76 Ekonom Berikan Buah Pemikirannya pada Acara WJES 2021

Ada 9 prioritas pembangunan di Jawa Barat

Bandung, IDN Times - Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat (Jabar) bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bandung Koordinator (Jabar) meluncurkan Regional Economist Forum (REF) Jabar. ROF merupakan wadah sinergi dan kolaborasi pentahelix untuk melahirkan pemikiran solutif bagi kemajuan ekonomi Jabar sekaligus kontribusi Jabar bagi Indonesia.

Peluncuran forum tersebut dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan “Kick Off West Java Economic Society (WJES) tahun 2021 & Road to Kongres ISEI XXI”. Tahun kedua WJES mengangkat tema “Menguak Potensi Ekonomi, Mendorong Akselerasi Investasi dan Digitalisasi Guna Memajukan Inklusivitas Ekonomi Jawa Barat”, Senin (22/8/2021).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto mengatakan, WJES merupakan wadah untuk berkontribusi dalam rangka mendorong kemajuan perekonomian Jabar. Kontribusi tersebut dilakukan melalui dua hal.

Pertama, memberikan berbagai advisory dan rekomendasi kebijakan aplikatif kepada pemerintah daerah dan stakeholders utama lainnya. Kedua, melalui berbagai keterlibatan langsung dalam berbagai bentuk dan level terhadap proyek pemberdayaan yang menyentuh langsung kehidupan perekonomian sektor riil dan masyarakat.

“Sinergi pentahelix WJES yang melibatkan para ekonom, akademisi, pelaku ekonomi dan praktisi bisnis bertujuan dapat menghasilkan berbagai bisnis model yang tidak hanya bersifat local community service (LCS) dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat namun juga membantu masyarakat  dan solusi bagi institusi bisnis dalam memperbaiki manajemen bisnisnya untuk membangun kemandirian ekonomi dan meningkatkan daya saing,” katanya melalui siaran pers yang diterima IDN Times.

1. Peluang investasi di Jabar mampu meningkatkan ekonomi Indonesia

76 Ekonom Berikan Buah Pemikirannya pada Acara WJES 2021Ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia menambahkan dengan kompleksitas permasalahan ekonomi Jabar, berbagai bisnis model yang dihasilkan akan bisa menjadi percontohan tidak hanya dalam skala lokal, tapi juga nasional dan global sehingga WJES mengangkat tagline #DariJabarUntukIndonesia dan #DariJabarUntukEkonomi Global.

Dalam rangka menjaga momentum perbaikan ekonomi sekaligus melanjutkan penguatan pemulihan ekonomi dan reformasi struktural Jabar ke depan, diperlukan langkah-langkah strategis untuk memetakan peluang dan potensi ekonomi dan investasi. Kegiatan ini sekaligus untuk menyelesaikan berbagai isu ekonomi dan pembangunan.

“Menyambut momentum Kemerdekaan RI sekaligus Ulang Tahun Jawa Barat ke-76, langkah awal REF Jabar 2021 diwujudkan dalam 76 Ekonom Jabar Bicara yang akan berupaya berbagai kontribusi pemikiran pengembangan industri manufaktur, pariwisata, pertanian, digitalisasi proses bisnis, investasi, pembiayaan, kebijakan pemberdayaan UMKM, hingga penyelarasan pembangunan Jabar Utara dan Selatan di samping isu lainnya,” katanya.

Selain itu, perguruan tinggi yang sudah menyatakan komitmen untuk mendukung digitalitasi ekonomi terdiri dari 23 Perguruan Tinggi besar di Provinsi Jawa Barat dan terus akan bertambah kedepan. Kampus dalam hal ini siap bersinergi mendukung berbagai kegiatan digitalisasi ekonomi berupa, workshop bersama, pendampingan UMKM, penciptaan wirausaha muda, serta mahasiswa pelaku bisnis digital.

“Perguruan tinggi  memiliki peran strategis dalam mengakselerasi digitalisasi termasuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi keuangan digital. Ekosistem kampus siap bahu membahu mempercepat pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat melalui Kegiatan Kampus Mendukung Digitalisasi Ekonomi,” kata Herawanto.

2. Terdapat 9 prioritas utama pengembangan Jawa Barat di kawasan Rebana Metropolitan

76 Ekonom Berikan Buah Pemikirannya pada Acara WJES 2021IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pascacovid Jabar melakukan reorientasi ekonomi yang akan menjadi arah baru. Dengan demikian ada tujuh ekonomi baru Jabar, yakni mengambil peran terdepan dalam menyerap investasi Tiongkok, mendorong kedaulatan pangan, kedaulatan pangan, membangun ekonomi kesehatan agar kuat menghadapi pandemi selanjutnya, menggeser manufaktur yang bersifat manual ke 4.0, melakukan revolusi ekonomi digital, menggenjot ekonomi hijau, serta terus memajukan sektor pariwisata.

“Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci penting, kami berharap masukan dalam banyak pihak,” katanya. 

Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jabar Aldrin Herwany menuturkan, pada tahun kedua program WJES lebih implementatif dan aplikatif yang bermanfaat untuk pemerintah setempat sampai dengan tingkatan masyarakat level akar rumput. Ada tiga program yang dilaksanakan, yakni Riset dan Kajian Pembangunan Regional (Regional Development Research), Penyusunan Bisnis Model, Proyek Riil dan Pengabdian Kepada Masyarakat, serta Publikasi dan Diseminasi Hasil Riset, Kajian dan Program Kegiatan Sektor Riil serta LCS.

Riset yang tengah dikerjakan, dikatakan Aldrin, adalah mengenai Sembilan prioritas pembangunan propinsi Jawa Barat tahun 2021 melalui Pengembangan Wilayah Metropolitan Rebana sehingga mampu teridentifikasi sektor utama serta sektor pendukung di wilayah kabupaten dan kota.  Serta riset tentang Peta Dampak Pandemi terhadap Industri Manufaktur Jabar dan Solusinya untuk identifikasi industri terpilih dan industri pendukungnya di Jawa Barat.

"Diharapkan penelitian ini akan menghasilkan rumusan strategi dan rekomendasi arah kebijakan bagi pemerintah provinsi Jabar," kata Aldrin.

3. Siapkan dua pelatihan pemasaran digital untuk 1.000 peserta UMKM

76 Ekonom Berikan Buah Pemikirannya pada Acara WJES 2021Ilustrasi ekonomi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sementara terkait penyusunan bisnis model, proyek riil dan pengabdian kepada masyarakat, Aldrin mengatakan, WJES akan melakukan dua pelatihan pada bulan September 2021, yakni pelatihan pemasaran digital bagi 1000-an peserta pengusaha kecil dan mikro pemula di Jabar sebagai target untuk menambah jumlah pengusaha yang melek digital (Literasi Digital), serta pelatihan transaksi pembayaran digital sekaligus praktek bertransaksi serta marketplace bagi pengusaha kecil dan mikro.

Percepatan pemanfaatan luas dari infrastruktur sistem pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang sudah dipersiapkan oleh Bank Indonesia juga menjadi salah satu pilihan yang dapat dimanfaatkan oleh merchant-merchant bahkan sektor pendidikan dalam hal ini kampus-kampus di Jabar.  

“Berbagai hasil kajian, analisis dan riset, serta bisnis model yang dituangkan dalam rekomendasi kebijakan yang aplikatif dan implementatif akan dipublikasikan dan didiseminasikan kepada stakeholders terkait dan masyarakat secara luas melalui berbagai kanal media komunikasi, baik secara lokal, nasional, maupun global. Pepatah mengatakan hasil riset yang tidak publikasi menjadi tidak berarti, kami memahami betul penting dan krusialnya publikasi dan dukungan media online serta cetak dalam hal diseminasi sebuah ide,” ujarnya.

Tercatat pada medio Januari-Juni 2021 investor yang merealisasikan penanaman modal ke Jawa Barat mencapai Rp 72,46 triliun. Dengan raihan ini maka Jawa Barat telah merealisasikan 56,90% dari target Rp 127,34 triliun yang diberikan Kementerian Investasi/BKPM RI. Sementara untuk target RPJMD 2018-2023, pihaknya berhasil merealisasikan 71,06% dari total target Rp 101,97 triliun.

Baca Juga: 7 Aplikasi Investasi Emas, Praktis dan Cocok untuk Pemula

Baca Juga: [BREAKING] Jokowi Siapkan Rp384,8 Triliun buat Bangun Infrastruktur di 2022

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya