Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Stok Pangan di Jabar Aman meski Kebutuhan MBG Tinggi

IMG-20251113-WA0029.jpg
Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Nining Yulistiani (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Kenaikan harga pada cabai besar, bawang merah, dan kacang kedelai
  • Ketersediaan stok pangan masih dalam batas aman meski tingginya minat pembelian untuk MBG
  • Kebutuhan Natal dan tahun baru dipastikan aman dengan program Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI)
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Sejumlah kebutuhan pokok tengah mengalami kenaikan harga di pasar-pasar wilayah Jawa Barat. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya tingginya permintaan dari program pemerintah yaitu, Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk murid sekolah, ibu hamil dan menyusui.

Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Nining Yulistiani mengatakan, berdasarkan pantauan selama satu bulan ini harga bahan pangan komoditas beras dan terigu hingga gula masih relatif aman dan sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi).

"Beras sampai tepung terigu harganya sesuai HET, bahkan ada yang di bawah HET. Apalagi beras, itu memang ada punishment-nya kalau kemudian mereka enggak sesuai dengan HET," kata Nining, dikutip Sabtu (15/11/2025).

1. Kenaikan tinggi ada pada cabai besar

IMG-20251113-WA0027.jpg
Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Nining Yulistiani (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Nining menjelaskan, komoditas bahan pokok yang mengalami peningkatan yaitu cabai besar, bawang merah, hingga kacang kedelai. Sementara, untuk harga daging dan telur kenaikan tetap ada, namun tidak signifikan.

Meski begitu, tingginya minat pembelian daging ayam dan telur untuk MBG di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ini berpotensi mengurangi stok yang ada. Namun, Nining memastikan, sampai saat ini ketersediaan masih dalam batas aman.

"Ini adalah kaitannya dengan masih adanya penyesuaian terhadap kehadiran MBG, sehingga distribusinya itu agak terganggu nih. Tapi secara stok oke, kami sudah bisa. pastikan," ujarnya.

2. Kenaikan harga cabai terjadi karena salah tanam di petani

ilustrasi tanaman cabai merah
ilustrasi tanaman cabai merah (pexels.com/Aleksandr Gorlov)

Persoalan ini pun pada dasarnya bisa diselesaikan dengan memantau langsung rantai distribusi, agar tetap berjalan dengan normal.

Di sisi lain kenaikan harga pada cabai yang terjadi, tidak sepenuhnya merupakan dampak daripada MBG melainkan fenomena lain di sisi petani.

"Kemudian kalau kayak cabai ini posisinya ada kenaikan tetapi kenaikannya itu karena adanya salah pemilihan oleh petani. Jadi pada awal tahun sebelumnya petani itu melihat bahwa posisi cabe merah besar itu waktu itu enggak terlalu laku, kemudian menanam cabai keriting," Jelasnya.

"Jadi bukan karena tidak ada cabai tapi karena posisi satu seasons iklim memang agak mengganggu sekarang kemudian preferensi dari petani yang kemudian membaca situasi ternyata agak berubah," ucapnya.

Harga cabai merah besar pada 7 November Rp61,833 per kilogram, mengalami kenaikan sebesar 9,82 persen. Sementara, cabai merah kriting mengalami penurunan menjadi Rp33.700 per kilogram..

3. Kebutuhan Nataru dipastikan aman

ilustrasi cabai merah
ilustrasi cabai merah (freepik.com/kstudio)

Nining memastikan bahwa pemerintah tengah berusaha menekan harga agar kembali normal, sebelum nantinya menghadapi perayaan Natal dan tahun baru. Kondisi tahun ini tentu berbeda dengan tahun sebelumnya, mengingat belum adanya program MBG.

"Sebenarnya kalau Nataru tetap ada kenaikan tapi kami akan lakukan upaya-upaya di tahun ini, agar bisa me-reach out lebih banyak lagi kemudian bisa targeting terhadap masyarakat yang membutuhkan. Jadi kalau ada hari besar itu biasanya kan ada pengeluaran yang lebih banyak lagi," tuturnya.

Di sisi lain, Pemprov Jabar juga akan tetap menjalankan program Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) di 27 kabupaten/kota. Nining memastikan, hal tersebut tetap membantu masyarakat mendapatkan sembako yang terjangkau.

"Opadi tetap dilakukan dan itu langsung ke 27 kabupaten kota. Kami akan jalankan pekan ketiga Desember 2025" kata Nining.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Gerakan Literasi Keuangan Nasional Sudah Sentuh 200 Juta Peserta

15 Nov 2025, 16:07 WIBNews