Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ratusan KK Kehilangan Pekerjaan Imbas Longsor Gunung Kuda Cirebon

Gunung Kuda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Intinya sih...
  • Longsor di Gunung Kuda, Cirebon, mengakibatkan 19 penambang meninggal dan 6 hilang.
  • Evakuasi sulit karena medan ekstrem, sementara kondisi ekonomi warga lumpuh tanpa tambang.
  • Pemerintah Kabupaten Cirebon merancang program pemulihan jangka pendek dan panjang untuk diversifikasi ekonomi.

Cirebon, IDN Times - Insiden longsor mematikan terjadi di kawasan tambang batu kapur Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat siang (30/5/2025). 

Peristiwa yang dipicu hujan deras berhari-hari ini mengubur harapan dan nyawa para penambang yang menggantungkan hidup di area tersebut. Hingga Senin pagi (2/6/2025), tim gabungan masih terus berjibaku mengevakuasi korban dari bawah puing bebatuan dan tanah longsoran. 

Bukan cuma menyebabkan hilangnya nyawa, longsor tersebut juga membuat ratusan kepala keluarga kehilangan mata pencaharian. 

1. Duka mendalam di perbukitan Cirebon

Pertambangan galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon longsor pada Jumat (30/5/2025). Sebanyak empat korban meninggal dunia. (Dok. Humas Polda Jabar)

Sedikitnya 19 penambang telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, dan enam lainnya masih dinyatakan hilang. Proses evakuasi tergolong rumit, karena kontur tanah yang tidak stabil dan medan ekstrem menghalangi alat berat mencapai beberapa titik penting.

Di antara korban yang telah diidentifikasi adalah Sukandra bin Hadi, Andri bin Surasa, hingga Wahyu Galih. Pihak berwenang telah menyerahkan sebagian besar jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan.

Komandan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, mengatakan keselamatan petugas evakuasi tetap menjadi prioritas. "Kami berpacu dengan waktu, tetapi kondisi geologis di lapangan tidak bisa dianggap remeh. Risiko susulan sangat tinggi," ujarnya, Senin (2/6/2025).

2. Tambang rakyat yang jadi urat nadi ekonomi terputus seketika

Gunung Kuda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

Lebih dari sekadar musibah, longsor ini memperlihatkan wajah nyata rapuhnya ketergantungan ekonomi lokal pada sektor informal. 

Sebanyak 213 kepala keluarga kehilangan mata pencaharian dalam sekejap. Tambang Gunung Kuda selama ini menjadi tumpuan hidup mereka, meski tanpa kontrak resmi, tanpa perlindungan hukum, dan tanpa jaminan sosial.

Tak sedikit buruh tambang kehilangan seluruh alat kerja, kendaraan, bahkan tempat tinggal. Mereka kini berada dalam ketidakpastian: Tak ada pendapatan, tak ada asuransi, dan hanya mengandalkan bantuan darurat.

“Ini bukan sekadar soal batu kapur, ini tentang kehidupan warga yang selama bertahun-tahun dibiarkan bertaruh nyawa demi sesuap nasi,” ucap Asep yang sudah menggantungkan hidup selama 10 tahun di Gunung Kuda.

3. Seruan refleksi dan rencana transformasi dari pemerintah

Gunung Kuda

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, dalam kunjungannya ke lokasi bencana beberapa waku menegaskan perlunya perubahan mendasar. 

“Kita tidak boleh lagi membiarkan warga menggantungkan nasib pada sektor berisiko tinggi tanpa perlindungan apa pun. Ini bencana struktural yang butuh solusi menyeluruh,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Cirebon tengah merancang skema pemulihan jangka pendek dan panjang. Rencana tersebut mencakup penghentian aktivitas tambang untuk evaluasi total, serta peluncuran program padat karya dan pelatihan keterampilan alternatif. 

Sektor-sektor seperti UMKM, pertanian terpadu, dan industri rumah tangga disebut sebagai pilar diversifikasi ekonomi ke depan.

Namun Agus mengingatkan, proses ini tidak bisa instan. “Transformasi butuh komitmen bersama, baik dari pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat. Jangan sampai kita hanya hadir dengan bantuan sembako, tapi mengabaikan akar persoalan,” tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hakim Baihaqi
Paulus Risang
Hakim Baihaqi
EditorHakim Baihaqi
Follow Us