Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi PSBB. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Bandung, IDN Times - Meningkatnya kasus corona di Kecamatan Coblong diakibatkan banyaknya kerumunan massa dan kurangnya pengawasan Satgas Penanganan COVID-19. Hal ini diakui Camat Coblong, Krinda Hamidipraja.

Menurutnya, pengawasan sudah dilakukan dengan upaya yang maksimal. Hanya saja, masyarakat masih banyak yang tidak mematuhi aturan. Sehingga, kasus corona di Coblong menyalip Kecamatan Antapani di urutan pertama.

"Pergerakan di Coblong itu luar biasa. Wilayah kami banyak kafe, ada banyak apartemen, banyak hotel yang memang sudah jalan," ujar Krinda saat ditemui di Kantor Kecamatan Coblong, Kamis (11/2/2021).

1. Camat mengaku sudah maksimal tegakan aturan PSBB

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Kemudian, pergerakan Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Coblong tergolong lebih banyak dibandingkan wilayah lainnya. Krinda menilai, indikator-indikator tersebut penyebab meningginya kasus di Kecamatan Coblong.

"Sesuai dengan arahan pak Sekda, kita tidak boleh pernah berhenti kita terus saja tidak henti-hentinya untuk sosialisasi, bimbingan penyuluhan, dokter juga tetap 3T juga tetap jalan," ungkapnya.

2. Kecamatan Coblong usulkan PSBM

Editorial Team