Pilkada Majalengka: Masuk Masa Tenang, APK Masih Bertebaran

Majalengka, IDN Times- Hari pertama masa tenang Pilkada masih ditemukan Alat Peraga Kampanye (APK) Pilkada di beberapa titik. Padahal, secara aturan, terhitung sejak Minggu (24/11/2024), diharuskan sudah steril dari semua APK.
Pantauan di lokasi, APK dari dua paslon peserta Pilkada Majalengka, masih terpasang di beberapa titik, di wilayah Majalengka Kota. Tidak hanya APK Pilbup, beberapa APK Pilgub pun masih berdiri kokoh.
Terkait hal itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Majalengka Dede 'Deros' Rosada mengatakan, untuk hari pertama masa tenang, pihaknya masih memberi toleransi.
"Kasih kesempatan kepada para paslon, hari ini silakan dibersihkan secara mandiri," kata Deros usai apel siaga di alun Majalengka, Minggu (24/11/2024).
1. Besok akan diturunkan petugas

Dijelaskan Deros, masa toleransi diberikan kepada tim paslon selama 1x24 jam, dimulai pukul 00.00 WIB. Senin (25/11/2024) besok, jelas dia, akan dilakukan penurunan paksa APK oleh tim.
"Ketika besok masih, kami akan melakukan penertiban secara bersama-sama dengan stakeholder," jelas dia.
Pada masa tenang ini, Deros menegaskan, semua APK, termasuk di media sosial (medsos) harus sudah berhenti aktivitas. Akun medsos masih bisa beraktivitas, jika tidak berkaitan dengan Pilkada.
"Tidak boleh melakukan aktivitas dalam bentuk dan metode apapun termasuk kampanye di media sosial. Kemarin juga sudah diimbau, semua akun media sosial masing-masing paslon, hari ini harus sudah dinonaktifkan," papar dia.
"Ketika akun yang didaftarkan ke KPU masih beraktivitas dalam bentuk kampanye, kami kategorikan itu kampanye di luar jadwal. Pelanggaran," lanjut Deros.
2. Pemda siap terjunkan Satpol PP dan Damkar

Senada dengan Deros, Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan petugas untuk penurunan APK. Ditegaskannya, penurunan paksa APK akan dilakukan pada hari kedua masa tenang.
"Melakukan sendiri secara mandiri diberikan waktu 1x24 jam. Setelah itu, kami tim, dari Bawaslu, dipandu Bawaslu, ada dari Satpol PP dan Damkar, kepolisian, akan melakukan langkah-langkah," kata Dedi.
Pj Bupati berharap, tahapan Pilkada yakni masa tenang ini, bisa dipatuhi secara menyeluruh. Tidak hanya tim dari paslon, Dedi juga meminta para pendukung untuk mengikuti tahapan tersebut.
"Ini masa tenang, tolong kondisi ini kita pelihara. Bagaimanapun nilai persaudaraan, Kebersamaan di atas segala-galanya," ungkap dia.
3. Pemda siapkan quick count

Lebih jauh dijelaskan Dedi, setelah pencoblosan, pihaknya telah menyiapkan desk untuk memantau penghitungan suara. Pemda, kata dia, akan meminta pemcam untuk memberikan laporan hasil penghitungan.
"Kami ada tempat di desk Pilkada melakukan dan menyaksikan quick count. Termasuk laporan real count dari petugas di tiap kecamatan," papar dia.
Sementara itu, Pj Bupati menegaskan, pada Pilkada ini, pihaknya tidak akan melakukan monitoring ke TPS-TPS. Monitoring Pemda hanya akan dilakukan hingga tingkat kecamatan.
"Biasanya kan melakukan pemantauan ke TPS-TPS. Setalah kami kaji dengan teman-teman Forkopimda, tidak akan melakukan monitoring. Khawatir ada yang merasa, kami mengunjungi satu TPS, yang lainnya tidak. Nanti menimbulkan kecemburuan. Jadi pemantauan hanya sebatas titik-titik kecamatan. Yang memantau TPS itu biarkan mereka di level aparat kewilayahan," kata Dedi.