Pemprov Jabar Mulai Uji Coba Kelas Khusus Sepak Bola Pelajar di 2026

- Pemprov Jabar akan uji coba kelas khusus sepak bola bagi pelajar SMA pada 2026
- Seleksi akan dilakukan untuk 36 orang pelajar yang akan mengikuti kelas sepak bola tanpa menyampingkan akademik
- Kelas ini tidak membuat sekolah baru, melainkan menambah satu kelas khusus di dua SMA dengan kurikulum yang dimodifikasi
Bandung, IDN Times - Program kelas khusus sepak bola bagi pelajar SMA di Jawa Barat direncakan mulai diujicobakan pada tahun 2026. Nantinya para pelajar akan diseleksi sebanyak 36 orang untuk mengikuti kelas sepak bola tanpa menyampingkan akademik.
Selain itu, proses pembelajarannya akan berjalan di bawah Sentra Pembinaan Olahraga Pelajar Daerah (SPOPDA) di Sport Jabar Arcamanik, yang merupakan milik Pemprov Jabar.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jabar, Hery Antasari menjelaskan, pemerintah tidak akan membangun lembaga pendidikan baru, melainkan menambah satu kelas khusus yang diisi para atlet pelajar.
"Sebenarnya bukan sekolah khusus, tapi lebih kepada kelas, satu kelas. Jadi menambah satu kelas siswa," kata Hery saat dihubungi, Rabu (26/11/2025).
1. Bukan sekolah baru melainkan hanya kelas khusus

Pada dasarnya SPOPDA sudah memiliki beberapa kelas untuk berbagai cabang olahraga. Namun menurut Gubernur Dedi Mulyadi meminta agar mulai tahun depan, sepak bola masuk ke dalam daftar prioritas itu.
Lewat kelas khusus ini, para pelajar akan menjalani kegiatan akademik dan latihan di lingkungan yang terintegrasi. Dia menegaskan program ini tidak membuat satu sekolah baru, melainkan hanya kelas khusus.
"Itu ada satu kelas khusus yang siswanya atlet pelajar di Jawa Barat. Nanti akan ditambah lagi kelasnya khusus untuk cabor sepak bola," tutur Hery.
2. Kurikulum akan dimodifikasi

Pelajar akan tetap mengikuti pendidikan formal, namun dengan kurikulum yang dimodifikasi agar sesuai kebutuhan atlet. Adapun pembelajaran akademik dilakukan di dua SMA yaitu SMAN 10 Bandung dan SMAN 1 Padalarang.
"Iya jadi pembelajaran dimodifikasi selain akademis juga pembelajaran mengenai sepak bola," kata Hery.
Jika anggaran disetujui dalam APBD 2026, proses seleksi dan penyelenggaraan bisa dimulai segera. Untuk tahap awal, satu kelas ditargetkan berisi 36 siswa.
"Kalau anggarannya diketok tahun depan sudah bisa seleksi dan penyelenggaraan, tahun depan bisa mulai," ujarnya.
3. Pelajar tinggal di mess khusus

Pelajar yang akan mengikuti uji coba ini akan diutamakan siswa SMP yang akan masuk jenjang SMA. Siswa terpilih nantinya diwajibkan tinggal di mess atau asrama untuk memastikan fokus belajar dan latihan.
"Semua harus tinggal di mess, biar fokus jadi harus di mess. Selama ini mereka diantar pakai bus ke sekolah, di SMAN 10 Bandung atau SMAN 1 Padalarang, kemudian di asrama (tinggalnya)," katanya.
Hery memastikan seleksi akan dilakukan secara terbuka oleh Dispora Jabar bersama berbagai pihak terkait. Selain pelajar dari Jawa Barat, seleksi juga dibuka untuk pelajar dari luar provinsi.
"Iya seleksi nanti. Tidak hanya dari Jabar, dari luar Jabar juga ada cuma nanti ada kuotanya," katanya.
















