuat tubuh kehilangan cairan.
Pencegahan paling sederhana adalah memastikan air minum benar-benar bersih dan direbus. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
Langkah kecil ini bisa menyelamatkan dari risiko dehidrasi yang berbahaya.
3. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)

Lingkungan lembap dan penuh kuman saat banjir memicu ISPA. Batuk, pilek, hingga sesak napas bisa muncul lebih cepat karena udara tercemar. Kondisi ini sering dianggap ringan, padahal bisa berkembang menjadi pneumonia.
Mengurangi paparan udara kotor dengan masker adalah langkah sederhana yang efektif. Pastikan juga rumah memiliki ventilasi yang cukup agar udara tidak terlalu lembap. Dengan begitu, risiko ISPA bisa ditekan meski kondisi banjir berlangsung lama.
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Genangan air adalah tempat favorit nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Saat banjir, populasi nyamuk bisa meningkat drastis dan memperbesar risiko DBD. Gejalanya berupa demam tinggi, nyeri sendi, dan muncul bintik merah di kulit.
Langkah pencegahan paling penting adalah menjaga kebersihan lingkungan. Buang air yang tergenang di wadah terbuka dan gunakan lotion anti nyamuk. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi peluang nyamuk berkembang biak di sekitar rumah.
5. Infeksi kulit

Air banjir yang kotor bisa menyebabkan gatal, ruam, hingga infeksi kulit serius. Kondisi ini sering dialami oleh orang yang harus beraktivitas lama di genangan.
Luka kecil bisa berubah menjadi borok jika tidak segera dibersihkan.
Gunakan sabun antiseptik setelah kontak dengan air banjir untuk mencegah infeksi. Jika kulit mulai terasa gatal atau muncul ruam, segera periksa ke tenaga medis. Jangan tunggu sampai luka semakin parah karena bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
6. Hepatitis A

Hepatitis A menyebar lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi air banjir. Gejalanya berupa mual, lemas, hingga kulit dan mata menguning. Penyakit ini bisa mengganggu fungsi hati jika tidak ditangani dengan baik.
Menjaga kebersihan makanan adalah kunci utama. Pastikan makanan dimasak matang dan hindari jajanan yang tidak jelas kebersihannya. Dengan pola hidup sehat, risiko hepatitis A bisa ditekan meski kondisi banjir sulit dihindari.
Banjir memang tidak bisa kita hindari sepenuhnya, tapi dampak kesehatannya bisa diminimalisir. Enam penyakit infeksi yang mudah menyebar di tengah banjir ini menjadi pengingat bahwa menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah hal yang sangat penting.


















