Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor ke-18 di Gunung Kuda Cirebon

Cirebon, IDN Times - Pencarian korban longsor di kawasan Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Pada Minggu (1/6/2025) pukul 10.41 WIB, tim kembali menemukan satu jenazah korban atas nama Nalo Sanjaya. Hal ini menambah jumlah korban meninggal yang telah ditemukan menjadi 18 orang.
Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, mengungkapkan penemuan jenazah ini dalam keterangan resminya. "Alhamdulillah, untuk pencarian hari ketiga ini, pada pukul 10.41 WIB kita berhasil menemukan satu lagi jenazah atas nama Nalo Sanjaya. Sebelumnya sudah ada 17 jenazah, sehingga total kini menjadi 18," jelasnya.
Dari data sebelumnya, masih terdapat delapan korban yang belum ditemukan. Dengan ditemukannya Nalo Sanjaya, jumlah korban yang masih dalam pencarian kini berkurang menjadi tujuh orang.
Menurut Yusron, posisi penemuan berada di sektor tengah, di antara sektor A dan B, tepatnya di bawah batu besar yang menjadi salah satu titik fokus pencarian.
“Lokasinya di antara sektor kiri dan kanan, kalau dari arah kami, itu berada di barat, tepat di bawah lokasi batu besar. Tim inspektor pertambangan juga sudah melakukan survei di titik tersebut dan memberikan asesmen terhadap kelayakan area untuk pencarian,” tambahnya.
Yusron menyampaikan, pencarian dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengingat kondisi medan yang rawan. Sejak malam sebelumnya, telah terjadi tiga kali longsoran susulan di sektor timur yang membuat tim harus membatasi aktivitas di area tersebut.
Penemuan jenazah Nalo Sanjaya tidak lepas dari bantuan anjing pelacak dari satuan Polri.
“Sebelum memulai pencarian, kami turunkan T9, anjing pelacak, dan memang terdeteksi titik mencurigakan di sekitar batu besar. Selain itu, tim juga mencium aroma khas jenazah yang menguatkan dugaan,” jelas Yusron.
Ia juga memaparkan pola distribusi para korban, yang kemungkinan besar berkumpul di satu titik saat terjadi longsor. Hal ini karena para pekerja biasanya bekerja dalam kelompok dan kemungkinan besar tertimbun bersama.
“Menurut informasi dari para pekerja, saat terjadi longsor mereka mencoba berlindung di balik batu besar. Namun, longsoran batu justru menggeser posisi mereka dan menyebabkan mereka terjepit,” terang Letkol Yusron.
Saat ditanya tentang kemungkinan adanya korban selamat, Yusron menjawab dengan realistis. “Kalau bicara soal kemungkinan masih ada kehidupan, saya rasa itu kecil sekali. Ini sudah hari ketiga, dan timbunan tanah serta batu sudah sangat tinggi. Kemungkinan besar, yang tersisa adalah jenazah,” ujarnya.
Tim SAR gabungan akan terus melanjutkan proses pencarian dengan fokus utama di sekitar batu besar yang diperkirakan menjadi lokasi tertimbunnya korban lain. Operasi pencarian dilakukan secara terukur dan dengan pengawasan ketat untuk memastikan keselamatan tim penyelamat.
“Doa dan dukungan dari masyarakat sangat kami harapkan. Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin hingga semua korban ditemukan,” pungkas Yusron.
Diketahui, peristiwa longsor di tambang batu Gunung Kuda terjadi pada Jumat (30/5/2025) siang, saat puluhan penambang sedang bekerja. Dugaan sementara, longsor dipicu oleh struktur tebing yang tidak stabil setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut beberapa hari sebelumnya.