Pelatihan UMKM di Depok Bahas Cara Cerdas Mengakses Modal Usaha

- Strategi mendapatkan modal usaha yang lebih terarah
- Dewi Astuti memberikan gambaran cara memanfaatkan pinjaman modal secara tepat
- Pentingnya profil usaha yang kuat untuk masuk pasar lebih luas
- Literasi keuangan jadi kunci UMKM untuk terus berkembang
Depok, Jawa Barat — Upaya peningkatan kapasitas pelaku UMKM terus dilakukan berbagai pihak, termasuk Kredit Pintar yang kembali menggelar program edukasi Kelas Pintar Bersama. Melalui kegiatan One Day Training bertema “Kiat Sukses Mendapatkan Modal Usaha”, pelatihan ini mempertemukan para pelaku UMKM dengan para ahli yang berpengalaman di bidang pembiayaan dan pengembangan usaha.
Acara digelar di Artivator Space, Depok, pada Rabu, 26 November 2025, dan menjadi bentuk kolaborasi antara Kredit Pintar dengan komunitas Sahabat UMKM. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat literasi keuangan sekaligus membuka akses pemahaman mengenai strategi mendapatkan modal usaha yang aman.
Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi, menjelaskan bahwa edukasi seperti ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendorong UMKM naik kelas. Melalui pelatihan tersebut, pelaku usaha diajak memahami dasar pengelolaan finansial dan cara memilih pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan usaha.
Sementara itu, komunitas Sahabat UMKM menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. CEO & Founder PT Kreasi Dewe Indonesia, Dewi Astuti, menegaskan pentingnya pelatihan yang dapat membuka wawasan pelaku UMKM.
“Program One Day Training ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peserta, memperluas wawasan, serta membuka peluang bagi UMKM Depok untuk mendapatkan akses modal yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik usaha mereka,” ujarnya, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (27/11/2025).
1. Strategi mendapatkan modal usaha yang lebih terarah

Dewi Astuti sebagai narasumber memberi gambaran kepada peserta mengenai bagaimana pinjaman modal seharusnya dimanfaatkan secara tepat. Ia menekankan bahwa modal bukan hanya alat untuk menutup masalah, melainkan sarana mempercepat peluang usaha.
“Bagi saya, pinjaman modal sangat membantu untuk; momentum masuk market baru, ekspansi kapasitas produksi, menjawab permintaan yang meningkat, menyambut peluang besar yang tak bisa ditunda. Bukan untuk menambal masalah, tapi untuk mempercepat peluang,” kata Dewi.
Dewi juga mengingatkan bahwa pelaku UMKM harus berusaha agar terlihat layak dibiayai oleh lembaga pembiayaan maupun investor. Ia menjelaskan aspek seperti laporan keuangan yang rapi, manajemen stok yang terukur, hingga rekam jejak positif menjadi faktor utama yang menentukan kelayakan usaha.
“Dalam arti, pelaku UMKM terlihat layak dibiayai jika; laporan keuangan rapi, alur produksi jelas, permintaan stabil, reputasi owner baik, manajemen stok terukur, perencanaan bisnis realistis, punya rekam jejak positif. Pelaku usahanya meyakinkan, bukan sekadar usahanya,” katanya.
2. Pentingnya profil usaha yang kuat untuk masuk pasar lebih luas

Selain penguatan aspek internal usaha, pelatihan juga membahas pentingnya status badan usaha bagi UMKM. Tiffany Octaviana, Head of Business dari SME Bureau (Credit Bureau Indonesia), menjelaskan manfaat memiliki badan hukum ketika UMKM ingin memperluas pasar, termasuk menjangkau sektor B2B hingga jaringan supermarket.
Dalam sesi diskusi, Tiffany menanggapi pertanyaan peserta mengenai urgensi legalitas usaha. Ia mengatakan bahwa kerapian administrasi menjadi fondasi ketika UMKM ingin tumbuh lebih besar.
“Ini adalah salah satu faktor penting untuk UMKM siap naik kelas, yaitu tertib administrasi, terlebih jika ingin masuk ke pasar yang lebih luas dengan potensi bisnis lebih besar, seperti B2B, supermarket, resto dan cafe. Berbadan usaha saja tidak cukup, kita juga harus membangun profil usaha dan menjaga reputasi kredit usaha kita,” katanya.
3. Literasi keuangan jadi kunci UMKM untuk terus berkembang

Sesi pelatihan tidak hanya membahas strategi pembiayaan, tetapi juga memberikan panduan praktis terkait menjaga kesehatan kredit dan memanfaatkan layanan keuangan digital.
Para narasumber memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai tantangan dan peluang UMKM ketika ingin memperoleh modal usaha yang berkelanjutan.
Head of Business Strategy Kredit Pintar, M. Ary Mulyono, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung UMKM di seluruh Indonesia.
“Kami percaya bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Melalui pelatihan seperti ini, kami ingin memberikan dukungan nyata berupa edukasi dan akses informasi agar pelaku UMKM dapat berkembang, mendapatkan modal dengan lebih mudah, serta mampu meningkatkan daya saing usaha mereka,” ujarnya.
Sepanjang penyelenggaraan Kelas Pintar Bersama sejak 2022 hingga Oktober 2025, Kredit Pintar telah menjangkau 3.150 peserta di 42 kota di berbagai wilayah Indonesia. Puji Sukaryadi menjelaskan bahwa upaya memperluas inklusi keuangan akan terus dilakukan.
“Jumlah ini akan terus bertambah seiring komitmen Kredit Pintar dalam menyediakan edukasi yang merata, memperluas inklusi keuangan, serta membekali masyarakat dengan pengetahuan untuk mengambil keputusan finansial yang cerdas, aman, dan berkelanjutan di era digital,” ungkapnya.
















